Another World: Another Antagonist Figure

Bagian Dua Puluh Enam

Hai guys, thanks a lot for your vote and comment on last part. Abaikan saja guys. Be happy dan jaga kesehatan.

How are you? I hope you will happy.

Happy Reading! 🌮🌮🌮

Another World: Another Antagonist Figure
Bagian Dua Puluh Enam -  Masa Lalu Milik Dua Pemeran Utama (Dua)

Arsenio menatap pagar besar rumah Karrel dan sosok cewek di bangku belakang mobilnya bergantian. Setelah mengantar Rinai ke rumahnya, sekarang dia berada di depan rumah Karrel dengan sahabat adiknya yang tengah tertidur dengan kepala yang menyandar di jendela mobil. Arsenio mengetuk stir kemudi dengan jemarinya, dia baru saja menghubungi Karrel dan mengatakan bahwa dia sedang bersama Syakira. Karrel bilang dia akan segera pulang.

"Sebenarnya lo siapa?" tanya Arsenio sambil memperhatikan Syakira yang tidak terganggu sama sekali.

Arsenio tidak merasa kenal dengan Syakira, tetapi cewek itu seolah familiar baginya. Namanya terdengar asing, namun Arsenio merasa kenal lama dengan Syakira. Jika tidak salah, Karrel pernah bilang padanya bahwa Syakira juga sekelas dengan mereka sejak sekolah menengah pertama. Tetapi, rasanya Arsenio tidak pernah melihat Syakira.

"Hmm..." gumam Syakira setengah sadar. Cewek itu mengerjapkan matanya yang lengket. Ah, jadi ini alasan dia sulit menghafal jalan. Baru sebentar di dalam mobil saja dia sudah lelap. Salahkan saja Rinai yang terus meliriknya sinis hingga Syakira membuang muka ke luar jendela. Tokoh antagonis akan tetap antagonis. Entah apa salah Syakira hingga Rinai seperti memusuhinya. Padahal niat Syakira tadinya membantu Rinai, tetapi balasan yang dia dapat malah seperti itu.

"Oh udah sampai." ucap Syakira setengah sadar. Cewek itu membuka pintu, tetapi sebelum kakinya menginjak tanah, suara Arsenio menarik atensinya.

"Lo siapa?" tanya Arsenio membuat Syakira terdiam.

"Huh?" tanya Syakira dengan ekspresi bingung.

"Lo ngomong apa sih?" tanya Syakira yang kesadarannya belum sepenuhnya kembali.

"Sebelum ini, gue nggak pernah inget punya kenalan Syakira." kata Arsenio lugas.

"Huh?"

Syakira tersenyum kecil mendengar pertanyaan Arsenio. Sudah tidak asing bagi Syakira mendapatkan pertanyaan seperti itu. Apalagi dari para tokoh utama. Sepertinya ini kali ketiga bagi Arsenio bertanya hal ini padanya. Dan berkali-kali pula Syakira menjawab hal yang sama. "Gue bukan siapa-siapa."

Arsenio hendak menahan Syakira jika saja dia tidak menangkap bayangan Karrel yang berjalan cepat ke arah mobilnya. Karrel menunduk dan melihat Arsenio melalui kaca jendela di kursi penumpang. "Kenapa nggak langsung masuk?" tanya Karrel setelah Arsenio menurunkan kaca jendela mobilnya.

"Gue mau langsung balik." jawab Arsenio datar.

"Oh, thanks udah nganter Syakira."

Karrel dan Syakira memandang mobil Arsenio yang mulai menjauh. Karrel melipat tangan di depan dada sambil mengalihkan tatapan tajamnya pada Syakira. "Kenapa hp lo nggak bisa dihubungi?"

"Lowbatt." Syakira melirik Karrel dengan ringisan saat melihat tatapan tajam kembarannya.

"Raka mana?"