Di Antar Papa

109 34 33
                                    

Mulai
Kamis, 23 Desember 2021
Jam : 12.34

Pagi hari ini sangatlah cerah, secerah wajah seorang lelaki tampan yang sedang senang dan bersemangat, karena hari ini dia akan bersekolah, disekolah barunya dan dia berharap bisa mendapatkan teman yang banyak, ngomong-ngomong dia baru lulus SMP b...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi hari ini sangatlah cerah, secerah wajah seorang lelaki tampan yang sedang senang dan bersemangat, karena hari ini dia akan bersekolah, disekolah barunya dan dia berharap bisa mendapatkan teman yang banyak, ngomong-ngomong dia baru lulus SMP beberapa bulan yang lalu dan sekarang dia akan segera masuk kesekolah terkenal dimana kedua kakaknya juga sekolah disana, dirinya sangat berharap bisa satu sekolah kembali dengan sahabat sejatinya yang selalu menemani dirinya sedari kecil.

" Wah seneng banget keliatannya," ujar sang Mama saat melihat wajah putranya yang tampak berseri dan anak itu semakin tersenyum lebar yang membuat sang Mama sedikit ngeri melihatnya.

"Hei son, jangan terlalu ditarik seperti itu, nanti gigimu kering," celetuk seorang lelaki paruh baya yang tengah membaca korannya, beserta segelas kopi hitam kesukaannya, sedangkan sang anak langsung melunturkan senyumannya itu, karena merasa tidak terima dengan apa yang ayahnya katakan.

" Papa kok nyebelin," ujarnya kesal yang membuat sang ayah terkekeh geli melihat sang anak merajuk.

" Jangan merajuk seperti itu, kamu bukan anak gadis," sahut sang Mama yang kini sudah selesai menata makanan diatas meja makan. Sedangkan sang anak terbelalak kaget, karena ucapan Mamanya yang cukup ngelantur menurutnya.

" Mama ish, jangan ikut-ikutan Papa dong," rengeknya lucu, bahkan anak itu sampai menggoyang-goyangkan lengan sang Mama, tentu saja kelakuannya itu mengundang gelak tawa dari kedua orang tuanya itu.

" Hahahaha," tawa keduanya cukup renyah dipendengaran Halal, tapi tetap saja dirinya kesal dengan keduanya.

"Sudah jangan merajuk lagi, sekarang kamu makan dulu," ujar sang Mama mengalah.

" Oke," balas sang anak dengan semangat empat lima nya. Ya mood Halal memang mudah sekali berubah-ubah, jadi jangan heran jika nanti mood anak itu berubah lagi.

Sedangkan disebrang sana kedua kakaknya tampak menatapnya tidak suka. Ya mereka sangat tidak menyukai adiknya itu, karena selalu di manja oleh kedua orangtuanya dan membuat keduanya menjadi iri dan mungkin membenci anak itu juga.

" Ayo pergi," ajaknya dingin dan diangguki oleh sang adik, bahkan keduanya tidak memiliki niatan untuk makan bersama dengan keluarganya sendiri, toh Mama, Papa mereka juga tidak pernah memperdulikan mereka.

Tapi sayangnya keduanya terlihat oleh mata coklatnya anak itu, oh ya kita sebut saja namanya Halal, Halal Wijaya, anak bungsu dikeluarga Wijaya yang selalu dimanjakan oleh kedua orangtuanya, bahkan kedua orangtuanya sampai melupakan kehadiran sisulung dan ditengah, karena terlalu fokus kepada si bungsu, tapi semua itu ada alasannya dan yang tahu apa alasan keduanya memanjakan Halal hanya mereka berdua yang tahu.

01. Halal dan Arjun ( Completed ✅ ) ( Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang