Mulai
Jum'at, 16 Mei 2024
Jam : 15.00" Seberusaha apapun kau berbuat baik kepada seseorang, seorang pembenci akan tetap membenci mu"
🦋 Halal Wijaya 🦋
Halal dan Arjun yang tadinya berniat ganti pakaian, tapi keduanya memutuskan untuk mandi, karena bagaimanapun juga, tubuh mereka lengket karena keringat dan kini keduanya sudah tampak segar dengan pakaian santainya, mereka berdua duduk dengan tenang didepan televisi yang tengah menayangkan sebuah film yang merupakan kesukaan Mama Meri.Ya kedua anak itu tampak tenang sekarang, tidak seberisik tadi sebelum keduanya diperintahkan untuk duduk dan menemani Mama Meri untuk menonton tv dan saat keduanya tengah asik menonton, suara langkah kaki terdengar oleh runggu keduanya.
" Kami pulang," ucap seseorang yang membuat Halal langsung menoleh kearah sumber suara dan disana kedua Abangnya tengah berjalan menghampiri sang Mama yang masih asik tengah menonton tv.
" Eh, kalian sudah pulang juga," ujar Mama Meri saat mendapati kedua anaknya berada dihadapannya.
" Hmmm," balas keduanya yang berupa dehaman.
" Kalau begitu, pergi mandi terus ganti baju kalian, setelah itu kita makan siang bersama," perintah Mama Meri yang hanya dibalas anggukan kepala oleh keduanya dan pergi begitu saja meninggalkan Halal dan Arjun yang sejak tadi ada disana, sedangkan Mama Meri, wanita cantik itu langsung pergi menuju ke arah dapur dan menyiapkan makanan untuk mereka makan siang.
" Abang Lo ngeselin banget," celetuk Arjun setelah keheningan melanda mereka berdua dan pernyataan Arjun membuat Halal langsung menoleh kearahnya.
" Kenapa ngeselin," tanya Halal heran, karena menurutnya kedua Abangnya itu menyebalkan sama sekali.
" Ya ngeselin ajalah jir, so dingin pula," cerocos Arjun.
" Udahlah gak usah Lo tanggepin," balas Halal.
" Tapi Lo gak liat emang, kalau tatapan Abang Lo, sama Lo itu ngeselin banget."
"Ya emang kenapa sih, biarin aja," balas Halal yang membuat Arjun menghela napasnya lelah, karena sahabatnya kelewatan tidak peka. Yang pada akhirnya Arjun memilih fokus kembali dengan tontonan yang ada dihadapannya itu.
Tap
Tap
Suara langkah kaki seseorang lagi-lagi mengalihkan antensi Halal dan dapat Halal lihat kedua Abangnya tengah menuruni satu persatu anak tangga dan dapat dia lihat Marvel dan Hendra tampak tertawa dan entah apa yang keduanya tertawakan.
" Hahaha... Sumpah bang, si Luki emang random banget orangnya, bikin gue sama yang lain ketawa mulu," sayup-sayup Halal bisa mendengar apa yang Marvel katakan kepada Abang pertamanya yaitu Hendra.
" Sama, temen Abang si Yanan juga kelakukannya bikin gue ngelus dada mulu, kalau gak bikin ngelus dada ya bikin gue emosi sama tingkahnya," balas Hendra.
" Seru banget bang, lagi ngobrolin apa," celetuk Halal yang membuat kedua orang itu menoleh kearahnya dan ya, tatapan keduanya selalu menatap Halal penuh dengan kebencian dan juga dengan terang-terangan keduanya menatap dirinya tidak suka.
" Gak usah nimbrung Lo, Lo gak diajak soalnya," sahut Marvel yang membuat Halal tersenyum senang, karena baru pertama kali ini Abang keduanya itu mau berbicara dengannya. Ya sesederhana itu kebahagiaan seorang Halal Wijaya, tapi sayangnya sudah untuk digapain.
" Ngapain Lo senyum, gak ada hal yang menyenangkan disini," ujar Hendra dingin yang membuat Halal sedikit mengendur, tapi hanya persekian detik, karena senyuman itu kembali datang.
" Ada kok," balas Halal.
" Kesenangan gue, yaitu ngomong sama kalian berdua," sambungnya yang tidak mendapatkan respon apapun dari keduanya.
" Oh ya bang kita kedapur bareng yu, gue yakin Mama pasti udah beres masak," ajak Halal dan berniat menarik tangan Marvel, karena lelaki itu yang dekat dengannya, tapi sayang tangan itu langsung ditepis begitu saja oleh Marvel, bahkan lelaki itu menatap Halal semakin tajam dan juga menatap Halal dengan tatapan bencinya yang membuat Halal tertegun.
" Gak usah pegang-pegang gue sialan, gue gak mau kedapur bareng Lo," marah Marvel.
" Dan jangan pernah Lo sok baik sama gue," kesalnya, sontak hal itu membuat Arjun menoleh kearah ketiga, padahal anak itu tengah asik menonton tv.
" Gak usah bentak Halal," celetuk Arjun marah, karena tidak terima sahabat baiknya itu dimarahi oleh Marvel yang notabenenya adalah Abangnya Halal.
" Lo gak usah ikut campur sama urusan gue sama dia, Lo cuma orang asing dirumah ini Arjun," dingin Hendra.
" Gue sahabatnya jadi gue bukan orang asing disini," balas Arjun tidak terima, karena dirinya dikatain orang asing, padahal dirinya sudah mengenal keluarga ini sejak dirinya masih dalam kandungan.
" Jun udah," ujar Halal mencoba melerai.
" Gak Lal, mereka keterlaluan sama Lo," balas Arjun.
" Gue masih gak tau apa alasan Lo berdua sebegitu bencinya sama Halal, salah dia apasih sampe-sampe kalian sebenci itu sama dia," tanya Arjun panjang lebar, karena sungguh pertanyaan itu cukup mewakili isi Hati Halal yang memang selalu bertanya-tanya, apa alasan kedua Abangnya itu membencinya.
" Lo mau tahu alasan gue sama bang Hendra benci itu anak," tanya balik Marvel dan menunjuk kearah Halal yang senantiasa mendengarkan dalam diamnya.
" Alasannya karena dia manja, dia itu cowo, tapi selalu dimanjakan sama Mama Papa dan dia juga selalu mencari perhatian Mama Papa gue, sampe-sampe mereka gak pernah ngelirik kearah gue sama bang Hendra, padahal gue sama bang Hendra sama-sama anaknya," ujar Marvel panjang lebar dan mengeluarkan semua unek-uneknya yang selama ini dia pendam sendiri.
Pernyataan Marvel tersebut membuat Halal menatapnya tidak percaya, hanya karena ini keduanya membencinya, tapi kenapa mereka harus membencinya, bukankah dirinya tidak salah.
" Bang."
"Jangan panggil gue Abang, karena gue gak punya ade kaya Lo yang kerjaannya suka ngerebut perhatian Papa sama Mama," sentak Marvel.
"Dan jangan pernah manggil gue Abang, kalau lagi disekolah," sambung Marvel.
" Karena gue gak akan pernah sudi dipanggil Abang sama Lo."
" Lo keterlaluan ngomong kaya gitu sama Halal, Lo punya hati nurani gak sih, gue bener-bener gak habis pikir cuma karena Halal dapat banyak perhatian dari kedua orang tua Lo, Lo pada sampe benci adek Lo sendiri, inget bang penyesalan ada diakhir, jangan sampai lo berdua nyesel karena udah benci sama Halal," terang Arjun panjang lebar, karena sungguh Arjun sangat kesal saat ini dan dirinya juga tidak terima dengan apa yang keduanya katakan dihadapannya dan juga dihadapan Halal.
" Gue gak peduli, lagi pula gue gak akan pernah nyesel, bahkan sampe matipun, gue gak akan nyesel" balas Marvel dingin yang membuat Arjun menatapnya tidak percaya, sedangkan Halal anak itu hampir saja meremas baju dibagian dada kirinya, karena detak jantungnya tiba-tiba berdetak dengan tempo yang cepat dan selain itu dirinya juga merasakan sesak dan merasa pasokan dalam paru-parunya menghilang.
Tobi Continue
Sabtu, 18 Mei 2024
Jam : 12.12Dipublikasikan : Sabtu, 18 Mei 2024
Jam : 12.13
KAMU SEDANG MEMBACA
01. Halal dan Arjun ( Completed ✅ ) ( Sudah Terbit)
Random"Kesalahpahaman membuat semuanya menjadi rumit " Start : Senin, 13 Mei 2024 Finish : Kamis, 06 Juni 2024