Chapter XIX - Lose you

4.7K 390 14
                                    

Jennie POV

Setelah kami berpelukan beberapa saat..

Dia pun melepaskan pelukannya..

"Jennie, pulanglah" katanya dengan suaranya yang serak.. dia terlalu banyak menangis.. aku merasakan hatiku ikut hancur dengan melihat keadaannya..

"Apa kau sudah tidak apa?" Tanyaku untuk memastikan..

Dia pun menganggukan kepalanya..

"Aku sudah tidak apa, pulanglah" katanya dan aku pun keluar dari taksi dan mengambil koperku di bagasi belakang.. dan membungkukan badanku sebelum meninggalkannya, aku pun menarik koperku dan memasuki, rumahku.. aku mendengar suara taksi sudah berjalan.. aku mengintip gerbangku untuk memastikan Lisa sudah pergi..

Dan aku pun masuk ke rumahku "appa aku pulang" kataku dengan lemas dan segera masuk kamar..

Aku melempar koperku dan menarik nafasku..

"Kenapa? Kenapa harus Lisa orangnya? Kenapa dari seluruh dunia.. harus Lisa orangnya?" Aku bergumam sendiri dan
Aku mondar mandir di kamarku  mengacak-ngacak rambutku..

Ayahku mengetuk pintu kamarku "sweetie? Ada apa denganmu? Bahkan kamu belum memelukku?" Ucapnya dari luar kamarku.. ya, aku langsung masuk ke kamarku saat aku sampai tadi..

Aku tidak bisa melihat wajah ayahku, aku sangat bersalah karena telah mencintai seseorang yang telah menyakiti putrinya..

"Aku tidak apa-apa appa" teriakku dari dalam kamar untuk meyakinkannya..

"Bukalah, jika memang kamu tidak apa-apa.. apakau tidak merindukanku?" Ucapannya yang membuatku luluh dan aku membuka kunci pintuku..

Dan aku membiarkannya masuk.. dia duduk di tepi ranjangku..

"Kemarilah sweetie" panggilnya dan membuka kedua tangannya dan aku segera memeluknya, berada di pelukannya adalah hal yang paling selalu ku rindukan, karena saat berada di pelukannya, aku bisa melupakan masalahku sejenak dan hatiku merasa tenang..

Aku pun memeluknya dan dia mengelus punggungku.. "sekarang, tolong katakan, ada apa denganmu? Kamu tidak bisa membohongiku" katanya dengan nadanya yang tegas tetapi menangkanku..

"Tidak appa, aku baik-baik saja" jawabku yang masih memeluknya..

Dia pun melepas pelukannya dan menatap wajahku.. "ada apa?" Katanya dan terus bertanya..

"Appa, aku tidak apa-apa" kataku meyakinkan dan mencoba tersenyum

"Baik lah, kalau kamu memang belum bisa bercerita.. mungkin lain kali, appa merindukanmu" ucap nya dan memeluk ku lagi..

Aku meneteskan airmataku ketika aku memeluknya, ada rasa bersalah dari dalam diriku..

Bahkan, aku telah menyakiti seluruh keluargaku, jika aku mencintai Lisa.. unnieku, meninggal secara tidak wajar di kantornya, tetapi. Polisi semua mengatakan bahwa itu adalah bunuh diri, tidak ada unsur pembunuhan atau apapun, ibuku, meninggal karena ibuku sangat depresi di tinggal unnie ku, ibuku berkali-kali mencoba bunuh diri tetapi, masih bisa tertolong karena ketauan dengan aku atau ayahku.. sampai ibuku sakit keras dan harus menjalani perawatannya di rumah sakit.. saat itu, dia sudah tidak tertolong.. dan ayahku, mencoba untuk kuat karena memiliki ku.

dan Lisa, yang membuatku belajar dengan giat hingga aku bisa mendapat beasiswa untuk kuliah, aku ingin masuk ke perusahaan terbaik itu, ingin membalas dendamku, aku yakin bahwa unnieku tidak akan bunuh diri jika tidak ada sesuatu yang berat.. saat aku berhasil masuk.. dan aku berhasil mengetahui siapa orangnya.. kenapa aku malah jatuh cinta padanya?

Don't Touch Me {GxG} (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang