Bagian 2

19.2K 1.6K 19
                                    

Happy reading
📍typo bertebaran

Di sebuah brankar rumah sakit, terdapat seorang pemuda yang sedang terlelap atau koma dengan wajah yang sangat pucat dan banyak nya alat bantuan pernapasan di wajahnya.

Perlahan mata dan jarinya bergerak, mata yang tadi tertutup kini sedikit terbuka dan terlihat lah bola mata yg berwarna merah kehitaman,mata itu melihat sekitar dan langsung melotot.

Pemuda itu langsung mencabut alat pernapasan yang ada di hidungnya dan dengan hati hati pemuda itu duduk karna ia merasa tubuhnya sangat sakit.

Pikiran pemuda itu masih blank,bukankah  tadi dia tertidur di sofa ruang tamu mension keluarga nya tapi kenapa sekarang dia ada dirumah sakit,dimana dia benci tempat ini,dia menganggap Bahwa rumah sakit adalah neraka baginya.

Mata itu masih melihat sekitar dan masih melamun di pikiran nya,setelah tersadar dari lamunannya pemuda tersebut langsung berteriak mengumpat.

"ANJING"umpat pemuda itu.

"G- gue gak mungkin bertransmigrasi kek di novel novel itu kan"ucap pemuda tersebut.

Dia langsung meraba wajah dan tubuh nya dan refleks berteriak lagi.

"ARGHHHH"teriak pemuda itu lagi karna syok

Karna tidak terlalu yakin dia langsung bangkit dari brankar nya dan berjalan menuju kamar mandi,setelah sampai di kamar mandi pemuda tersebut menatap ke arah kaca,mata pemuda itu melotot melihat wajah nya oh bukan ini bukan wajah nya sialan.

Pemuda itu syok dan tubuh nya meluruh ke lantai kamar mandi, dia masih tidak percaya dengan apa yg dilihatnya.

"Arghh" teriak pemuda itu karna merasakan sakit di kepalanya.

Perlahan memori pemilik tubuh masuk kedalam pikiran nya.
Mata nya kembali terbuka dan tubuh nya seakan kaku karna mengingat memori tubuh pemuda yang ia tempati, dia masih tidak percaya bahwa dia benar benar bertransmigrasi dan lebih parah nya ke sebuah novel dan menjadi tokoh antagonis nya.

Kalian pasti tau kan siapa jiwa yang mengisi raga pemuda antagonis nya,ya jiwa yang ada didalam tubuh pemuda itu ialah jiwa Renandra asmaul zorik wijaya.
Zorik masih tidak percaya dia yang tadi tertidur di sofa kini harus masuk kedalam raga antagonis bodo ini.

Setelah acara syok nya tadi kini zorik kembali berbaring ke brankarnya dan tertidur, karna dia butuh istirahat untuk pikiran dan kepala nya yang masih terasa sakit.

Tak selang berapa menit zorik tertidur,pintu kamar rumah sakitnya terbuka dan terlihat lah pria paru baya yang sudah berumur 39 tahun tapi masih terlihat muda dan tampan.

Ceklek

Pria paru baya tersebut langsung masuk dan menuju ke brankar zorik yang tertidur lelap dengan wajah menggemaskan walaupun wajah tersebut masih terlihat pucat.

"Huft" helaan nafas pria paru baya tersebut.

Tangan pria paru baya itu terangkat mengelus rambut zorik dan mengecup pelan kening kepala zorik.

"Maafkan papa baby zorik,karna terlambat menyelamatkan mu"lirih pria paru baya itu.

"Setelah ini papa akan membawa kamu pergi dari keluarga sialan itu karna sudah membuat kamu celaka, papa tidak menyangka daddy mu yang sangat sayang kepada mu sekarang sangat membenci mu baby"lanjut pria paru baya itu.

"Tidur yg nyenyak baby,papa ada urusan sebentar"ucap pria paru baya itu dan mengecup pipi gembul zorik dan berlalu pergi,tapi sebelum itu pria paru baya tersebut menyuruh bodyguardnya untuk menjaga putra sahabat yang sekarang akan menjadi  putranya.

Tak berselang beberapa menit pria paru baya itu pergi,mata zorik kembali terbuka dia beralih menatap ke arah jendela dan mengingat kalimat yang diucapkan pria paru baya tadi.

Setelah ini papa akan membawa kamu pergi dari keluarga sialan itu karna sudah membuat kamu celaka

Itulah ucapan yg membuat zorik kepikiran dan terngiang ngiang di otak nya.

Kini zorik tau, sekarang dia sudah berada di konflik dimana dia membentak alden sang tokoh utama yang saat itu dengan lancang masuk ke kamar nya dan membuat alden tersentak dan langsung menangis.

saat itu alden menginap di mension keluarga alexander setelah mendapat izin dari keluarga angkatnya,
zorik langsung diberi hukuman dengan dicambuk sebanyak 50 kali  oleh daddynya karna sudah membentak kesayangan mereka,sungguh miris nasib zorik sang antagonis.

Ditengah rasa sakit di punggungnya,
zorik tetap berusaha bertahan dengan sekuat tenaga namun karna kondisi fisiknya lemah  dan juga belum makan dari tadi, ia langsung tak sadar kan diri.

dan dia bingung apa pria paru baya tadi adalah orang yg menolongnya, dan mengapa dia menyebut dirinya papa?begitu banyak pertanyaan di kepala zorik hingga membuat dirinya pusing kembali.

Owh sudah lah dari pada memikirkan itu lebih baik ia tidur.

Tbc~

𝖆𝖉𝖎𝖙 𝖆𝖓𝖉 𝖟𝖔𝖗𝖎𝖐 𝖙𝖗𝖆𝖓𝖘𝖒𝖎𝖌𝖗𝖆𝖙𝖎𝖔𝖓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang