I wish you enjoy your reading
.
.
.
.
.
Akhir pekan kali ini Olivia pakai hanya untuk bermalas malasan di kamarnya ia juga sesekali ingin merasakan hal seperti ini. Matahari sudah berada di atas kepala dan gadis dengan baju tidur itu masih setia mengunci diri di kamarnya. Selain malas bergerak, ia pun malas untuk melihat keluarga Alisha. Dengan berbekal laptopnya ia menjelajahi internet untuk melihat hal-hal yang dapat menaikkan moodnya.
Tiba tiba ingatan melintas di otaknya " Oliv kamu kan harus nyari tau kecelakaan yang menimpa mu itu, kok bisa lupa sih. Ini udah sebulan" ucap Olivia pada dirinya sendiri. Ia pun kemudian meninggalkan platform online berbentuk segitiga dengan warna merah. Ia kemudian membuka tab baru di browsernya.
Ia mengetikkan kata kuncinya. Sebuah berita muncul di halaman pertama dengan judul 'Kecelakaan beruntun menimpa Norwich' . Olivia mengkliknya, membaca kata demi kata yang tertera pada halaman artikel tersebut. Tak ada penambahan dalam informasinya hanya berisi pembukaan tak penting yang ditulis sang penulis kemudian kronologi kecelakaan yang sudah diketahui. Di pertengahan teks ia menemukan sedikit informasi di sana bertuliskan keadaan korban bahwa ' 5 korban meninggal dunia. 2 orang di antaranya meninggal di tempat yaitu sepasang anak dan ayah, 2 orang lagi lelaki paruh baya yang meninggal satu jam setelah berada di rumah sakit karena pendarahan dan satu orang lagi seorang gadis di sekolah menengah akhir yang meninggal setelah koma selama 2 minggu.'
"jadi aku udah mati" senyum miris muncul di wajahnya. Ia mengerti gadis yang disebutkan sekolah menengah akhir itu adalah dirinya. Notifikasi tiba tiba muncul di ponsel Olivia. Pesan dari Aruna. Gadis yang baru 5 hari menjadi temannya. Setelah kejadian itu pun hubungan Olivia dan Hanessa membaik. Walaupun masih canggung mereka beberapa kali bertegur sapa. Kemarin pun Hanessa tak segan untuk mengajaknya pulang bareng. Kedekatan mereka sontak menjadi hal aneh bagi anak anak di kelasnya.
Aruna
Ayo main.
Hanya berisi dua rangkai kata dengan maksud mengajaknya main. Olivia hanya membaca pesannya tak berniat untuk membalasnya, entah lah hari ini ia sangat malas untuk melakukan sesuatu. Ia melempar ponselnya ke sembarang arah dan detik itu juga pesan masuk lagi ke ponselnya.
Aruna
Ayo main.
Ada hanessa juga
Kapan?
Balas Olivia. Ia masih tak berminat sebenarnya
Taun depan
Sekarang lah
Cepetan
Jam 2 sore di thumb up cafe
Gue gak tau tempatnya
ia berkata jujur, Olivia kan baru tinggal di Indonesia lagi selama sebulan. Yang ia tau hanya alamat sekolah dan rumahnya sekarang.
Oke ntar gue sama nessa jemput lo
Share loc aja
oke
Ia bangkit dari acara bermalas malasannya, langkah kakinya menuntunnya memasuki walk in closet, mencari pakaian simple yang akan digunakan untuk hangout bersama teman barunya itu. Pilihan jatuh pada kaos polos slimfit berwarna hitam dan celana jeans juga ditambah sepatu nike berwarna putih tak lupa pula ia menggerai rambut hitam panjangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I AM NOT HER (end)
General FictionOlivia Brown nama yang di sandang gadis berkebangsaan Inggris tersebut. Gadis yang mengalami kecelakaan dalam perjalanan menuju tempat les pianonya. Si sempurna milik keluarga Brown itu tiba tiba masuk ke dalam tubuh milik Alisha brinna Narendra. P...