16

116 40 15
                                    

Maaf untuk semua typo!

Selamat membaca :)

.

.


.


Cuaca di Busan cukup dingin hari ini. Aku jadi malas untuk kemana-mana. Aku ingin menikmati hari libur hanya dengan bersantai saja di rumah sembari menonton drama kesukaanku.

"Sohyun!"

"Ya, Oppa ?" Balasku dengan mata yang masih fokus pada siaran televisi di hadapanku.

"Kau tidak pergi ?"

"Tidak. Kenapa, Oppa akan pergi ?" Tanyaku sambil menoleh ke arahnya.

"Tidak berkencan ?" Bukannya menjawab, kakakku malah balik bertanya.

Aku terdiam sesaat, sedikit menekuk wajahku kesal saat mengingat jika Jimin belum menghubungiku sejak kemarin. "Tidak."

"Kenapa wajahmu seperti itu ? Kalian bertengkar ?"

"Tidak, Oppa. Aku baik-baik saja." Balasku menyakinkan kakak lelakiku tersebut.

"Apa Jungkook masih di busan ?"

Pertanyaannya kali ini membuatku berdiri dan menatapnya, "Kenapa ?"

Yoongi Oppa berjalan menuju dapur dan mengambil segelas air. "Ajaklah dia makan malam bersama. Sudah lama juga Oppa tidak bertemu dengannya."

Aku menganga mendengar penuturan kakakku, benar juga. Kenapa aku tidak berpikiran begitu. "Sebentar. Aku akan menghubunginya." Kataku semangat sambil mengambil ponsel di atas meja.

Tidak butuh waktu lama, Jungkook sudah menjawab panggilanku.

"Apa kau masih berada di busan ?" Tanyaku ragu.

"Ya. Ada apa Hyun ? Kau masih merindukanku ?"

Nada suara Jungkook terdengar main-main, namun hal itu tetap membuat jantungku berdetak kencang.

"Percaya diri sekali..." Cibirku pelan. "Yoongi Oppa ingin mengajakmu makan malam bersama. Apa kau bisa ?"

Terdengar suara agak berisik di sana, sepertinya Jungkook sedang di perjalanan.

"Kapan ?"

"Nanti malam ?"

"Baiklah. Aku akan datang."

Aku tersenyum legah mendengar jawaban Jungkook. "Baiklah. Aku dan Yoongi Oppa akan menunggu."

Setelah sambungannya terputus, aku menatap ponsel sambil tersenyum. "Oppa.. ayo belanja. Aku yang akan memasak untuk malam ini."

"Ada apa denganmu ?" Pria yang lebih tua dariku itu menatapku heran. "Wajahmu tiba-tiba jadi lebih semangat."

Aku hanya menggeleng lalu tersenyum tipis.

Mungkin baru lima menit aku memutuskan sambungan telpon. Tapi Jungkook kembali menghubungiku. Membuatku ragu untuk mengangkatnya, aku takut jika Jungkook membatalkan janjinya.

"Angkat saja." Ucap kakakku sambil menghidupkan mesin mobil. Kami baru saja hendak pergi ke pusat perbelanjaan terdekat.

Aku menghela nafas pelan lalu mengangkatnya.

"Aku tidak terima pembatalan janji." Ucapku cepat setelah menjawab panggilan tersebut.

"Maaf, nona. Saya dari rumah sakit Busan Hospital ingin menyampaikan bahwa pemilik ponsel ini baru saja mengalami kecelakaan. Apakah anda keluarganya ? Bisakah anda datang kemari ?"

REGRET √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang