Typo bertebaran gengs
Happy readingAna menatap Grey yang sedari tadi setia memeluk tubuh mungil nan berisi miliknya. Beberapa saat yang lalu, mereka memang memutuskan untuk pergi ke apartemen Grey.
Arya masih belum mengatakan apapun mengenai perjuangan Grey, namun pria itu hanya meminta waktu untuk berbicara dengan para orangtua serta kakek mereka.
"Kemana aja seminggu ini?" tanya Ana, dengan tangan yang sibuk mengelus lembut rambut Grey yang sedikit gondrong.
"Ke pinggirannya Jakarta. Keren juga di sana bisa healing sambil nyari kakek sama nenek kamu," balas Grey, disambut senyum bahagia di wajah Ana.
"Makasih Grey, aku tau Bunda selalu berharap bisa ketemu orangtua kandungnya dan masih belum ditemukan sama Ayah. Aku salut sama apa yang kamu lakuin, kamu beneran tulus dan sungguh-sungguh sama semuanya. Kamu bener-bener peduli sama aku, itu yang bikin aku ga bisa berhenti kagum dan cinta sama kamu Grey," ucap Ana, dihadiahi kecupan di keningnya.
"Ana, saya selalu tulus dan serius kalau itu tentang kamu dan keluarga kita. Saya tau tante Amel pasti mau yang terbaik buat kamu, tapi ga bisa buat apa-apa karena fakta bahwa kita punya hubungan keluarga. Tapi, sekarang semuanya udah beda. Kita tinggal nunggu restu dari ayah kamu dan semuanya selesai," jawab Grey, mengeratkan pelukannya pada Ana.
Kedua sejoli itu kini saling berhadapan. Menyalurkan kerinduan lewat tatapan masing-masing, membiarkan keheningan menguasai mereka.
Grey mengelus lembut pipi Ana, gadisnya selalu saja cantik dan selalu bisa membuat dirinya terkunci pada segala pesona yang ia miliki.
Ana terbangun, ketika Grey sudah tidak ada di sisinya. Mereka memang tertidur bersama, usai melepas rindu siang tadi.
Gadis itu melihat ke arah jendela, hari sudah mulai gelap. Greynya pasti sedang memasak.
Dengan langkah pelan, gadis itu beranjak menuju kamar mandi, ia akan mandi dulu untuk menghilangkan kantuknya dan agar lebih wangi saat bertemu Grey nanti.
Grey baru saja masuk ke kamarnya, ketika melihat Ana tengah memegang skin care milik gadis itu, yang memang selalu tersedia di kamarnya.
Dengan senyum merekah, Grey membawa Ana ke pangkuannya kemudian mengambil alih skin carenya.
"Aku bisa sendiri, Grey," ucap Ana, yang dihiraukan oleh cowok tampan itu.
"Saya tau, tapi ga ada salahnya kan saya yang makein kamu skin care? Tau ga, daddy sering makein mom skin care, bahkan masih berlaku sampe sekarang. Saya selalu kepo, gimana rasanya dan ternyata emang senyaman ini," balas Grey, menghadiahi warna kemerahan di pipi Ana, dia malu ceritanya.
"Kita makan sekarang yuk," kata Grey, yang berhasil menarik Ana dari lamunannya.
Grey mulai menuntun gadisnya, usai mendapat anggukan dari Ana. Mereka tanpak serasi, dengan grey yang mengenakan kaos putih dengan celana jeans selutut serta Ana yang dibalut sweater putih serta jeans pendek.
Ana mengerjap berapa kali, gadis itu terpaku melihat keadaan diluar kamar sudah disulap sedemikian rupa oleh Grey.
Di depannya, terdapat lilin aromaterapi yang disusun sedemikian rupa, sehingga membentuk seperti jalan. Jangan lupakan kelopak mawar merah, yang tertabur di sana.
Grey membawa Ana agar lebih dekat ke meja makan, cowok itu lalu mendudukan Ana di salah satu kursi, kemudian beranjak mengambil sebuah saxophone yang memang sudah ia beli beberapa bulan yang lalu.
Ana semakin tersenyum, ketika Grey dengan lancarnya memainkan lagu Marry you, milik Bruno Mars. Ana seolah tersihir akan pesona Grey yang dulu terasa sangat jauh untuk sekedar digapai.
Grey tersenyum hagat, ketika melihat Ana bertepuk tangan usai penampilannya tadi. Cowok itu berdehem sebentar, kemudian menuntun gadisnya untuk berdiri.
Perlahan namun pasti, Grey berlutut di hadapan Ana, salah satu tangannya menggenggam lembut jemari mungil nan lentik milik kekasihnya itu. Sementara tangannya yang lain, sibuk memegang sebuah kotak bludru kecil.
***
Annyeong!!!Hayoloh, Greynya mau ngapain?
Kepo ga?
Yaudah kalo gitu tungguin yahSpoiler dikit, author udh selesai bikin plotnya dong wkwk
Semoga nanti kalian suka ya sama update " berikutnyaJgn lupa voment
See yaaHwarang's
KAMU SEDANG MEMBACA
[Wellington's 1] MY POSSESIVE GREY
Genç KurguGimana rasanya dipossesifin cowok? Seru? Ngeselin, atau romantis? Tapi, kalo yang possesifin itu abang sepupu gimana rasanya tuh? Mau baper, tapi dia sodara kamu. Mau berusaha ga baper, tapi dia terus-terusan bikin baper. Ah susah! Begitulah rasa...