Chapter LII - We can do it

3.2K 286 1
                                    

Biasakan vote ☆☆☆ sebelum membaca, karena nulis tidak semudah kalian menekan tombol vote, thankyou guys..
Enjoy for reading!

---------

Jennie POV


Hari ini sudah waktunya Lisa pulang ke rumah, aku sudah sangat tidak sabar melihat reaksinya sesampai di rumah, tetapi, kita harus ke kantor polisi terlebih dahulu, Lisa sudah di periksa dokter dan perawat, infusan di tangannya pun sudah di lepas..

Dan ayahnya sudah berpamitan untuk pulang ke Thailand karena masih banyak yang harus di urus di sana ..

"Hun, astaga.. aku baru ingat sesuatu" ucap Lisa kaget..

"Hah? Ada apa?" Aku yang langsung menatapnya..

"Bagaimana dengan barang-barangku di Busan? Terakhir kali aku kesini tidak membawanya" lanjutnya..

Aku lupa memberitahu bahwa itu sudah ku urus dari waktu Lisa disini tidak sadarkan diri..

"Oh, itu sudah di bawakan oleh salah satu staffmu yang aku suruh untuk mengambilnya ke sana" balasku dan aku merapihkan kembali barang bawaannya..

"Syukurlah, terimakasih, kau memang sekertaris plus pacar yang selalu bisa ku andalkan" dia tersenyum dan mengecup keningku..

Ntah kenapa, hatiku sangat berdebar di perlakukan seperti ini padanya.. dia sungguh manis yang membuatku ingin selalu di sampingnya, tanpa tersadar senyum di bibirku pun muncul yang membuat nya menyipitkan matanya..

"Aigoo, apakah kau sedang tersenyum mendengarku memuji mu, huh?" Dia terkikik yang membuat ku memutar mataku..

Semua barang kami sudah siap, Lisa pun sudah siap untuk meninggalkan rumah sakit ini..

Kami pun bergegas keluar yang di bantu oleh orang suruhan ayah Lisa sebelum dia pulang, dia menyuruh salah satu bodyguardnya untuk tetap menjaga Lisa selama di rumah sakit karena Lisa tidak ingin memakai bodyguard.. dan aku menyuruhnya untuk membantuku

"Tolong kau bawakan langsung ke rumah Lisa, aku dan Lisa akan ke kantor polisi dulu" ucapku menyuruhnya..

"Siap Ma'am"  dia segera membawa barang-barang Lisa...

"Terimakasih" ucapku dan Lisa, dia pun membungkukan badannya dan membawa barang Lisa meninggalkan rumah sakit..

"Bye-bye kamarku, aku akan merindunkan kenangan kita kemarin malam" Lisa terkikik yang membuatku ikut terkikik mendengar ucapan konyolnya..

Ya, aku jadi teringat semalam aku melakukan seks di rumah sakit, aku tidak pernah membayangkan sedikitpun..

Kami pun berjalan pelan menuju Lift dengan hati-hati aku memeluk pinggangnya.. aku sudah memaksanya menggunakan kursi roda.. tapi dia meyakinkan ku kalau dia sudah bisa berjalan..

"Hun, sebaiknya kamu-"

"Aku tidak akan menggunakan kursi roda" ucapnya dengan cepat memotong kalimatku karena dari tadi aku menyuruhnya untuk memakainya..

"Baiklah" kataku dan kami berhasil di dalam Lift, aku menekan tombol basement untuk menuju parkiran..

Dia memperhatikanku dengan senyum di wajahnya.. aku meliriknya dan tersenyum juga, apa-apaan? Kita seperti anak SMA yang sedang bermain mata kepada gebetannya..

Dia pun tertawa kecil yang membuatku juga tertawa.. "ada apa hun?" Tanyaku kearahnya..

"Tidak, aku hanya merasa senang karena bisa pulang ke rumah" ucapnya dan tersenyum..

Don't Touch Me {GxG} (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang