chapter-33

1.9K 225 11
                                    

Author POV

***

Kevin berlari secepat yang ia bisa untuk mengejar Aletta, namun sayangnya laki-laki itu harus kehilangan jejak karena pintu lift sudah lebih dulu tertutup.

Napas Kevin memburu, dia benar-benar ketakutan dengan semua kemungkinan yang akan terjadi ke depannya.

"Ngapain ngejar dia?"

Suara itu berasal dari perempuan yang menjadi dalang semua ini. Kevin berbalik dan melihat wajah Denira yang sepertinya merasa sangat bahagia.

"Puas lo? Puas udah hancurin hubungan gue?!" Kevin berteriak ke arah Denira dengan marah.

"Gue ngelakuin hal ini karena gue cinta sama lo!" Denira membalas teriakan Kevin sambil menyentuh bahu laki-laki itu.

"Tapi gue enggak." ucap Kevin yang bergerak untuk menyingkirkan tangan Denira dari bahunya.

Sebenarnya laki-laki itu sadar bahwa selama ini Denira mencintainya, tapi Kevin berusaha untuk menutup mata. Karena dia pikir kalau perasaan Denira akan berubah seiring waktu, terlebih lagi dia sudah tahu Kevin memiliki pacar.

Namun ternyata, semua dugaannya salah.

"Gue kurang apa, Vin? Gue kurang apa sampe lo gak bisa cinta sama gue?!" tanya Denira dengan menggebu-gebu.

Dia bingung, dia sudah berusaha untuk membuat Kevin jatuh cinta padanya. Dia sudah berusaha untuk selalu ada bersama Kevin. Apakah pesonanya tidak mampu untuk membuat Kevin jatuh hati?

Kevin menatap gadis itu dengan gamang. "Gak ada yang kurang, tapi gue butuh Letta, bukan lo."

Setelah itu Kevin memilih untuk pergi meninggalkan Denira dan berlari ke arah tangga darurat. Dia harus menemukan Aletta, meminta maaf kepada gadis-nya, menjelaskan semua salah paham yang terjadi beberapa hari ini.

***

Hancur.

Satu kata itu sangat mewakili hati Aletta sekarang. Bukan hanya hati, melainkan hidupnya juga.

Seseorang yang selama ini dia percaya malah mengkhianatinya. Seseorang yang sudah bersamanya selama bertahun-tahun malah tega berciuman dengan gadis lain di belakangnya.

Yang Aletta bisa lakukan saat ini hanyalah duduk bersandar pada pintu kamar dan menyembunyikan wajahnya diantara lipatan kaki. Isak tangis bergema di sekeliling kamar karena gadis itu tidak mau berhenti.

Adegan Kevin yang berciuman dengan Denira kembali muncul di dalam ingatannya. Hal itu tentu saja membuat Aletta kembali menangis histeris.

"Kenapa lo tega, Vin?" pertanyaan yang keluar dari bibirnya seakan mengambang di udara.

Kenapa? Kenapa Kevin tega melakukan hal menjijikan itu di belakangnya?

Tok Tok Tok!

Pintu kamar diketuk dari luar.

"Ta.." diiringi suara yang saat ini tidak ingin Aletta dengar.

Kevin kembali mengetuk pintu kamar dan terus memanggil nama Aletta. Namun gadis yang dipanggil tidak memberikan respon apapun. Dia masih setia menyembunyikan wajahnya.

"Ta, please dengerin penjelasan gue dulu." ucap Kevin dengan pelan, tapi dia yakin Aletta mendengarnya.

"Gue sama Denira gak ada apa-apa, lo cuma salah paham. Kejadian tadi gak kayak yang lo liat. Dia duluan yang-"

Kevin menghentikan ucapannya saat terdengar suara pintu yang akan dibuka. Laki-laki itu bersiap untuk menebalkan muka di hadapan Aletta, walaupun sudah pasti Aletta akan sangat membencinya.

Another Chance {Kevin Sanjaya}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang