3.

37.2K 3.1K 22
                                    

I wish you enjoy your reading🤗
.
.
.
.
.

Bel sudah berdering dari 15 menit yang lalu anak anak pun sudah berhamburan keluar sekolah dari tadi. Sekolah sudah mulai sepi, namun masih ada beberapa anak yang masih di sana entah itu karena ekskul, kerja kelompok ataupun hanya masih setia bermain dengan temannya. 

Sore ini Olivia menunggu ayahnya Alisha yaitu Abichandra untuk menjemput dirinya karena sang ayah sudah berjanji padanya. Gadis itu memilih menunggu di halte dekat sekolahnya, sudah hampir 20 menit ia menunggunya namun si ayah masih saja belum muncul. Anak-anak di sekitarnya yang sama-sama menunggu jemputan ataupun angkutan umum di sana satu persatu mulai meninggalkannya alhasil tersisalah dirinya sendiri.

Olivia menghela napas lelah, ia memilih menghubungi ponsel Abichandra namun tak di angkat oleh si empunya membuat gadis itu semakin jengkel. Ia mengalihkan pandangannya ke arah jalan, bersamaan dengan itu motor sport milik kembarannya melewat beserta dengan teman temannya. Olivia mengetahui itu motor milik saudaranya Alisha ia pernah melihat pemuda itu mengendarainya.

Gadis itu masih saja memandangi sosok pemuda menyebalkan yang kini menghilang ditelan jarak. Kenapa hatinya selalu sakit setiap kali melihat Avaro. memangnya apa yang dilakukan pemuda itu pada si pemilik tubuh. Olivia kepalang kesal bukan main kepada Alisha, kenapa gadis itu selalu memberikan ingatan sedikit-sedikit setiap harinya dan membuat kepalanya kesakitan.

Lamunannya buyar saat notifikasi muncul di ponsel gelap milik Alisha, dari ayahnya Alisha ternyata spontan ia langsung mengeceknya, namun hasilnya membuat Olivia kecewa.

Tuan Narendra

Bri maaf yah papah sibuk gak bisa jemput kamu

Kamu pulang bareng Barra aja yah

                                                                                                                                                   Ya


Olivia membalas singkat pesan yang membuat moodnya buruk itu, ia menghela napas lagi Avaro kan sudah pulang tadi.

" Bilang kek dari tadi kalo gak bisa jemput, aku kan gak perlu nunggu lama lama jadinya" gerutunya. Ia pun langsung menghentikan taksi yang kebetulan lewat untung saja ia mengingat alamat rumahnya.

***

Olivia melangkah kan kakinya memasuki rumah ia melihat jika nyonya rumah ini sedang duduk di sofa sambil menonton TV. Ia baru sampai ke rumah setelah taksi yang ia tumpanginya terjebak macet selama satu jam lebih.

"Eh sayang udah sampe" Sapa Puspa saat netra coklatnya menangkap sosok anak gadisnya.

"Hmm" gumam alisha.

"Kamu dari mana Bri, kenapa sendiri papah kamu mana?" tanya puspa penuh selidik.

"Aku pulang sendiri"

" Gimana maksudnya? kenapa pulang sendiri? Jangan bilang kalo Kamu main lagi sama teman-teman kamu yang bawa pengaruh buruk itu Alisha?!" si ibu menaikkan nada bicaranya bersamaan dengan itu Avaro turun dari tangga. Sedangkan gadis yang diteriaki hanya diam tak mengerti.

Olivia menatap Puspa heran. wanita paruh baya yang mengaku sebagai ibunya ini terlihat aneh. sikapnya kadang baik dan kadang tiba-tiba marah padahal ia bukan anak remaja lagi kenapa moodnya selalu naik turun dan berubah secara tiba-tiba seperti itu.

" Alisha jawab mama!" Olivia terkejut saat ibu dua anak tersebut tiba-tiba membentaknya.

"Kenapa lagi?" tanya Avaro memandang perdebatan mereka berdua.

I AM NOT HER (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang