Di Suruh Berlari

17 8 0
                                    

Mulai
Jum'at, 31 Mei 2024
Jam : 21.57

Kini Arjun berada diruang rawat Halal dan dapat dia lihat banyak sekali kabel yang menempel ditubuh anak itu yang membuat Arjun mengernyitkan alisnya bingung, bukan kah sahabatnya itu baik-baik saja, tapi kenapa ada kabel seperti itu yang menempel...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kini Arjun berada diruang rawat Halal dan dapat dia lihat banyak sekali kabel yang menempel ditubuh anak itu yang membuat Arjun mengernyitkan alisnya bingung, bukan kah sahabatnya itu baik-baik saja, tapi kenapa ada kabel seperti itu yang menempel ditubuh Halal, sungguh dirinya tidak mengerti sama sekali dengan dunia medis seperti ini.

" Lal," lirihnya.

" Cepet bangun dong, gue cuma punya Lo," sambungnya, karena hanya Halal yang mau berteman dengannya, dibandingkan dengan siswa lainnya yang selalu mengatakan bahwa dirinya terlalu emosian dan berakhir mereka yang tidak menyukainya karena sifat emosiannya itu.

" Astaga gue lupa buat ngehubungi Mama Meri," rutuk Arjun dan menepuk jidatnya sendiri, karena dirinya terlalu kalut dan juga khawatir dengan keadaan sang sahabat yang membuatnya lupa untuk mengabari kedua orang tuanya Halal dan bahkan kini hari sudah mulai gelap. Arjun yakin keluarga Halal pasti tengah mencari keberadaannya.

Arjun pun merogoh saku celananya dan mulai mencari nomor Mama Meri dan saat jarinya ingin menekan panggilan, seseorang menghentikannya dan membuat Arjun terkejut, apalagi saat dirinya melihat siapa yang menghentikannya.

" Halal," pekiknya senang, karena sang sahabat sudah mulai siuman.

" Aa..ir," lirih Halal yang berusaha untuk mengeluarkan suaranya yang tiba-tiba tidak bisa ia keluarkan, mungkin efek dirinya kecelakaan dan juga terlalu lama tidur yang membuatnya seperti itu.

" Air, oke bentar," balas Arjun dan mengambil air yang berada diatas nakas yang tidak jauh dari jangkauan keduanya.

" Ini," ujarnya dan menyodorkan sebuah gelas kearah bibir Halal dan Halal, lelaki itu menerima bantuan sang sahabat dengan baik.

" Sudah," bisiknya yang membuat Arjun menjauhkan gelas itu, kini airnya hanya sisa setengah saja.

" Lo tidur lagi gih, gue yakin Lo masih sakit," perintahnya.

" Jangan bilang siapapun soal kondisi gue," balas Halal tanpa menggubris apa yang Arjun katakan kepadanya.

Arjun yang mendapatkan perintah seperti itu menatap tidak percaya kearah Halal, hei anak itu sedang sakit, tapi malah menyuruhnya untuk tidak memberitahukan keadaannya kepada keluarga Wijaya.

" Gak Lal, bagaimana pun juga Mama Meri harus tahu sama kondisi Lo saat ini."

" Karena gue yakin saat ini Mama Meri pasti sedang khawatir sama Lo," lanjutnya yang entah kenapa membuat Halal ingin tertawa, menertawakan apa yang Arjun katakan padanya soal Mama Meri, sepertinya Arjun tidak tahu soal perubahan sikap keluarga nya terhadapnya itu.

01. Halal dan Arjun ( Completed ✅ ) ( Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang