Chapter XLV - ICU

3.9K 327 16
                                    

Lisa menoleh kearah Jennie dan tersenyum..

Tetapi, semua orang menatap Lisa dan mata mereka semua terbelalak, karena melihat Kai mengambil pisau di sebelah tangannya dan..

"Lisaaaaa!"

"Lisa awassss!"

"Lisaaaa menghindarlah"

Teriak mereka bersamaan..

Sleeep sleeep

duaarr duarrr

Kai berhasil menancapkan pisaunya 2 kali ke perut Lisa yang membuat Lisa terbatuk mengeluarkan darah dan memegang perutnya yang terus mengeluarkan darah, sementara Irene berhasil menembakan pistolnya ke kepala Kai, yang membuat Kai mati ditempat dalam keadaan mata terbuka..

Lisa tersenyum menoleh kearah Jennie memegang perutnya yang mengeluarkan darah..

"Jen-nie, ak-aku men-men-mencintaimu"

Jatuhnya Lisa keatas badan Kai..

"Andweeeee! Lisaaaaa!!!!!" Histeris Jennie mengambil tubuh Lisa..

"Lisaaaaaa!" Teriak mereka bersamaan dan menghampiri Lisa..

Seulgi menghampiri Irene dan mengambil pistol Irene, dia memegang pistol Irene..

"Apa yang kamu lakukan?!" Teriak Irene..

"Biarkan ini menjadi sidik jariku" ucap Seulgi dan menyembunyikan pistolnya di sakunya..

"Kau tidak boleh melakukan itu!" Teriak Irene tetapi Seulgi tidak memperdulikannya..

Sementara Jennie terus menangis histeris..
"Lisaa! Bangunlah! Bertahanlah!" Jennie menangis memangku tubuh Lisa di pangkuannya.. dan terus memegang perut Lisa yang mengluarkan darah dan masih tertancap pisau..

"Bagaimana ini, apakah aku harus mencabutnya?" Ucap Jennie dengan panik, bahkan tubuhnya gemetar dan memegangi pisau di tubuh Lisa.. dia mencoba mencabutnya dan merobek bawah kemeja Jennie menutupi perut Lisa yang makin mengeluarkan darah..

"Hun-maaf ka-n akk-aku, se-" ucap Lisa terpotong saat dia batuk mengeluarkan darah lagi.. "semua-nya sal-lah paham, aku hanya men-"

Jennie menutup mulut Lisa "kau tidak boleh banyak bicara, aku tahu kau sangat mencintaimu, ku mohon bertahan lah" Jennie terus memegang perut Lisa menahan darah yang banyak keluar dari tubuh Lisa..

Lisa hanya tersenyum memegang tangan Jennie dan memejamkan matanya.. Jennie menangis histeris dan terus mendekap kepala Lisa di dadanya..

"Yah! Dua botak! Apa yang kalian lakukan disini? Hanya menonton?! Cepat panggilkan ambulance" Pekik Wendy yang kesal kepada dua orang bodyguard Irene dan mereka secara bersamaan membungkukan badannya dan meninggalkan tempat itu dan menghubungi ambulance..

Sementara di ruangan itu sangat kacau..

-----

"Unnie, perasaanku tidak enak, apakah Irene unnie, sudah mengabari mu?" Tanya Dahyun ke Chaeyoung..

"Belum, nanti akan ku telpon" ucap Chaeyoung dan mencoba menghubungi Irene..

"Ya-ya?" Jawab Irene dengan suara serak..

"Ada apa denganmu? Apakah kalian baik-baik saja? Kenapa belum pulang?"

"Aku mem-membunuh Kai, tolong jangan beritahu Dahyun.. aku akan mengurusnya" jawab Irene yang membuat Chaeyoung terbelalak dan melihat kearah Dahyun..

"Unnie, ada apa? Apakah mereka baik-baik saja? Unnie?" Tanya Dahyun memasang wajah cemas dan menggoyang-goyangkan tubuh Chaeyoung..

"Jawab saja aku baik-baik saja" Irene mendengar pertanyaan Dahyun dan mematikan ponselnya..

Don't Touch Me {GxG} (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang