Chapter VII - Misdirected

5.3K 450 20
                                    

Sebelumnya, di ruangan Lisa, dia memiliki kamar juga, karena sesekali Lisa tidur di kantornya..

Jadi hari ini, dia memutuskan untuk tidur di kantornya karena pekerjaannya sangat banyak dan menumpuk..

Dia mengecek email yang di kirim oleh Jennie dan memeriksanya "dia sangat kompeten" ucap Lisa sendirian dan bibirnya melengkung keatas tersenyum

"Hanya dengan membayangkan kejadian tadi, aku tidak fokus bekerja" Lisa berbicara sendiri..

Lisa berjalan kedapur dan membuat susu coklat hangat.. dia duduk kembali di kursi kerjanya dan meminum susunya pelan-pelan..

Dia memejamkan matanya dan merenggangkan badannya di kursinya.. mencoba memijat dahinya, untuk merileksasikan tubuhnya..

"Ms. Lisa. Seharusnya kau tidak telat saat itu. Dan kau tidak mendekat kearahku! Kau tidak boleh bahagia, hidupmu tidak boleh bahagia!" Lisa membuka matanya saat pikiran negatifnya mulai muncul..

Nafasnya sangat berat, dan dia menundukan kepalanya di atas meja yang ditahan oleh kedua tangannya yang melipat diatas mejanya.. "maafkan aku, aku menyesal" Lisa bergumam dan air matanyapun menetes..

------

Sementara di rumah Jennie.

"Sweetie, duduk lah disini, appa ingin berbicara" ayah Jennie menepuk sofa di sampingnya dan Jennie pun duduk di sampingnya..

"Ya, kenapa appa?" Kata Jennie melihat kearah ayahnya..

Ayahnya memeluk tubuh Jennie dari samping dengan lembut dan meraih tangan Jennie..

"Apa kau sudah menemukan kebahagiaan mu? Aku harus menanyakan ini, karena aku tidak ingin kamu hidup dalam rasa bersalah dan tidak memiliki kebahagiaan di hidupmu" ucap ayahnya yang membuat Jennie tersenyum

"Aku sudah bahagia bersamamu, appa" kata Jennie dengan tulus..

Ayahnya menatap mata Jennie dengan berkaca-kaca.. "kamu tahu, kamu harus hidup bahagia Jennie, bersama orang yang kamu cintai, aku hanya memiliki mu saat ini, aku hanya ingin melihatmu bahagia" ucap ayahnya yang membuat Jennie tidak sengaja menjatuhkan airmatanya dan menghapusnya dengan segera..

"Jika waktunya sudah tiba, aku akan menemukan kebahagiaan ku appa, kau tidak perlu khawatir" ucap Jennie dengan tulus yang membuat ayahnya memeluk tubuhnya.. dan Jennie membenamkan wajahnya di dada ayahnya..

"Aku mencintaimu, putriku" ucap Ayahnya dan mengelus punggung Jennie..

"Aku juga mencintaimu appa"

----

Di Apartement Jisoo.

"Hahaha, ternyata kau bisa menggombal juga" Bicara Jisoo di ponselnya..

"Aku tidak gombal, aku bicara sejujurnya, aku memang melihatmu seperti artis korea" ucap seseorang itu di telpon..

"Baiklah, kalau begitu aku seperti artis siapa?" Tanya Jisoo yang meladeni telponnya..

"Kau seperti aktris film, di drama korea snowdrop" ucapnya lagi yang membuat Jisoo malu dan tertawa..

"Hahahaha, kau sangat pintar merayu" ucap Jisoo yangs sekarang merubah posisinya menjadi duduk..

Dia berjalan keluar kamar dan berjalan keluar dapur.. dan mengeluarkan ramen dari lemari dapurnya, dia segera memanaskan air untuk memasak ramennya..

"Apakah kita akan bertemu lagi?" Tanya seseorang di telpon itu..

"Tentu, karena wajahmu membuatku candu" kali ini Jisoo membalas gombalannya yang membuat mereka tertawa terbahak-bahak..

Dia pun memasak ramennya, dan menunggunya matang..

Don't Touch Me {GxG} (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang