Chapter LIII - Welcome Home

2.8K 262 0
                                    

Lisa POV

Aku tercengang saat melihat ke dalam rumahku, rumahku yang telah di dekor sempurna dengan Jennie, ada beberapa balon, yang sudah dia hias dan di tempel di langit-langit dengan beberapa pita dan bahkan ada foto aku dan Jennie yang sudah di cetak da...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku tercengang saat melihat ke dalam rumahku, rumahku yang telah di dekor sempurna dengan Jennie, ada beberapa balon, yang sudah dia hias dan di tempel di langit-langit dengan beberapa pita dan bahkan ada foto aku dan Jennie yang sudah di cetak dan di gantung dan di hias..  aku sangat menyukainya..
dia sangat menyambutku sampai di rumah.

"Hun, a-apa ini se-semua?" Aku tergugup mengatakannya..

"Surpriseeee! Welcome home, daddy!" Jennie teriak dengan semangat dan merantangkan kedua tangannya di depanku.. ada satu hal yang langsung membuat pipi ku memerah dan tidak sanggup mendengarnya, kalian mungkin sudah tahu dan aku mendengar yang lain menertawakan ku..

"Ini semuanya buat kamu" lanjutnya lagi dengan penuh semangat..

Aku pun segera memeluk tubuhnya yang kecil dan imut itu, aku mendekapnya dengan erat.. bisa di bilang, bahwa aku benar-benar beruntung memilikinya..

"Terimakasih...... mommy" ucapku malu-malu dan kali ini, pipi mandu nya itu yang ikut memerah dan terdengar ada suara berdeham yang membuat kami melepas pelukan kami dan terkikik..

"Baiklah, mommy daddy.. bisakah kalian menyiapkan makan untuk tamu kalian?" Lanjut Rosè dan kami semua tertawa terbahak-bahak..

Kami pun duduk di meja makan yang sudah di siapkan sebelumnya, dan mereka semua sudah menyantapnya termasuk aku dan Jennie..

Aku mengerutkan dahiku "kapan kau menyiapkan ini semua? Bahkan makanan ini? Dari tadi kau bersama ku"

Jisoo teebatuk dan memukul dadanya sendiri.. "Yah! Jennie.. jangan bilang kau memasaknya kemarin?" Ucap Jisoo dan Jennie tertawa kecil..

"Tentu saja tidak, aku menyuruh seseorang tadi untuk memasak di rumah mu dan di temani dengan bodyguard ayahmu, mianhaee tidak meminta izin mu terlebih dahulu" ucapnya dan aku mencium pipinya melanjutkan makan ku.. sekian lama aku tidak bertemu dengan steak..

"Tidak apa-apa.. ini kan akan menjadi rumahmu, bagaimana pun" kata ku yang membuat Jennie tersenyum malu..

"Ah ya hun, semua ini aku siapkan dengan Jisoo unnie dan Wendy kemarin.. saat aku bilang ayahku ingin bertemu, padahal aku kesini" Jennie terkikik yang membuatku menyipitkan kedua mataku

"Aku sudah tahu, bagaimana kau bisa begitu bodoh hun, kau memakai pakaianku ke rumah sakit, bagaimana aku tidak curiga? Tetapi aku pura-pura mempercayai ucapan mu" Kekeh ku yang membuat semuanya tertawa.. "terimakasih untuk semuanya" ucapku sungguh-sungguh dan mereka menganggukan kepalanya..

Dalam keheningan.. kami semua menikmati makanan kami..

"Jadi... kapan kau akan menikahi Jennie?" Tanya Wendy yang tiba-tiba membuatku dan Jennie saling menatap malu..

"Wendy! Dia baru sembuh.." selak Jennie dengan malu-malu dan mendorong tangan Wendy dengan lembut..

"Tentu, aku akan melamarnya segera" ucapku terang-terangan dan meminum air putih di gelasku..

"Aku setuju kalau kau akan menikahi putriku" ucap Ayahnya yang ada di belakangku dan aku memuncratkan air putihku, untung tidak terkena Seulgi yang ada di depanku.. "maaf-maaf" kataku dan Jennie membantuku mengelus punggungku dan mengelap mejanya..

"Mr. Kim? Dari kapan di sini?" Ketika aku ingin berdiri menyapanya, ayahnya menahan bahuku..

"Tidak usah berdiri Lisa, kau masih sakit" ucapnya dan tersenyum.

"Aku yang mengundangnya, karena appa tidak bisa datang waktu kau di rumah sakit, aku menyuruhnya agar tetap di rumah, kali ini baru bisa menengokmu" ucap Jennie dan aku menganggukan kepalaku..

"Duduklah, Mr. Kim" kataku menyuruh ayah Jennie untuk duduk.. ayah Jennie pun duduk di samping Jennie yang masih kosong..

Kami melanjutkan untuk menghabiskan makanan kami..

-------

Jennie POV

Kami semua sudah menghabiskan makanan kami, tetapi masih ada di atas meja.. dan aku membuka sebotol Wine di tanganku..

"Sebaiknya, kita bersulang" aku menuangkan Wine kedalam meja mereka semua.. dan mereka mengangkat gelas mereka..

"Cheers" ucap mereka secara bersamaan dan menenggaknya..

"Welcome home, Lisaaa! Huh!" Wendy berteriak semangat ketika dia menghabiskan Winenya..

Lisa terkekeh melihatnya dan menggelengkan kepalanya..
"Terimakasih sudah mengundang ku" lanjut Dahyun berbicara sopan kepadaku dan Lisa..

"Tentu Dahyun, kau kan bagian dari geng kami sekarang" Seulgi terkikik dan menyenggol lengan Dahyun memakai sikunya.. terlihat wajah Dahyun memerah dan berdeham memalingkan wajahnya..

"Hei, apakah kau menyukai Seulgi?" Tanyaku terang-terangan yang membuat Dahyun dengan cepat mengibaskan kedua tangannya dan menggelengkan kepalanya..

"Tidak, unnie!" Elaknya dengan cepat.. Seulgi pun menyipitkan kedua matanya menatap kearah Dahyun mendekati wajahnya ke Dahyun karena Dahyun duduk di samping Seulgi..

"Yah! Unnie!" Teriak Dahyun dan memalingkan Wajahnya..

Aku melihat Irene unnie yang murung dari tadi, ada apa dengannya?

Rosè berdeham "sudah-sudah jangan di bahas.. sebaiknya kita cheers lagi?" Kata Rosè dan kami melakukan cheers lagi ..

Wine sangat segar mengenai tenggorokan ku.. memang Wine sangat pas untuk melepaskan setress dan menghilangkan pikiran yang negatif..

"Lisa, apakah kita bisa bicara? Aku akan membantumu" Ucap ayahku kepada Lisa dan Lisa menganggukan kepalanya..

"Tentu, Mr. Kim" kata Lisa dengan sopan..

Ayahku membantu Lisa untuk berdiri dan berjalan "sebentar sweetie" ucap ayahku dan aku menganggukan kepalaku..

Ada apa? Kenapa ayahku ingin bicara kepada Lisa? Aku sangat gugup.. mereka meninggalkan meja makan dan berpindah keluar rumah Lisa..

"Jangan di pikirkan, paling ayahmu ingin menyuruh Lisa secepatnya melamarmu" kata Jisoo unnie yang membuatku terkikik malu..

"Ah ya, mungkin unnie" kataku dengan malu-malu..

Aku sangat senang, mempunyai banyak teman sekarang disisiku dan Lisa sudah tidak penyindiri lagi..
Dengan begitu, aku tidak perlu terlalu cemas dengan kehidupan Lisa, maksudku.. tentu saja, Lisa memiliki ku di hidupnya, tetapi.. pasti ada saat dimana dia tidak bisa menceritakannya kepadaku karena masalahnya denganku, walaupun aku berharap kedepannya aku dan Lisa tidak akan memiliki masalah.. tetapi, untuk berjaga-jaga.. sekarang Lisa mempunyai banyak teman, dia bisa cerita masalahnya bukan hanya denganku, tetapi ke teman-temannya.. aku harap, Lisa bisa dekat dengan mereka..

"Terimakasih untuk kalian semua, karena ingin menjadi temanku dan Lisa" ucapku tulus kepada mereka yang membuat mereka tersenyum..

"Sama-sama honey" balas Jisoo unnie..

"Apapun, untuk wanita cantik sepertimu" goda Wendy yang mengedipkan satu matanya..

Seulgi dan Jisoo terlihat menggelengkan kepalanya dan aku hanya tertawa melihat tingkah Wendy yang selalu menggoda ku..




.



.




.

To be continued

Don't Touch Me {GxG} (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang