sunday - wasted

412 66 6
                                    

Kayanya pernah dibahas kalo setiap Leo memutuskan untuk nginep di rumah Kay, Kelvin suka ikutan tidur bareng.

Kali ini Leo bilang ke Mr. Tyo kalo dia mau sleep over sama Kelvin dan Kay di rumah sebelah. Terus Mr. Tyo sebagai asisten yang baik, dia akhirnya izinin (tentu ini pake briefing dulu sama nona muda Arfa secara diam-diam).

"Gue di tengah dong kali ini," ujar Kelvin.

Leo cuma bisa pasrah lah ya, masa iya dia protes Kelvin yang di tengah? Bisa diusir dia sama penguasa rumah biru alias Kelvin sendiri.

Sebenarnya alasan Leo nginep malam ini karena dia ngerasa Kay lagi dalam mood gloomy, nggak tega aja liat dia tidur sendiri (padahal gloomy gara-gara Leo).

Kelvin juga sebenarnya malam ini mau main game sama teman-temannya, tapi liat Kay pulang-pulang membawa aura sedikit gelap, Kelvin jadinya mau temenin Kay tidur. Apalagi liat Leo yang bertamu pake baju siap tidur, makin nggak mau lah Kelvin tinggalin kakaknya itu.

"Kok lo boleh nginep sama Mr. Tyo?"

Leo mengernyit. "Ya boleh? Mr. Tyo emang siapa ngelarang gue."

"Mengecewakan."

Tempat tidur Kay tuh king size. Sengaja.

Kay dari dulu nggak suka tidur sendirian, makanya dia seneng kalo Kelvin atau Leo temenin dia tidur. Terus atas perundingan bersama, tempat tidur Kay king size dengan kesepakatan Kelvin harus temenin dia tidur selagi bisa.

Terus karena malam ini tidurnya bertiga, jadi mereka tiduran pake formasi landscape. Kelvin di tengah malam ini. Biasanya Kay sih, tapi malam ini Kelvin akan ekstra protektif karena Kay mengeluarkan aura gelap pas habis main sama Leo. Berarti kan???

Kelvin dari tadi elus-elus lengan kiri Kay karena kakaknya itu tidur menghadap kanan alias punggungin dia. Terus begitu dia rasa kakaknya udah tidur, Kelvin langsung berputar arah, alias ke arah Leo yang sekarang lagi tidur terlentang.

"Heh, lo apain Kakak gue?" tanya Kelvin pelan tapi pake nada galak.

Leo menoleh. "Nggak tau, tapi emang salah gue."

"Nggak jelas lo," balas Kelvin.

Berhubung dia liat Leo mukanya juga lesu lunglai jadi dia nggak mau usir Leo. Gini-gini Kelvin masih baik.

"Yo, lo tuh nggak punya temen ya?"

Leo langsung bangun, mengubah posisinya jadi duduk. Alisnya mengernyit sambil cemberut alias nggak terima.

"Apa maksud lo?"

Kelvin yang liat Leo protes tapi mukanya jelek banget jadi mau ketawa tapi ditahan soalnya Kay udah tidur.

"Ya lo ke Depok mulu, nggak punya temen lo di Bandung?"

Leo ditanyain kaya gitu rasanya mau usir Kelvin dari kamar Kay cuma aja kebetulan ini rumahnya Kelvin juga jadi Leo cuma liatin Kelvin sambil pasang muka datar.

"Ya rumah gue kan di Depok," ujar Leo.

"Oh, lo punya rumah sendiri? Terus kenapa ada di sini ya?"

"Kalo kata gue lo banyak-banyak istighfar Vin."

Kelvin ketawa, Leo nih emang nggak gampang emosi orangnya. Makanya Kelvin juga santai aja sama Leo, walaupun dulu takut sih ya soalnya Leo kan anak basket, anak taekwondo, pokoknya yang serem-serem ada Leo-nya deh pasti.

"Lo suka sama Kakak gue ya Yo," kata Kelvin begitu Leo tiduran lagi.

Leo batuk-batuk. Kaget dia.

"Waduh, beneran naksir Kakak gue ya lo?" Kelvin sebenarnya godain aja sih, dia juga tau dari lama kalo Leo suka sama kakaknya. Ya siapa yang nggak suka sama Kay men.

Friday Hugs | jeno x karinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang