13

912 28 0
                                    

Typo bertebaran gengs

Happy reading

Grey masih merenungkan jawaban Deren tadi. Menimang-nimang apakah ia harus menanyakan keberadaan Alex pada Ana atau tidak.

Pikirannya yang hampir tenang tadi, kembali mengingat Ana. Sial, harusnya ia tidak membahas Alex tadi.

Grey meneguk gelas ketiga berisi vodka miliknya. Kini, ia hanya ditemani oleh Deren dan Leo, karena ketiga temannya itu sibuk berjoget tidak jelas di dance floor.

"Lho, itu bukannya si Alex?" tanya Deren, yang memang sibuk melihat sekeliling.

Grey sontak menatap ke arah pandang yang sama dengan Deren. Leo tidak ketinggalan mengikuti mereka.

Remasan pada gelas kecilnya semakin mengeras, bahkan rahangnya ikut mengeras. Pertanda bahwa Grey sedang marah.

Di sana, di meja bar. Alex tengah beciuman mesra dengan salah satu adik kelas mereka. Sial, Grey terlalu percaya pada cowok brengsek itu. Sampai-sampai melupakan kelakuannya.

BUGH!!

BUGH!!

BUGH!!

"ANJING!" ucap Grey setelah memberikan bogeman pada pipi serta pelipis Alex.

Cewek bernama Mila itu, nampak menjauh dari pelukan Alex. Aura Grey sudah berubah menyeramkan, tidak mungkin baginya untuk mendekati Alex.

"APA-APAAN KAMU?!" bentak Grey, menarik kasar kerah baju Alex.

Sedangkan Alex, cowok dengan wajah babak belur serta darah yang mengalir dari sudut bibirnya itu terkekeh pelan.

"Kenapa? Lo iri karna gue bisa dapat semua cewek yang lo suka? Atau, karna Ana sebentar lagi bakal jadi istri gue?" balas Alex, membuat emosu Grey semakin menjadi-jadi.

"Sialan! Kamu pikir Ana mainan?!" pekik Grey, kembali melayangkan tinjuannya pada Alex.

Grey memukul Alex dengan membabibuta, bahkan Bimo dan Arlan yang hendak memisahkan mereka berdua terpental karena dorongan dari Grey.

Melihat kejadian itu, Deren segera mendial nomor Ana. Sejauh ini, hanya Ana yang mampu menenangkan amarah Grey.

"GREY BERHENTI!" pekik Ana, membuat Grey menghentikan bogemannya. Cowok itu berbalik untuk melihat wajah yang sangat ia rindukan itu.

Ana berdiri di hadapan Grey, membuat Alex tersenyum miring dibalik tubuh gadis itu.

"Kamu kenapa sih?!" tanya Ana yang terlihat sangat marah pada Grey.

Mengabaikan ocehan Ana, emosi Grey kembali terpancing, ketika Alex memeluk tubuh mungil itu dengan senyum menggelikan miliknya.

"Ana, minggir!" titah Grey, yang diabaikan oleh gadis itu.

"Ana, saya harus ngasih pel—"

PLAKK

Tamparan Ana, membuat Grey tidak melanjutkan kalimatnya. Tamparan itu tidak sakit, hanya saja menembus hingga ke hatinya. Seandainya gadis itu tahu alasan Grey sampai segila itu, mungkinkah ini akan terjadi?

"Saya ga akan minta maaf, karna saya ga salah. Kamu ga perlu tau alasannya kenapa. Bisa bawa tunangab kamu sendiri kan? Saya harap kamu juga bisa jaga dia dengan baik," ucap Grey, mengalihkan tatapannya dari Ana. Gadis itu terlihat shok dan ingin menyentuh pipinya, namun berhenti ketika mendengar ucapan Grey.

"Le, balik sekarang!" titah Grey, mulai melangkah membelah kerumunan orang-orang yang menyaksikan kejadian barusan. Mereka bahkan meninggalkan Ana, yang masih mematung dalam pelukan Alex.

Grey mengemudi dengab gila-gilaan. Cowok itu memang satu-satunya yang membawa motor malam ini. Leo bahkan kehilangan jejaknya.

Perasaan Grey begitu campur aduk. Marah, kesal dan bingung. Semuanya menjadi satu kesatuan saat ini. Bahkan, cowok berjaket denim hitam itu, tidak memperhatikan jalanan. Hingga semuanya menjadi gelap.

Grey memasuki kediaman Hwarang dengan langkah pelan. Semalam, ia mengalami kecelakaan. Untungnya, tidak ada yang serius selain tangan kanannya yang harus digips.

"Lo kenapa anjir?! Jam segini baru pulang, pake taksi pula. Dan ini apa? Kenapa tangan lo di gips?" tanya Deren yang memang menunggu Grey sejak tiba di mansion pukul 1 dini hari tadi.

Grey menggeleng pelan, kemudian berlalu ke kamarnya. Jam sudah menunjukkan pukul 3 dinihari. Dan cowok itu harus beristirahat agar bisa ke sekolah besok.

"Manusia es sialan!" maki Deren, sebelum menyusul Grey untuk ke kemarnya.

***
Annyeong!!!

Triple up yuhuuu!!!

Author lagi lancar otaknya buat nulis

Semoga suka yah guys

Jgn lupa voment lho, itu bisa bikin author makin semangat

Enjoy!!!

See yaa

Hwarang's

 [Wellington's 1] MY POSSESIVE GREYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang