FlashBack

11 1 0
                                    

Sore itu, Arkan sudah bersiap-siap untuk berangkat menuju sebuah bangunan tua yang dimaksudkan oleh lawannya.

Arkan bersama teamnya, yang kebanyakan merupakan anak SMA dan Kuliahan, berangkat menggunakan motor, dengan beberapa atribut team.

Lawan mereka kali ini adalah Rexus, team yang dipimpin oleh seorang anak SMA pecandu narkoba.

Ini semua karena masalah sepele, yaitu perebutan seorang gadis bernama Angela, yang merupakan seorang anak SMA, teman sekolah team Arkan.

"Bangsat banget, tu anak maruk! Udah macarin anak SMP, sekarang malah macarin Angela. Mana pecandu gaada otak!"

***

Setibanya ditempat yang sudah ditentukan, ternyata anggota Rexus sudah disana, dengan team mereka dilengkapi pula senjata yang cukup mumpuni, seperti kayu, dan pipa.

"Tangan kosong kalo berani." teriak ketua team Arkan.

Membuat Rexus membuang senjata mereka, diikuti juga dengan beberapa anggota team Arkan, membuang senjata mereka.

Terjadilah perkelahian yang cukup sengit disana, Arkan berhasil menumbangkan beberapa lawan, sampai dengan pandangannya terhenti pada seorang gadis berseragam SMP, gadis itu berkuncir satu dengan topi menutupi setengah mukanya.

"Awas!" Teriak Arkan saat lelaki yang merupakan team Arkan hendak memukul gadis itu dari belakang.

Langkah Arkan untuk menolong, terhenti saat melihat gadis itu memutar badan dan bertarung dengan team Arkan itu.

"Lo ngapain disini!" teriakkan itu berasal dari team Rexus, lelaki yang menjadi biang kerok masalahnya.

Gadis itu tak mengindahkan perkataan lelaki itu, dia tetap melangkah, seperti hendak menyelamatkan si biang kerok itu.

Pandangan Arkan sesekali tertuju pada gadis itu, sembari tetap melawan musuhnya.

Sampai akhirnya gadis itu ditodongi sebuah pisau oleh sahabat Arkan, namanya Elfo, kekasih Angela.

Perkelahian mereka terhenti, si biang kerok menarik teamnya.

"Lo jangan macem-macem, dia gaada sangkut pautnya sama masalah kita."

"Ada! Lo yang mulai, cewe ini yang akhirin."

"Gila ya lo!"

"Angela depresi, karena lo! Lo merkosa dia, goblok! Lo juga yang maksa dia gugurin."

"Elf, bukan gue. Gue berani sumpah." ucap lelaki sibiang kerok itu, sembari mencoba menenangkan Elfo.

"Turunin pisau lo dari leher cewe gue."

Arkan terdiam, cewe katanya? Ah, pasti gadis ini anak SMP yang dimaksud Elfo tadi.

"Lo yang ngelakuin itu! Dia cuma curhat sama gue."

Ha? Arkan berpikir jika ini merupakan salah paham antara dua lelaki SMA yang labil, dan malah membawa orang lain yang tak ada sangkut pautnya.

"Elfo, lepasin cewe gue."

"Elfo." perkataan seorang gadis yang membuat mereka teralihkan, disana ada Angela, akar dari masalah ini.

"Lepasin dia." rintih gadis bernama Angela itu, sembari berjalan mendekat.

Gadis yang semula terlihat tak berdaya itu malah berbalik membuat Elfo yang kini menjadi sanderaamnya, dengan memanfaatkan situasi dan kelengahan dari Elfo.

"Bunuh dia Ril." teriakkan Angela itu membuat Arkan terpaku.

"Angela!"

"Dia yang ngelakuin semua ini, bunuh dia!"

Gadis itu tak melakukan apapun, membuat Angela maju dengan kayu ditangannya, sempat dihentikan oleh biang kerok, tapi tak diindahkannya.

Bugh...

Kayu itu mengenai si gadis berbaju SMP, "Gue gamau jadi pembunuh."

"Lo lamban!" teriakkan itu terdengar lagi dari Angela.

Angela kembali memukul dan mengenai punggung gadis SMP itu, tentunya si biang kerok melangkah untuk menghentikkan tindakan bodoh Angela, beraninya melukai gadis lelaki itu.

Mereka semua terperanga saat Angela menggeser pisau yang masih bertengger dileher Elfo itu, membuat leher Elfo tersayat.

Gadis SMP itu langsung membuang pisau yang dipegangnya, sembari berteriak karena panik. Dia mencoba untuk membantu Elfo, dan juga teman-teman Elfo mencoba membantu lelaki itu.

"Elfo!" teriakkan Arkan.

Semua terjadi begitu saja, mereka pikir Elfo akan melawan atau setidaknya menggunakan kesempatan untuk kabur saat punggung gadis SMP itu dipukuli, sepertinya lelaki ini memang bersalah.

"Rey, gue gabunuh orang kan!" teriakkan itu terdengar cukup frustasi ditelinga Akran.

"Heiii bangunnn." Gadis SMP itu mencoba untuk membantu Elfo, yang tengah dibopong teman-temannya untuk diselamatkan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 15, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ARIELLEATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang