14.

28.9K 2.4K 30
                                    

I wish you enjoy your reading...

.

.

.

.

.

 BRAKK!

Olivia membanting keras pintu kelas, teman sekelasnya terkejut dengan tingkah bar-bar gadis itu. Namun apalah daya mereka tak mungkin menegur seorang ratu bully disekolahnya jika masih ingin hidup damai apalagi sekarang gadis itu sedang marah.

Hanessa mengekor dibelakangnya, takut jika temannya melakukan hal diluar nalar lagi. Rasa lapar yang dari tadi menyiksanya kini lenyap begitu saja berkat tingkah tak diduga Olivia.

Olivia menghampiri meja Ninda, ia dapat mengintimidasi Ninda hanya dengan tatapannya saja. Gadis culun itu menciut, ia semakin menunduk dan tak berani menatap mata yang menatap nyalang dirinya.

"Maksud lo apa?" tanya Olivia dingin.

"Ap-apa maksud ka-kamu Al?" tanya balik Ninda dengan gugup.

"Nggak usah pura-pura bego, bilang sama gue mau lo apa sebenarnya?" tanya Olivia to the point.

"Al aku beneran ngga_

"Kalo diajak bicara itu liat orang yang ngajak bicaranya, gue didepan lo jangan nunduk mulu" potong Olivia ketus. Ninda spontan langsung mengangkat kepalanya memandang raut antagonis milik Alisha.

"Ak-aku nggak tau maksud ka-kamu a-apa Al"

Olivia berdecih masih saja gadis cupu ini berkelit lidah. Padahal awalnya dia tidak akan mempermasalahkan dan tidak akan ikut campur lagi dengan gadis ini. Ia akan menganggap kejadian kemarin dampak dari kelakuan Alisha.

Namun setelah dikasih hati sicupu ini malah bertingkah dan berani-berani nya menuduh dirinya tanpa bukti satupun. Kali ini ia tidak dapat mentolelir tingkah sok polos dari Ninda.

"Lo ngomong apa aja sama Daffin?" tanya Olivia tenang. Ia melipat kedua tangan didepan dadanya.

Gadis cupu itu tertegun, Olivia mengetahuinya. Ia takut apa yang nantinya akan dilakukan Olivia padanya setelah mengetahui bahwa ia yang melaporkan gadis itu kepada kembaran dan teman-temannya.

"Lo bilang kalo gue yang bully Binar?" serobot Olivia.

"Al aku_

"Atas dasar apa lo bilang gitu?" Olivia terus saja memotong ucapan gadis berkaca mata itu seolah tak memberi ruang untuk Ninda melakukan pembelaan.

Ninda terdiam. Ia bingung harus menjawab apa, ia benar-benar takut dengan gadis dengan julukan queen bully di depannya ini. Apalagi saat ini gadis itu dalam mode marah. Hanya dengan melihat tatapannya saja pun ia benar-benar gemetaran.

"Jawab!" bentak Olivia.

"Ak-aku liat kamu keluar dari toilet sebelum aku nolongin Binar" jawab Ninda gugup, gadis itu memilin ujung baju seragamnya.

Sial, dia memang pergi ke toilet tadi tapi ia benar-benar tak mengetahui jika ada Binar yang sedang terkunci disalah satu bilik toilet itu.

Olivia tertawa "emangnya lo liat gue bully dia?" tanya Olivia, gadis itu menggeleng.

"Terus kenapa lo bilang kalo gue yang bully dia!" bentak Olivia.

"Al tenang dulu Al, saat ini lo lagi kebawa emosi sama kejadian tadi" kata Hanessa menenangkan Olivia, ia hanya tak mau jika temannya ini melakukan hal gila lagi untuk kedua kalinya. Dilingkungan sekolah pula.

I AM NOT HER (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang