monday - berdekatan

1.9K 133 3
                                    

"Halo Kay halooooo!!" Kelvin mengetuk pintu kamar Kay. Nggak sih, ini jatohnya Kelvin gedor-gedor pintu Kay.

Kelvin tuh sebenarnya jarang bangunin Kay heboh gini. Ya soalnya Kay kalo tidur nggak pernah kunci pintu. Makanya dia agak panik kenapa tiba-tiba kakaknya ini kunci pintunya. "Kenapa dikunci ya ini pintunya haloooo??" Kelvin semakin menggedor pintu. Ya Tuhan ini kayanya Kelvin mau sembunyiin kunci pintu kamar Kay deh habis ini.

"YAAAA!" balas Kay setelah sekian lama Kelvin menggedor-gedor pintu kamarnya.

Nggak lama pintu kamar Kay terbuka. Kelvin tadinya mau ngomel-ngomel terus liat wujud Leo yang masih tidur di tempat tidur Kay langsung diam. Menghela nafas. Kayanya selain ambil kunci pintu kamar Kay, dia harus ambil kunci pintu balkon kamar Kay juga. "Apa nggak digrebek warga ye ini laki-perempuan tidur satu kamar tapi belom nikah?!" ini Kelvin sebenarnya mau lebih marah dari ini tapi berhubung ada insiden kemarin jadi dia tahan emosi aja.

Sebenarnya Leo tidur di kamar Kay tuh bukan hal yang jarang dan aneh gitu loh, karena emang sesering itu. Kadang malah tidur bertiga sama Kelvin juga. Rumah Leo benar-benar berada di samping rumah Kay juga, jadi mereka emang sering main bareng.

"Ya kamu makanya temenin aku tidur dong!" balas Kay.

"Aku dari kemarin temenin kamu tidur ya! Jangan lupain kebaikkan aku yang lama!" Seperti biasa, Kelvin nggak mau kalah.

Leo terbangun. Laki-laki itu mengulat lalu melirik kedua kakak adik yang setiap pagi selalu ribut itu. "Udah yuk sarapan yuk," ujarnya bangkit dari tempat tidur. Kemudian memegang bahu Kay yang sedang berdiri di ambang pintu, menuntunnya keluar dari kamar.

"Lo udah masak Vin?" tanya Leo pada Kelvin yang mau nggak mau ikut turun ke bawah bersama Leo yang masih memegang bahu Kay sambil berjalan menuruni tangga.

"Udah, tapi cuma buat gue sama Kay," jawab Kelvin dengan nada datar. Masih bete dia kayanya habis grebek kamar Kay terus menemukan fakta bahwa semalam kakaknya tidur sama Leo dan pintunya dikunci. DIKUNCI.

Leo mengangguk-angguk. "Yaudah kalian makan deh, gue balik aja," ujarnya setelah sampai di meja makan.

"Kok gitu???" Kay protes. "Ini aja ih bagi dua sama gue."

"Tau dah, biasanya juga gitu kan," sahut Kelvin yang duduk di seberang Kay. "Makanya lo tuh kalo bertamu dari pintu, jangan dari balkon kaya maling." Kelvin kini membagi nasi goreng miliknya dan milik Kay ke dalam piring baru.

Leo nyengir. "Baik banget deh kalian," ujarnya sambil menarik kursi di samping Kelvin.

"Alay."

"Lebay."

Leo emang harus sabar kalo lagi bareng kedua adik-kakak ini.

"Hari ini lo balik ke rumah?" tanya Kay pada Leo.

Leo mengangguk. "Nanti malem ada opening cabang resto baru di Bali, jadi harus ke rumah dulu soalnya barang-barang gue di sana." Rumah yang dimaksud tuh rumah keluarga Leo, yang ada di Bandung.

Kelvin pusing banget dengernya. Leo tuh hari-hari kalo nggak opening cabang-cabang resto atau hotelnya ya rapat saham. Gini deh emang kalo punya tetangga crazy rich. "Lo bela-bela in ya ini ke Depok, mana bukan hari Jumat," ujarnya mengambil asumsi.

Leo terkekeh. "Ya gimana, masa gue biarin kalian berdua aja di rumah kemarin," katanya sebelum menyuap nasi goreng. Leo jadi ingat bagaimana ekspresi panik Arfa, adiknya, saat Leo secara tiba-tiba berangkat ke Depok dari kantor. Meninggalkan jadwal meeting terakhirnya sebelum opening restoran baru.

Kedua kakak beradik itu hanya membalasnya dengan senyum kecil. Kemarin memang hari yang cukup berat bagi Kay dan Kelvin. Terlampau berat malah. Kelvin bersyukur Leo sejak kemarin menemani Kay, karena Kelvin sejak kemarin memang menyendiri.

Friday Hugs | jeno x karinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang