tuesday - bukan hari jum'at

454 58 15
                                    

Habis itu Leo matiin ponselnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Habis itu Leo matiin ponselnya. Sebelum lupa, dia harus ke atap atau nggak kartu kreditnya diblokir Mba Hafsa lagi.

Kalo kalian bertanya-tanya kenapa kartu kredit Leo bisa diblokir sesuka hati Mba Hafsa, jawabannya adalah karena segala urusan Leo, selain diurus Mr. Tyo, diurus Mba Hafsa. Nggak cuma Leo, adik-adik Mba Hafsa yang lain juga. Mba Hafsa bakal jadi orang pertama yang dihubungin kalo aja Leo kenapa-kenapa, baru setelahnya bunda sama ayah.

Ayah hampir nggak pernah ada di rumah, begitu juga bunda. Pokoknya ayah tuh sepaket sama bunda, kemana pun ayah pergi, pasti bunda ikut. Makanya semua urusan Leo dan Arfa jadi urusan Mba Hafsa.

Dan itu adalah alasan kenapa semua omongan Mba Hafsa adalah ultimatum alias nggak bisa dibantah sama sekali.

Begitu sampai ke rooftop, hal pertama yang dia liat adalah Arfa yang lagi tidur di paha Mas Aidan sambil ketawa-ketawa, terus Mba Hafsa yang duduk di depan mereka lagi cemberut.

"Seru banget, join dong," ujar Leo.

"Abang, kamu kenapa lama banget sih? Aku dinistain karena aku sekutu Ayah!" sungut Mba Hafsa yang langsung diketawain Mas Aidan sama Arfa.

"Dih rasis banget," kata Leo.

"Ya biasanya kan gue yang kena gara-gara nggak ada Mas Aidan," balas Arfa.

Leo pernah bilang nggak sih kalo Arfa tuh nggak mirip dia? Arfa juga nggak mirip Mba Hafsa karena Mba Hafsa lebih mirip Leo yang mirip sama ayah (walaupun nggak mirip-mirip banget sih), makanya jadi terbentuk serikat persekutuan ayah.

Orang tuh sampai bilang Arfa anak pungut karena nggak ada mirip-miripnya sama Leo, karena Arfa mirip bunda. Tapi semua akan lebih masuk akal kalo liat Mas Aidan, karena Mas Aidan juga mirip bunda. Makanya Arfa sama Mas Aidan adalah serikat persekutuan bunda.

"Abang, come here," kata Mas Aidan nepuk-nepuk.

Leo nurut, dia duduk di samping Mas Aidan.

"So do you mind to tell me why?" tanya Mas Aidan, sambil senyum-senyum jail.

"Tell you what?"

"Kamu ngapain ke Depok? Kenapa ke Depok mulu emang ada apa disana?"

Arfa cekikikan, Mba Hafsa juga.

"Ah, pasti Mas tuh udah tau dari awal kan? Apalagi ada dua orang ini," kata Leo.

"Ya I just want to hear it from you."

"Ada Kay."

"CIAAAAAA."

Nggak kaya responnya Mba Hafsa sama Arfa yang langsung ngeledekin Leo, Mas Aidan mengernyit. Habis itu Mas Aidan menghembuskan nafasnya perlahan.

"Auristela Kyra, long-haired girl who lives next to your house. Am I right?"

Leo melengos. Sebenarnya udah nggak heran sih Mas Aidan tinggalnya di Los Angeles tapi semua hal yang terjadi pada adik-adiknya yang tinggal di Bandung itu. Tapi Leo sebel aja soalnya esensinya apa gitu loh Mas Aidan kaya gitu? Kan bisa tanya ajaaaa.

Friday Hugs | jeno x karinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang