Pada Akhirnya Pergi Kerumah Sakit

48 15 7
                                    

Mulai
Sabtu, 25 Mei 2024
Jam : 20.22

Halal yang masih menahan rasa sakit dipipinya kini mulai bangkit dan mencoba untuk berjalan pergi menuju kearah kamarnya sendiri, tapi sialnya dadanya kini kembali sakit dan lebih dari yang kemarin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Halal yang masih menahan rasa sakit dipipinya kini mulai bangkit dan mencoba untuk berjalan pergi menuju kearah kamarnya sendiri, tapi sialnya dadanya kini kembali sakit dan lebih dari yang kemarin.

" Ssss," desis Halal menahan rasa sakitnya dan berjalan secara perlahan menuju kearah tangga dan dirinya harus berpegangan dipegangan tangga agar dirinya tidak terjatuh.

Setelah beberapa menit berjuang untuk bisa berjalan dan pergi menuju kearah kamarnya sendiri, kini Halal sudah berada di dalam kamarnya sendiri dan dengan cepat dirinya mengunci pintu kamarnya kembali, karena dirinya takut kejadian beberapa hari yang lalu terulang kembali, dimana dirinya jatuh tak sadarkan diri.

" Arrgthh, Sa..kit hiks hiks.... Ma...ma....Ini sss.... Saakit....se sekali," ujarnya tersegal, karena kini napas Halal mulai tersegal-segal dan paru-paru nya mulai terasa sesak dengan rasa sakit diarea dada yang semakin menjadi dan air mata yang mulai menetes dari pelupuk matanya, karena apa yang dirasakannya itu memang sangatlah menyakitkan.

"Argghh," erangnya kembali dan Halal langsung meluruhkan tubuhnya dibalik pintu kamarnya, karena dirinya sudah tidak sanggup lagi untuk menahan rasa sakit itu dan jika dirinya paksakan untuk berjalan kearah ranjang maka dia akan terjatuh dan terluka, bahkan Halal mengabaikan rasa sakit dipipinya akibat pukulan Marvel tadi saat diruang tamu.

" Gue harap gak memar," batinnya dengan meraba diarea yang cukup ngilu, karena pukulan Marvel itu tidaklah main-main sakitnya, sepertinya Marvel mengerahkan semua tenaganya hanya untuk memukulnya.

" Gue gak nyangka, kalau gue bakal kena pukul gini," batin Halal sedih, karena dirinya tidak tahu akan sampai kapan kedua Abangnya membencinya.

" Gue harap kalian gak benci gue lagi," batin Halal yang masih menyandarkan tubuhnya dibalik pintu kamarnya.

Halal yang termenung tiba-tiba matanya terasa gelap dan ya pada akhirnya anak itu tidak sadarkan kembali dan lagi-lagi tidak ada yang mengetahui kondisi anak itu yang cukup memprihatinkan.

Tiga jam sudah berlalu dan selama itulah Halal tidak sadarkan diri, kini jam sudah menunjukan pukul 7 malam dan semua orang tengah berada dirumah dan tidak ada yang menyadari keadaan Halal sama sekali, bahkan sang Mama tidak merasa penasaran dengan apa yang Halal lakukan didalam kamarnya. Ya terkadang Mama Meri tidak memperdulikan keadaan Halal sama sekali dan tidak ada yang menyadarinya sama sekali, bahkan Halal sendiri tidak menyadarinya, karena yang dirinya tahu bahwa sang Mama selalu perduli kepadanya.

Kelopak mata Halal yang sejak tadi tertutup, kini mulai terbuka dan memperlihatkan mata coklatnya yang indah. Anak itu mulai mengerjapkan matanya untuk menyesuaikan keadaan matanya yang sedikit buram, apalagi dirinya tidak mendapati cahaya lampu sama sekali, kamarnya itu tampak gelap gulita, karena tidak ada yang menyalakannya sama sekali.

01. Halal dan Arjun ( Completed ✅ ) ( Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang