Chapter XLI - bad news

3.2K 305 6
                                    

Lisa POV

Aku sedang berada di aula hotel karena acara akan segera di mulai, aku melihat bahwa di sini hanya ada para pembisnis sukses dan termasuk aku..

Aku pun duduk untuk memperhatikan, jujur saja, aku sangat gugup, ini kali pertamanya aku datang acara seperti ini, dan sekarang aku tanpa Jennie..

Tetapi tentu saja aku tidak boleh kelihatan gugup, karena ada beberapa media yang akan meliput acara seminar ini..

Aku mencoba untuk tenang dan memakan permen mint ku, sesekali aku menarik nafasku dan menghembuskannya agar aku bisa merasakan rileks..

"Lisa unnie?" Panggil seseorang dari samping ku yang membuat aku menoleh kearah..

"Yeri? Kenapa kau disini?" Tanyaku kepada seseorang di sampingku saat ini, ya.. itu Yeri, adik kelas ku di masa sekolah menengah atas, dan dia salah satu pesaing terbesarku, ah. Dan aku ingat, bahwa Kai bekerjasama dengan orang ini, yang membuat raut wajahku seketika berubah..

Tetapi, ku lihat dia banyak berubah, dia sudah dewasa bahkan bisa di bilang bahwa dia cantik, tetapi badannya agak sedikit gemuk dari biasanya..

Dia tidak menjawab pertanyaanku, malah saat ini dia membungkuk dan melihat wajahku dengan sangat dekat yang membuatku memundurkan wajahku darinya.. "ini serius Lisa unnie?" Tanya nya lagi yang heran di depan wajahku dan dahinya menyeringit membuatku tertawa dengan melihat sikapnya..

"Ya, ini aku Lisa" desisku dan terus menjauh dari wajahnya.. "ada apa kamu disini? Maaf Yeri, tapi kau terlalu dekat" ucapku dan dia tertawa kecil..

"Mianhaee unnie" katanya

Dan dia pun duduk di sampingku menyilangkan kakinya dan masih melihat kearahku dengan heran, dulu kami cukup dekat.. aku, Yeri, dan Kai sering main bersama walaupun dengan tidak pernah menyentuh atau di sentuhnya..

Dia anak yang mudah bergaul

"Apakah kau lupa? Bahwa aku seorang pembisnis juga" kali ini dia menjawab pertanyaanku dan tertawa..

"Ah, maaf.. ku kira ayahmu yang akan datang?" Ucapku ragu dan kali ini dia menundukan kepalanya menghembuskan nafasnya dengan kasar..

"Hmm appa, sedang kena serangan jantung dan saat ini dia sedang di rawat, maka dari itu aku yang harus menggantikannya" raut wajahnya sangat sedih saat ini, yang membuat hatiku tidak tega..

"Aku tidak tahu harus merespon apa, mungkin kamu harus bersabar, aku bantu mendoakan ayahmu agar cepat pulih" ucapku tulus dan dia tersenyum mengangguk..

"Terimakasih, unnie"

"Kau masih sama seperti yang dulu, tampan dan cantik, aku tidak menyangka" kekehnya yang membuat aku menyipitkan kedua mataku..

"Aigoo, kau masih seperti dulu, suka memberiku gombalan hahah" kami berdua pun tertawa..

Aku sangat penasaran, ada apa hubungan dia dengan Kai? Haruskah aku mencari tahunya sendiri atau bertanya dengannya, tetapi jika bertanya, itu akan terlalu mencolok..

Sementara seminar pun belum di mulai, orang-orang mulai berdatangan dan duduk di kursi mereka masing-masing..

"Unnie, kenapa kau bisa datang ke acara seperti ini?" Bisiknya pelan karena takut ada yang mendengarnya, dia sangat mengerti karena aku begini tidak boleh ada yang tahu.

"Kenapa? Apakah tidak boleh aku datang ke sini? Aku juga seorang CEO" ucapku dengan sombong yang membuatnya memutarkan matanya..

"Aishh, kau sangat sombong" kekehnya yang membuat kami berdua lagi-lagi tertawa..

Don't Touch Me {GxG} (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang