chapter-34

1.8K 221 15
                                    

Pertandingan final Indonesia Open sudah dimulai sejak tadi pagi. Kali ini Indonesia memiliki wakil di sektor ganda putra dan ganda putri.

Greysia dan Apriyani harus berpuas diri dengan menjadi runner up, sedangkan Minions belum bertanding karena ganda putra bermain di partai terakhir.

Aletta pikir, dia bisa menghindari Kevin karena dirinya berada di player lounge. Tapi Tuhan seakan mempermainkannya, tugas Aletta bukan lagi di player lounge, melainkan mengawasi court 1.

Jadi mau tidak mau, gadis itu harus duduk di dekat court 1 sambil membawa laptop. Tugasnya sama seperti di Finlandia kemarin. Bedanya saat itu dia dengan senang hati melakukannya.

Penonton yang berada di tribun berteriak kencang saat nama Minions dipanggil, mereka bertepuk tangan dan membunyikan terompet masing-masing.

Kali ini Minions akan melawan ganda putra dari Jepang yang sebelumnya sudah mengalahkan Fajar dan Rian. Menurut pengamatan Aletta, ganda putra itu bisa menjadi musuh berbahaya bagi Minions.

"Letta!"

Koh Herry selaku head coach yang akan membimbing Minions di pertandingan final ini menyapa Aletta sambil melambaikan tangan dari seberang.

Aletta langsung membalas sapaan Koh Herry dengan tersenyum dan menundukkan kepala. Koh Herry akan duduk di dekatnya saat pergantian set nanti.

Sebenarnya Aletta sadar kalau bukan Koh Herry saja yang memperhatikannya, melainkan juga Kevin. Laki-laki yang memakai jersey sleeveless kuning itu sempat bertatapan dengannya. Namun Aletta segera membuang muka.

Sedangkan Kevin sendiri hanya bisa tersenyum miris saat Aletta membuang muka. Melihat kacamata yang bertengger cantik di hidung Aletta membuat Kevin sadar kalau gadis itu pasti menangis semalaman.

Memang benar, Aletta tidak tidur dan menangis sampai pagi. Dia sengaja melakukan hal itu agar ketika bertemu dengan Kevin nanti, dia tidak perlu menangis lagi. Setidaknya Aletta sudah merasa sedikit lega, walau matanya terasa sangat perih.

Pertandingan dimulai dengan service yang dilakukan oleh pihak ganda putra Jepang. Mereka saling berebut point hingga hampir mencapai interval. Di tengah-tengah permainan, service Kevin dinyatakan fault sebanyak tiga kali.

"Fault mulu." gumam Aletta sambil mengetik di laptop.

Terjadi interval set pertama dengan ganda putra Jepang yang memimpin. Minions kehilangan beberapa point karena service fault Kevin. Bahkan sepertinya pola permainan Minions hari ini sangat mudah untuk dibaca lawan.

"Fokus, Vin!" Marcus berbisik pelan ke arah Kevin, karena dia tahu kalau pikiran Kevin tidak berada di lapangan.

Kevin mengangguk. "Iya, Koh."

"MINIONS AYO SEMANGAT!"

"KEVIN, MARCUS SEMANGAT!!"

"IN-DO-NE-SIA!!"

"KEVIN SEMANGAT! ADA CI LETTA NONTON!"

"KEVIN DIKASIH SEMANGAT SAMA CI LETTA!"

Aletta yang mendengar teriakan itu langsung menengok ke arah tribun. Ternyata beberapa penonton sadar dengan kehadirannya. Bahkan ada salah satu penonton yang heboh menunjuk ke arahnya, seakan memberitahu yang lain kalau Aletta berada di dekat court.

Gadis itu menggeleng pelan dan kembali fokus ke arah laptop. Dia harus membatasi diri, karena dia dan Kevin sudah tidak memiliki hubungan apapun lagi.

Kembali ke court, Minions mengejar point dan berhasil memenangkan set pertama. Saat set kedua, Koh Herry membantu mereka untuk berpindah tempat.

Another Chance {Kevin Sanjaya}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang