thursday - satu

558 83 2
                                    

"Lo mau cobain resep masak mi instan gue nggak?" tanya Harlan sambil liatin Kay yang lagi buka bungkus mi instan.

Kay diem. Males dia buat tanggepin Harlan, nggak jelas.

"Denger-denger dari sofa rumah lo, katanya lo kalo sedih masak." Harlan sih nggak peduli Kay nggak kasih tanggapan apa-apa ke dia, karena Harlan tau pasti Kay denger juga dia ngomong apa dari tadi.

"Baru tau sofa gue bisa gosip," balas Kay.

Seneng kan tuh Harlan karena ditanggapin sama Kay. Sambil senyum Harlan pegang bahu Kay terus narik Kay menjauh dari kompor.

Kay kaget soalnya baru kali ini ada yang berani narik-narik dia, mana orangnya nggak deket lagi.

"Apa sih?"

"Hehehe," Harlan cengengesan. "Gue aja yang masak, lo cobain nanti resep gue."

Kay mengernyit. Kenapa jadi sok akrab gini dah Harlan.

"Nggak ah apa sih, sana!" omel Kay.

"Nggak Kay, gue tuh mau buat baik kenapa sih? Lo duduk aja sana," balas Harlan.

Kay udah males juga ladenin Harlan. Dia laper dan kesel, jadi daripada marah-marah tengah malem gini terus Leo kebangun dari tidurnya di sofa terus berisik nanyain Kay kenapa, jadi Kay duduk. Liatin Harlan yang sekarang lagi sok ide masak mi instan.

Lagian mi instan diapain lagi sih selain direbus.

Nggak berapa lama, Harlan udah selesai. Sekarang dia lagi masukin sedikit susu ke dalam mangkuk mi instan buatannya.

"Nih, cobain dah," ujar Harlan menyodorkan mangkuk.

Kay ngeliat pemandangan makanan di depannya kaya udah nggak mau banyak tanya, jadi dia makan aja tuh mi instan nggak ada kuahnya, mana mi nya dihancurin sama Harlan.

Satu suap.

Kay mendongak, menatap Harlan yang daritadi tungguin reaksi Kay.

"Enak?"

Kay mengangguk. "Enak. Eh nggak, lumayan."

"Iya enak banget kan, tau gue."

"Cih."

Kay lanjut makan. Baru tau dia ada rasa enak lain dari mi instan.

"Lo tuh main sama kembaran gue ya?" tanya Harlan tiba-tiba.

Kay menoleh, terus mengangguk. Nggak ngomong apa-apa karena mulutnya masih ngunyah.

"Alika seneng kayanya bisa main sama lo."

"Hah?"

"Iya, Alika seneng bisa main sama lo," ujar Harlan sambil senyum. "Semenjak dia nggak main lagi sama Shelza, gue khawatir sih tapi sekarang udah temenan sama lo jadi gue tenang."

Nggak temenan lagi sama Shelza??? Waduh??? Kay kaget banget sih sebenarnya.

Tapi kata Nanad kalo ada hot info yang kita sebenarnya belum tau, kita harus berlagak udah tau biar bisa mengorek info lebih banyak.

Jadi sekarang Kay cuma manggut-manggut aja. Lagi mikir mau nanya apa yang keliatannya nggak kepo tapi bisa memancing Harlan ceritain Alika.

"Gue juga seneng bisa main sama Alika. Tau kan dulu gue nggak main sama dia," ujar Kay.

"Iya, terus pas Alika post foto lo berdua, langsung rame semua orang. Legendaris tuh postingan," balas Harlan ketawa. Kay ikutan ketawa.

"Lebay lo."

"Asik akhirnya ketawa."

"Apa sih?" Kay langsung kesel. Harlan tuh kenapa ya auranya flirty aja gitu, jadi Kay tuh sangat defensive sama semua kelakuan Harlan.

Friday Hugs | jeno x karinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang