"Leo semalem nginep ya Kay?" tanya Alika begitu dia udah lumayan sadar dan waras. Kira-kira setengah jam habis dia dibangunin Leo, Alika akhirnya bangun dan udah nggak ngerasa pusing.
"Selamat pagi Alika Daneen cahaya bintang," kata Kay yang duduk di sofa ruang TV, habis itu Kay mengangguk. "Iya dia nginep semalem di sini."
"Sering begitu si Leo?"
Kay menoleh, ekspresinya menimang-nimang. "Iya? Kek biasanya gue tidur bertiga gitu sama Kelvin juga."
Alika manggut-manggut. "Kelvin kemana? Gue mau terima kasih nih sama dia karena bantuin gue semalem."
"Tidur lagi tadi habis sarapan," ujar Kay.
"Yah."
"Makan Lik, gue masakin sup buat lo."
"Yey oke, mari kita makan." Alika langsung jalan ke meja makan.
Liat Alika jalan ke meja makan, Kay jadi ikut berdiri juga samperin Alika yang duduk di kursi meja makan.
"Lo harus jawab gue, lo semalem kenapa kok bisa sampe wasted?" tanya Kay.
Alika nyengir. "Ya namanya juga party, gue kebablasan aja minum banyak. Si Nanad wasted duluan malah dia."
"Tapi ini tuh lo loh. Lo, Alika Daneen yang minum satu botol whiskey dicekokin kating nggak mabok," kata Kay. Beneran heran sih dia Alika bisa wasted, pasti semalam Gisel panik. "Lo semalem berapa botol sih?"
Alika nyengir. "Hampir dua sih seinget gue, tapi tadi kata Gisel gue masih nambah."
Kay melengos, pusing dengarnya. "Mana Harlan nggak ada."
"EH IYA speaking of Harlan, dia kenapa bisa nginep rumah lo waktu itu?!"
"Dia balik Bali bareng Leo makanya jadi nginep di sini," ujar Kay.
Alika lagi-lagi responnya cuma manggut-manggut. Habis itu dia nggak ngomong apa-apa lagi.
"Lo makan deh, gue ambilin sup ayam ya," ujar Kay sambil bangkit, soalnya sup ayamnya sengaja nggak dipindahin masih di atas panci supaya gampang kalo mau dihangatin ulang.
Begitu Kay balik ke meja makan dengan mangkuk sup, Alika langsung nyengir.
"Lo baik banget deh Kay, kita kenapa SMA nggak temenan sih."
Kay dengarnya ketawa doang, bingung juga sih kenapa waktu SMA dia nggak main sama Alika padahal kalo ngobrol tuh nyambung gitu loh, mereka juga punya banyak kesamaan.
"Tau ya gue juga bingung," balas Kay.
"Ya kan??? Kaya kenapa loh? Padahal sempet sekelas juga!!!" ini Alika ngomongnya sambil menggebu-gebu.
"Eh tapi kalo dipikir-pikir lo emang agak serem sih, ketua OSIS berwibawa udah gitu anak kesayangan guru," kata Alika lagi, habis itu dia mulai menyuap sup ayamnya. "Oh, udah gitu kesayangannya Bu Nani lagi! Sialll gue kesel banget pas lo disuruh maju ke depan dia senyum."
"HAHAHA terus giliran lo Bu Nani malah marah-marah, ya kan!!" seru Kay.
Alika ikut ketawa, tapi habis itu ekspresinya cemberut. "Pilih kasih banget anjir, gue tau deh gue emang nggak bisa sejarah."
"Ih tapi emang siapa yang bisa kerjain soal dia deh, orang soalnya susah banget yang ada di buku apa, soal dia nanyanya apa," ujar Kay.
Habis itu lanjut gosipin guru yang lain.
"Eh tapi lo tuh dulu sama siapa dah kok nggak ada kabar apa-apa gitu, gue nggak pernah denger lo sama siapa," ujar Alika.
Kay ketawa. "Ya emang nggak ada Lik, gue tuh jarang main sama cowok. Paling Leo Askar aja sih, oh sama Ilyasa."
KAMU SEDANG MEMBACA
Friday Hugs | jeno x karina
FanfictionSetiap Jum'at malam, Leo akhirnya pulang.