Leo bangun karena ada Mba Hafsa yang sekarang lagi masuk-masukin barang ke kamar Leo. Aduh pagi-pagi udah ada aja yang dikerjain, sedangkan Leo masih ngantuk banget mau tidur.
"Bang, kamu tuh jadi beliin iPad sama tas nggak sih?" tanya Mba Hafsa.
Leo nggak bergeming, masih tidur sambil selimutan.
"BAAAANG!"
Habis itu Mba Hafsa matiin AC dan bukain gorden, yang mana sangat efektif bikin Leo bangun dan kesel tapi berhubung itu Mba Hafsa, Leo nggak bisa kesel.
"Leo ih bangun," ujar Mba Hafsa lagi.
"Apa," sahut Leo.
"Tomorrow is Alika's birthday, right?" tanya Mba Hafsa.
Leo mengernyit. Tau darimana lagi nih Mba Hafsa? Sebenarnya nggak heran sih karena kalo Mba Hafsa mau pun dia bisa akses banyak berkas-berkas orang. Tapi masalahnya Leo aja lupa kalo besok Alika ulangtahun.
"Terus?"
Mba Hafsa berdecak. "You said you want to give her a little gift?"
"Udah kamu beli?" tanya Mba Hafsa lagi.
Leo menggeleng. "Lupa."
"BELIIIII."
"Iyaaaa."
"Sekarang!"
Leo berdecak. "Ya, nanti aku bilang Mr. Tyo," ujar Leo.
"Sekarang aja Abang, today you're gonna be busy," balas Mba Hafsa. "Tante Sarah mau ajak diskusi lagi soal kamu sama Shelza."
Leo tuh pusiiiiiing banget, dia baru bangun tidur dan mendapatkan kenyataan kalo masalah-masalah hidup dia belom ada yang selesai.
Akhirnya mau nggak mau Leo chat personal assistant-nya buat beliin iPad sama tas buat Alika, terus dia tambahin notes kalo besok Alika ulangtahun jadi dibungkus yang rapih. Habis itu apakah Leo lanjut tidur? Oh tentu tidak, karena setelah Mba Hafsa pergi, Arfa yang masuk ke kamarnya.
"Yo gue mau tanya deh," kata Arfa, masuk-masuk langsung duduk di kasur Leo.
"Apa."
"Waktu Alika diculik tuh, orang tuanya gimana?"
Leo menghela nafasnya, habis itu nyender ke kasur. "Harus banget lo nanya itu di saat gue baru bangun?"
Arfa mengangguk. "Gue kepikiran aja soalnya setelah dipikir-pikir team lo keren banget bisa closed the case without Wijaya family knowing kaya wow, look how powerful you are."
"I need to do it quickly," sahut Leo.
"Kenapa? Ayah langsung turun tangan?"
Leo menggeleng. "Bokapnya Alika ternyata jajaran direksinya R Grup," ujar Leo.
"HAH yang kemaren rebut pasar produk makanan terus jadinya perusahaan Wijaya jual sahamnya?" tanya Arfa.
Leo mengangguk.
"Damn, pantes aja kemaren lo kaya mau digeprek Javier!!!" kata Arfa histeris. "Sumpah menurut gue hari ini lo mati banget sih karena denger-denger Tante Sarah MELEDAK. Shelza sampe udah capek nangis."
"Makanya besok-besok kalo cari pacar background checking dulu kek, lo udah tau anaknya Pak Harish berasa hidup santai banget dah," omel Arfa lagi.
Leo ketawa aja diomelin Arfa. Soalnya mau diapain lagi ya, udah lewat juga. Dulu kan Leo emang bego jadi gimana yeeee, ketawain aja lah.
"Terus orang tuanya Alika gimana?" tanya Arfa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friday Hugs | jeno x karina
FanfictionSetiap Jum'at malam, Leo akhirnya pulang.