monday - what can be better than this?

352 53 8
                                    

Akhirnya Gisel bilang ke Alika untuk dateng aja ke rumah Kay karena ada soto. Terus nggak lama Alika dateng dianter Harlan, tapi Harlan nggak ikut turun karena katanya ada proker kepanitiaan jadi harus pergi lagi.

"Hai... keren deh kalian udah bangun jam segini," sapa Alika begitu masuk rumah.

"Hai Kak Alika, met ultaahhh!" sapa Kelvin.

"Kok gak dateng sih? Sombong banget!" sungut Alika.

"Sorry Kak, sibuk banget nihh," balas Kelvin bercanda. "Eh tapi aku udah ada kado kok buat Kak Alika, nih," kata Kelvin sambil sodorin segelas sirup.

"Leciiiii!" kata Alika sambil menerima gelas dari Kelvin.

"Lik siniii," kata Gisel di meja makan.

Alika ikut duduk bersama Gisel dan Nanad.

"Kay kenapa..." tanya Alika pelan.

Gisel mengangkat bahunya. "Tunggu dia selesai, nanti katanya mau cerita."

Nanad mengangguk. "By the way konteksnya karena mantan lo sih, semalem dateng kan dia."

Alika bener-bener kaget sekaget-kagetnya kaya tiba-tiba dapat serangan mendadak.

"Apa deh, kita semua udah tau kok. Kay juga," ujar Nanad.

"Pelan-pelan Nanad oon," sahut Gisel.

Alika nggak enak, dia jadi bingung harus ngomong apa sekarang. Tapi dia tau cepat atau lambat emang bakal keungkap sih ini semua.

Nggak lama dari itu, Kay selesai masak dan mulai taruh-taruh perintilan soto ke atas meja makan, habis itu mulai suguhin satu-satu soto yang dia racik sendiri.

"Kelvin kamu makan di ruang TV aja, ya?" kata Kay.

Kelvin mengangguk, terus dia milih buat makan di teras, kasih ruang buat Kay dan teman-temannya buat ngobrol.

Begitu Kay duduk di samping Gisel, Alika yang duduk di hadapan dia langsung ubah posisi duduknya jadi lebih serius.

"Kay..." Alika nggak tau harus mulai darimana.

"Lo kenapa kaya ngerasa bersalah?" tanya Kay. "Actually gue, Gisel, dan Nanad yang harusnya minta maaf karena kita tau hal yang mungkin nggak mau lo bahas."

Gisel sama Nanad milih buat makan dengan tenang karena ini bukan saatnya mereka interupsi.

Alika menghela nafasnya. "Maaf ya karena gue nggak cerita... padahal lo harusnya berhak tau, karena lo sahabat gue, dan Leo deket sama lo."

"Tapi jujur gue juga nggak tau kalo akan se-complicated itu," ujar Alika.

"Kalo lo nggak mau cerita, nggak apa-apa Lik," ujar Kay.

"Iya Lik... kita ngerti kok," sahut Gisel.

"Gue mau cerita kok," ujar Alika. "Tapi tolong dengerin dulu semuanya."

Kay, Gisel, dan Nanad mengangguk.

"Jadi dulu gue sempet pacaran sama Leo. Kita backstreet, gue juga nggak gitu tau awalnya kenapa Leo mau hubungan gue sama dia dulu disembunyiin. Tapi bukan disembunyiin sih, lebih kaya... apa ya? Yang tau-tau aja gitu," kata Alika mulai bercerita.

"Gue setuju mau pacaran sama Leo karena ya... siapa yang nggak mau sama dia deh?" kata Alika menatap Kay. Kay jadi bingung maksudnya apa tapi dia setuju sih sama statement-nya Alika.

"Terus gue emang bukan tipe orang yang pandangannya soal pacaran tuh semua harus serius atau gimana. Gue tau dari awal kalo Leo cuma mau have fun, dan gue merasakan the fun yang dia tawarin waktu dia ajak gue pacaran," ujar Alika. "Kita oke pacaran pas itu, hampir tiga bulan. Sampe tiba-tiba Shelza samperin gue dan bilang buat putusin Leo."

Friday Hugs | jeno x karinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang