Chapter IV - I can hear your voice

5.3K 562 8
                                    

Jennie telah berada di rumahnya, sebelumnya, Jisoo dan Jennie sudah saling bertukar kontak.. mereka saling mengirim pesan.. Jennie yang mengirim pesan kepada Jisoo tersenyum-senyum..

"Yah! sekertaris lantai 8, bisakah kita ke bar besok?" Jennie tersenyum saat membacanya.. dia menggelengkan kepalanya..

'Apa-apaan dia memanggilku sekertaris lantai 8 hahaha' Jennie berbicara sendiri saat melihat pesan Jisoo.

"Oke unnie, kita pergi ke bar besok" Balas Jennie..

"Oke, oh ya, ngomong-ngomong. Apakah kau mengetahui cerita horor di perusahaan kita? Dan itu terjadi di lantai 8" Jennie merubah posisinya menjadi duduk.. dia mengerutkan dahinya saat membacanya..

"Ada apa unnie di lantai 8?" Balas Jennie penasaran..

Jennie terlihat menelan ludahnya berkali-kali karena merasa gugup dan takut..

"Tidak ada, aku hanya becanda" balasnya yang membuat Jennie memutarkan matanya.

"Ugh! Kau sangat menyebalkan unnie" balas Jennie dan kembali berbaring..

"Hahaha tentu, tidurlah. Apakah kau sedang memikirkan direktur Kai?" Tanyanya yang membuat mata Jennie membelalak..

'Direktur? Ternyata? Mr. Kai bukan CEO nya?' Gumam jennie sendirian..

"Unnie, aku baru tahu bahwa Mr. Kai bukan CEOnya, tetapi, dari beberapa File, memang aku lihat bahwa CEO nya bukan bernama Mr. Kai.. tetapi, Lisa manoban.. tetapi, dimana CEO kita?" Tanya Jennie penasaran..

"Ntah, orang kantor tidak pernah ada yang mengenalnya atau melihatnya"

Yang membuat Jennie tiba-tiba memikirkan orang aneh itu.

'Apakah dia Lisa manoban?' Gumam Jennie..

------

Lisa POV

Aku melihat arlojiku, ternyata sudah pukul 9 malam, tetapi aku masih di kantor untuk menyelesaikan semua pekerjaanku.. mataku sangat sangat lelah, aku memutuskan untuk berjalan ke dapur dan membuat kopi untuk mengusir rasa kantuk ku ..

Saat aku mengaduk kopiku.. ntah kenapa aku memikirkan sekertaris ku, dari awal bertemu dia menghalangi jalanku, dan dari cara dia menatapku saat di ruang meeting..

Dia sungguh cantik, aku baru melihat wanita secantik itu..

Ingin sekali aku menyapanya, tetapi aku tidak bisa dengan keadaan ku seperti ini.. aku membawa kopiku ke meja kerjaku.. dan menaruhnya, lalu aku melihat cermin untuk melihat diriku. Aku sengaja menaruh cermin ukuran badanku, agar saat aku mengganti pakaian aku bisa melihatnya, karena di dalam ruangan ini, aku bisa melakukan segalanya..

Aku menatap diriku di cermin..

"Hei, bisakah aku menyapa nya? Aku sangat ingin mengenalnya, bagaimanapun juga, dia sekertarisku.. bekerja untukku, tetapi.. apakah bisa orang sepertimu mengenalnya?" Aku berbicara sendiri pada diriku di cermin..

"Lihat lah dirimu, bahkan pakaian mu terlihat aneh, dia pasti takut padamu" ucapku lagi pada cermin.. dan aku sangat kesal.. aku meninju meja ku berkali-kali yang membuat tanganku terluka..

Aku menarik nafasku dan memijat pelipisku.. aku membuka hoodie di kepalaku dan aku hanya memakai topi berwarna hitam..

"Setidaknya seperti ini dia akan melihatku sedikit" gumam ku sendirian..

Aku duduk di mejaku dan meminum kopi buatanku..

Aku melanjutkan pekerjaanku..

Dan aku telah menyelesaikannya semua, aku mengirimnya ke email sekertarisku untuk dia menyusun kembali seperti biasa..

Don't Touch Me {GxG} (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang