haii
aku kasih extra part semoga kalian suka
i wish you enjoy your reading
.
.
.
.
.
Rion memasuki rumah setelah sibuk dengan urusan pekerjaannya. Hari ini banyak sekali klien yang harus ditanganinya.
Ia melonggarkan dasi yang seharian ini mencekik lehernya. Pemuda bebas seperti Rion harus berpenampilan formal dan rapih, bisa dibayangkan bagaimana tidak nyaman dirinya.
Sudah 2 tahun ini ia bekerja sebagai pengacara. Siapa sangka jika pemuda yang dulunya urakan itu bisa lulus tepat waktu dengan menyandang gelar S.H.
Setelah lulus sarjana Rion langsung meneruskan Pendidikan Khusus Profesi Advokat selama kurang lebih 1 tahun dan setelah menyelesaikan PKPA, Rion melakukan kerja magang, di mana dia belajar dari pengacara yang memenuhi syarat yang telah dipasangkan dengannya kurang lebih 2 tahun masa magang.
Niat hati ingin mengistirahatkan tubuh lelahnya, namun harus terurung saat indra penglihatannya menangkap 2 sosok yang dibencinya.
Kenapa mereka bisa ada disini lagi.
"gimana kabar kamu Ri?" tanya perempuan itu sambil tersenyum. Seperti tak pernah berbuat salah, ia malah mengulurkan tangannya.
Tak tau diri dasar.
Namun tak urung hatinya berdenyut nyeri saat melihat rupa wanita yang dulu menjadi cinta pertamanya. Kaila Sherly, kenapa wanita ular itu muncul lagi dihadapannya. Apa tidak cukup menghancurkan dirinya 9 tahun yang lalu?
Padahal sudah 9 tahun terlewat, ia pikir hatinya sudah mati rasa namun sialnya ternyata masih bereaksi saat obsidiannya menangkap sosok wanita yang kini memiliki rambut sependek bahu itu. Sial, kenapa ia merasa wanita itu tetaplah cantik meski telah dimakan usia.
Sadar Rion, jangan bodoh!
"ini apa-apaan maksudnya?" tanya Rion dingin mengabaikan sapaan Kaila dan uluran tangan wanita itu. Matanya menatap intens adik perempuan dan ibunya yang gugup. Ia hanya meminta penjelasan kenapa mereka segugup itu.
"tenang dulu bang" ucap Aruna.
"gak bisa, cepet bilang sebelum gue tuntut ini 2 orang gatau diri" Rion dengan terang terangan menunjukkan rasa tak sukanya pada sepasang suami istri konyol di hadapannya.
"bang ini ayah kita walaupun...walaupun" Aruna tidak bisa melanjutkan ucapannya. Rasanya sulit untuk kalimat lanjutannya keluar dari kerongkongannya.
"jangan bilang lo mau maafin mereka berdua?" tanya Rion curiga. Matanya memicing melihat kedua wanita yang di sayangnya.
"ini udah 9 taun bang, walau bagaimana pun dia ayah kita" Aruna berharap kakaknya mengerti dengan ucapannya.
"mau setaun, 2 taun, 9 taun, 100 taun sekalipun gue nggak bakalan pernah maafin mereka" final Rion.
"bang jangan gitu" tegur Aruna.
"lo kenapa jadi gini sih Run, setelah pulang dari Paris lo jadi aneh. Dulu lo yang benci setengah mati sama dua orang sialan ini, kenapa sekarang lo mau maafin mereka? Aruna inget mereka itu udah nyakitin kita sama bunda" Rion tidak sudi jika disuruh memaafkan 2 orang yang sudah menghancurkan hidupnya ini.
"Rion, bunda gak papa kok. Bunda gak mau kamu terlarut dalam kebencian terus menerus. Ini ayah kamu sayang" Rion menatap tak percaya ibunya, kenapa ibunya harus sebaik ini sih atau malah terlalu bodoh sudah dilukai dan di khianati tapi masih ingin memaafkan. Jika itu Rion ia tak akan melakukannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I AM NOT HER (end)
General FictionOlivia Brown nama yang di sandang gadis berkebangsaan Inggris tersebut. Gadis yang mengalami kecelakaan dalam perjalanan menuju tempat les pianonya. Si sempurna milik keluarga Brown itu tiba tiba masuk ke dalam tubuh milik Alisha brinna Narendra. P...