ROOFTOP CAFE (2)

23 2 0
                                    

Lea menumpukan keningnya pada sebelah tangan diatas meja, sedangkan sebelah tangannya lagi ada dibawah, sedang bermain ponsel scroll sosial media sembari melihat apakah ada suruhan hari ini atau tidak.

"Kenapa lo?"

Tanya Selyn saat melihat bahu Lea semakin merosot.

"Kangen dijadiin babu dia tuh."

Perkataan Mita ada benarnya juga. Entah mengapa dirinya selalu menanti-nanti suruhan Arkan, dirinya akan terasa nyaman saat berada disamping Arkan.

"Woi!" teriakkan itu membuat pengunjung cafe termasuk Selyn dan Mita, kecuali Lea, menoleh.

Disana ada Delon, lelaki dari SMA Lea yang dekat dengan Selyn, sepupunya.

"Anjim, lo bikin story ya?" ucap Selyn pada Mita, yang dijawab dengan anggukkan kepala.

"Haduh bodoh, ini temen lo lagi begini lo malah bawa satu geng kesini." geram Selyn, sembari melirik Lea yang masih pada tempatnya.

"Ya maap."

***

"Woi!"

Arkan mengedarkan pandangannya dan dapat menemukan Lea dengan kedua kawannya.

Lea tengah menumpukan keningnya pada lipatan sebelah tangan, membuat mood Arkan sedikit membaik.

Setidaknya gadis ini tidak kembali merokok walau melihat kedua kawannya tengah merokok.

Arkan tau semua tentang Lea, hal yang Lea tak ingin bahas dan ingin dilupakan gadis itu, dia tau.

Dirinya hanya diam, tak ingin menyinggung gadis itu yang sepertinya masih tak bisa lepas dari masa lalunya.

***

"Le, ada Arkan." ucap Selyn, membuat Lea menaikkan pandangannya, dan sialnya pandangan itu bertemu dengan pandangan Arkan yang duduk dihadapannya.

"Apa lo liatin gue." Arkan berkata dengan nada dinginnya, padahal didalam hati sangat hangat.

"Kaga, salah lo duduk didepan gue. Kalo gamau kena liat, duduk dicafe bawah aja." jawab Lea, lalu kembali keposisinya yang tadi.

"Turth or Dare card yokkk." ucap Bimo sembari memperlihatkan kartunya yang diambilnya pada kota permainan dibawah.

Mereka, kecuali Lea, tengah sibuk bermain truth or dare card, dimana mereka memutar dadu, dan melangkah dibidak yang berisi truth, dare dan safe.

"Yeeee dare!" teriakkan itu sedikit mengusik Lea, gadis ktu menghentikan aktifitsnya, dan melihat teman-temannya yang bermain dengan teman Arkan.

"Ambil cardnya Sel." suruhan itu membuat Lea memandang Selyn, gadis itu mendapat Dare.

"Say Hello to your Crush." ucap Selyn membuat para lelaki bergembira.

Selyn cukup cantik dan banyak penggemar, karena gadis ini dulunya ketua dance Intern.

"Bentar yaa, gue telfon dulu."

Entah mengapa, dan sejak kapan Arkan yang awalnya duduk di dekat Bimo, dihadapan Lea, kini berada tepat disamping Lea, menggantikan Mita.

"Hallo?"

"Iya Sel."

"Lo lagi dimana?"

"Rooftop cafe nih, kenapa?"

Selyn dan beberapa lelaki itu mengedarkan pandangan untuk mencari gebetan Selyn.

"Gue juga disini, lo dimanaan?"

Tak berselang lama, ada seorang lelaki yang tak jauh dari mereka, hanya dibatasi pohon didalam pot, berdiri. Membuat Selyn sedikit kegirangan.

"Balik badan deh."

Benar saja lelaki itu berbalik badan dan membuat Zero tediam, sembari membisikkan sesuatu pada Arkan.

"Sini deh."

***

"Tu cowok temen Reymon."

Arkan terdiam sejenak sembari melihat Lea yang tak tertarik dengan apapun berada disebelahnya, dan lelaki itu yang tengah melangkah mendekati mereka.

"Rame banget. Hai Ze." ucap lelaki itu sembari menyapa Zero.

Zero hanya tersenyum canggung, lalu melihat arah pandang lelaki itu yang tengah memperhatikan Lea.

"Lea?"

Selyn memandang aneh lelaki ini, mengapa mengenal Lea?

Lea menaikkan pandangannya dan langsung terdiam seribu bahasa.

"Long time no see."

ARIELLEATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang