Chapter XX - Konferensi pers

4.4K 407 3
                                    

06.00 pagi di rumah Jennie

Jennie yang terlihat habis mandi, rambutnya yang basah, sedang di hairdyer dan dia hanya memakai bathrobe nya..

Wajahnya terlihat sedang memikirkan sesuatu..

"Apakah Lisa sudah baik-baik saja hari ini?" Gumam Jennie sendirian sambil menghairdyer rambutnya yang basah di depan cermin..

Dan Jennie mematikan hairdyernya saat rambutnya sudah kering.. dia berjalan ke lemari bajunya dan membuka bathrobe nya.. dia memakai kemeja biru laut lengan panjang dan rok hitam se lutut.

Dia pun menguncir rambutnya dan memakai makeupnya di depan cermin..

Dia meraih bingkai foto unnienya yang ada di meja samping ranjangnya..

"Unnie, maafkan aku.. aku sangat mencintaimu, tetapi. Aku juga mencintainya" gumam Jennie sendiri dan terus menatap bingkai foto unnie nya.. dia mencium foto unnienya dan meletakannya di dadanya, tanpa tersadar airmatanya menetes.. Jennie pun menundukan kepalanya dan terisak.. "unnie, mian, mianhae unnie-yah~" gumam Jennie sendiri dan terus menangis.. dia menarik nafasnya dalam-dalam dan menghapus semua airmatanya, dia meletekan kembali bingkai unnie nya dan berjalan ke luar kamarnya..

Dia melihat ayahnya yang tersenyum di meja makan sudah menyiapkan sarapan untuk Jennie..

"Apakah kau tidur dengan nyenyak hari ini sweetie?" Tanya ayahnya..

Jennie tersenyum dan menganggukan kepalanya "ya, appa" dan Jennie duduk di meja makan dan memakan sarapan yang di buat ayahnya..

Telur, sosis dan roti, ayahnya selalu memperhatikan kesehatan dan gizi untuk putrinya.. dan sebaliknya Jennie, selalu memperhatikan kesehatan ayahnya..

"Hmm, ini enak appa" ucap Jennie dan memberikan gummy smilenya..

"Itu hanya bahan yang sudah jadi, tidak usah berlebihan sweetie" ucap ayahnya dan tertawa..

Mereka pun sarapan bersama, walaupun sudah lama hidup hanya berdua.. tetapi mereka saling melengkapi satu sama lain..

"Appa, aku sudah selesai, aku berangkat dulu" Jennie pun bangkit dari kursinya dan tidak lupa memberi kecupan manis di pipi ayahnya..

Dan ayahnya memeluknya "hati-hati sweetie" ucapnya dengan lembut dan Jennie meninggalkan rumahnya..

Jennie telah di dalam busnya dan duduk dekat dengan kaca, dia membuka kaca busnya sedikit agar dia bisa menghirup udara segar di pagi hari..

Saat Jennie sedang melihat jalan, ada Kai yang menurunkan kaca mobilnya dan melambaikan tangan ke Jennie yang membuat Jennie tersenyum dan menundukan kepalanya untuk menyapanya..

Wajah Kai terlihat biasa saja, seakan dia sudah lupa bahwa kemarin Jennie berciuman dengan Lisa di depannya dan meninggalkannya..

Kai menyetir mobilnya dengan mengikuti kecepatan bus yang di naiki Jennie, sehingga mereka berdua saling menatap satu sama lain..

Kai terus menatap Jennie, sedangkan Jennie kali ini merasa canggung dan memutuskan untuk memainkan ponselnya.

Ketika busnya telah tiba di halte kantornya, Kai pun berhenti menunggunya..

"Jennie. Naik lah" teriak Kai dari dalam mobil yang membuat Jennie menoleh kearahnya..

"Tidak usah Kai, aku jalan kaki saja" Jennie pun berjalan ke arah kantornya yang tidak jauh dari halte..

Kai pun mengikutinya.. "naik lah" Ucap Kai yang sedikit memaksa..

Terdengar Mobil di belakangnya mengklakson sangat kencang yang membuat Kai harus meninggalkan Jennie..

Don't Touch Me {GxG} (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang