02

308 56 0
                                    

Maaf untuk semua typo.

Selamat membaca :)

.
.
.

Sudah satu bulan Jimin pindah ke Seoul, dan hubungan kami baik-baik saja, dia sering menghubungiku, melakukan video call, dan dia juga sering mengirimkan beberapa kegiatannya di sekolah barunya. Dia mengenalkan beberapa teman barunya padaku, yang aku ingat salah satu temannya bernama Ha Sungwoon, temannya itu sangat tampan dan mempunyai senyum yang manis, mirip dengan Jimin. Jika saja aku belum punya kekasih aku pasti akan jatuh cinta padanya.

"Hyun, apa kau akan langsung pulang setelah ini ?" tanya Eun Bi, Gadis ini adalah satu-satunya sahabatku. Aku memang tidak mudah akrab dengan seseorang.

"Aku harus ke perpustakaan sebentar, mengembalikan buku yang kemarin aku pinjam." kataku sambil memasukan beberapa bukuku kedalam tas hitam yang aku kenakan.

"Ah.. begitu ?" Eun Bi menganggukan kepalanya "Ayo aku temani" ajaknya.

Kami berdua telah sampai di perpustakaan yang sudah sepi, Eun Bi memutuskan untuk menunggu diluar sementara aku mengembalikan buku. Didalam perpustakaan aku melihat seorang pria dengan hodi hitam sedang tidur di kursi paling ujung dekat jendela. Dia menenggelamkan wajahnya pada lipatan tangan. Aku menoleh di sekeliling, hanya ada aku dan dia di dalam perpustakaan ini, juga sepertinya perpustakaan ini akan segera tutup. "Apa aku harus membangunkannya ?" tanyaku pada diriku sendiri. Tapi apa peduliku, aku bahkan tidak mengenalnya. Batinku. Lalu setelahnya aku berjalan ke rak untuk meletakan buku yang ingin aku kembalikan.

Saat aku ingin keluar dari perpustakaan, mataku kembali melihat ke kursi tempat aku melihat seorang pria tadi, dan ternyata pria itu sudah tidak ada, aku menarik napas lega. Akhirnya dia bangun, jadi aku tidak perlu membangunkannya.

Namun saat aku berbalik dan hendak keluar, aku tidak sengaja menabrak seseorang. "Akh !" teriakku sambil mengelus keningku yang terasa sakit, sumpah ini sangat sakit, apa tadi aku benar-benar menabrak manusia ? Aku mendongak dan melihat siapa yang telah ku tabrak, ah.. ternyata dia manusia, dan dia... dia adalah pria yang tadi tertidur.

"Maafkan aku." ucapku, saat aku hendak pergi dari hadapannya, dia menahan pergelangan tanganku.

"Kenapa kau memperhatikan aku seperti tadi ?" dia bertanya dengan suara kelewat dingin dan membuatku sedikit ngeri. Bukankah tadi dia tidur ? bagaimana dia bisa tau ?

"Maafkan aku, tadi aku berniat ingin membangunkanmu, karena kau bisa saja terkunci disini jika kau tetap tidur seperti tadi" jawabku sedikit gugup.

Pria ini hanya diam, dan tangannya masih mencengkram pergelangan tanganku sedikit kuat hingga aku meringis karena sakit. Dan sepertinya dia mendengar ringisanku, karena setelahnya dia melepaskan cengkramannya.

"Mengapa kau peduli ?" tanyanya lagi dengan nada suara yang sama.

Aku bungkam, aku juga tidak tau mengapa aku peduli. Aku memutar otakku untuk menjawab pertanyaannya. "Pergilah, nanti kau terkunci disini" katanya. aku melebarkan mataku. Lalu setelahnya dia berlalu dari hadapanku. Ada apa dengannya ? batinku. Lalu aku segera keluar dari perpustakaan.

"Kenapa lama sekali ?" tanya Eun Bi dengan wajah kesalnya. "Aku sudah lapar".

Aku menyengir lalu mengangkat tanganku membuat hurup V "Maafkan aku, tadi aku kesulitan mencari rak tempat buku yang aku pinjam" bohongku pada Eun Bi.

.

.

**

.

REGRET √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang