BEGINNING

498 10 0
                                    

Hari pertama di tahun ajaran baru, merupakan hari termalas untuk siswa-siswi masuk sekolah, setelah liburan yang cukup panjang.

Pagi ini Lea juga akan menjadi salah satu dari siswi yang malas sekolah itu, setelah empat kali terkena D.O, kini dirinya berada disekolah baru yang dimana dirinya tidak akan berbuat yang aneh-aneh lagi.

Ia sudah berjanji pada dirinya sendiri, untuk menjadi Lea yang tidak mencari keributan, cukup menjadi Lea yang kalem, pendiam dan biasa saja, tidak akan menjadi Lea yang menonjol, yang nantinya akan membuat masalah.

"SMA Garuda." ucap Lea saat dirinya baru saja keluar dari mobil ayahnya, sembari melihat nama sekolah barunya.

"Ayah beneran mau masukin aku kesekolah ini?" tanya Lea saat Ayahnya sudah berada disamping.

"Kenapa?"

"Ya ga kenapa-kenapa."

"Ini mah sekolah isinya pembully semua, gimana mau tenang." gerutu Lea dalam hati.

"Ayah ada perlu sama kepala yayasannya didalam, nanti kamu langsung aja keruang gurunya, disebelah koridor."

Ayah Lea melangkah mendahuluinya, "Untung cakep bokap gue." gerutu Lea cukup pelan, lalu melangkah menuju ruang guru.

***

"Lo yang namanya Lea?"

Lea menaikkan pandangannya dari makanan dimeja, kearah si pembicara.

Gadis dengan rambut dikuncir kuda, lengan baju dilipat, dan dalaman yang terlihat, dia pastinya pelaku pembullyan.

"Iya." jawab Lea lalu melanjutkan makannya.

"Kenalin, gue Amy. Lo kalo mau aman disini, mesti nunduk sama gue dan temen-temen gue."

"Iya." jawab Lea kembali sembari memasukkan sesendokan makanan kedalam mulutnya, tanpa melihat pembicara.

Bbrraakkk...

"Kalo orang ngomong tuh diliat!"

Gebrakan meja membuat makanan Lea berhamburan dimeja dan beberapa mengenai rok sekolahnya.

Lea mengalihkan pandangannya, "Iya." ucap Lea lalu melihat ketiga gadis yang berdiri dihadapannya.

"Lain kali jangan gitu, nanti lo kena bully bisa keluar dari disini, bokap Amy donatur yayasan." jela seorang murid yang pakaiannya paling rapih diantara kedua kawannya.

Menurut Lea gadis itu hanya cari aman berteman dengan dua orang ini.

"Dengerin tuh. Bai." gadis bernama Amy itu menendang kursi Lea sebelum akhirnya meninggalkan Lea seorang diri.

***

Arkan, Bimo dan Cleo tengah berada dipojokkan kantin, suara gebrakan meja membuat kedua kawan Arkan menaikkan pandangannya, mencari sumber suara.

"Mangsa Amy tuh." celetuk Cleo yang membuat Arkan menaikkan pandangannya juga.

"Kayanya itu murid baru deh, yang waktu itu pernah dibilang bokap gue." sahut Bimo sembari memperhatikan punggung murid putri itu.

"Yang bokapnya donatur utama yayasan?"

"Iya, yang kakeknya punya setengah saham yayasan" ucap Bimo menjawab pertanyaan Cleo.

"Diem diem ae tapi ya, katanya tu anak gamau diseganin." peringat Bimo untuk kedua kawannya.

"Kalo gasalah nih, gue dengernya tu anak udah kena D.O 4 kali, selama dua tahun. Lu pada bayangin aja, sls UAS Ganjil mesti nyari sekolah, tiap naikkan kelas pindah sekolah lagi."

Arkan hanya mendengarkan perkataan Bimo, sembari berpikir bahwa punggung gadis itu cukup familiar diingatannya.

"Jangan lagi deh Ar." ucap Cleo yang melihat Arkan hanya memandangi punggung gadis itu, biasanya Arkan akan tertarik untuk mempermainkan murid putri, hanye dengan melihat punggung mereka.

"Apaan sih Ibab!"

ARIELLEATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang