6

2.8K 279 7
                                    

Empat bulan telah berlalu, kedekatan Sasuke dan Hinata mulai memiliki kemajuan. Hinata yang awalnya hanya menganggap Sasuke sebagai teman biasa, kini perasaannya berubah menjadi perasaan yang tidak ia pahami. Jantungnya selalu berdetak tak karuan saat bersama pria itu. Ia tidak tau kenapa, tapi ia suka dengan hal itu.

Sementara itu, Sasuke semakin hari semakin tertarik dan perlahan semakin terpikat pada Hinata. Ingin rasanya ia memiliki gadis itu secepatnya, namun ia tidak berani karena status yang ia miliki. Ia takut gadisnya akan pergi menjauhinya karena takut dan akhirnya membencinya, meskipun ia tau gadis itu takkan melakukannya, tapi siapa yang tau kalau hal itu mungkin terjadi?
.
Saat Kiba melihat Sasuke masuk ke dalam Cafe, ia segera menghampiri Hinata yang baru selesai mencuci piring.
"Pangeranmu sudah datang" ucap Kiba membuat Hinata merona.
"Kiba-kun, s-sudah ku katakan dia bukan pangeranku" malu Hinata.
"Lalu apa jika bukan pangeran?" Kiba terkekeh pelan.
"S-sudahlah, aku duluan ya. Jaa" Hinata pergi dari dapur, mengambil tas, dan menghampiri Sasuke.
"Kenapa lama sekali?" Tanya Sasuke datar.
"Maaf Sasuke-kun, tadi piring kotor menumpuk" jawab Hinata.
"Hn, ayo" Sasuke berjalan lebih dulu dan disusul Hinata.
.
Keesokan harinya sepulang sekolah, Hinata duduk menyendiri di taman.
"Ehem" deheman seorang pria mengalihkan perhatian Hinata ke kanan.
"Apa aku boleh duduk di sini?" Tanya pria itu.
"Ah... T-tentu, Tuan" ucap Hinata gugup dan menggeser sedikit ke kiri agar pria bermasker itu bisa duduk.
"Siapa namamu? Aku Nanami" ucap pria itu.

Hinata mengernyit heran saat pria asing itu memperkenalkan dirinya secara tiba-tiba.
"Hinata, Hyuga Hinata" jawab Hinata.
"Hn, nama yang cantik, seperti orangnya" puji Nanami.
"T-terima kasih" ucap Hinata canggung.
"Haha aku mengatakan yang sebenarnya" Nanami tertawa.
"T-temanku sudah datang, a-aku pergi dulu" ucap Hinata berdiri.
"Apa pria itu... temanmu?" Tanya Nanami.
"H-Ha'i" angguk Hinata.
"Sebaiknya kau berhati-hati, Hinata-san. Dia... bukan pria baik-baik" jelas Nanami.

Hinata yang awalnya menatap Kakashi kini beralih pada Sasuke, lalu kembali menatap Kakashi dengan heran.
"Aku permisi" ucap Hinata pergi dari hadapan Nanami.

Sesampainya di depan Sasuke, pria itu menempuh pelan puncak kepala Hinata.
"Siapa dia?" Tanya Sasuke.
"Tidak tau. Tapi, namanya Nanami" ucap Hinata.
"Hn" gumam Sasuke.
"Sasuke-kun" lirih Hinata.
"Hn" Sasuke menatap Hinata.
"Tidak" geleng Hinata.

Sesampainya di rumah Hinata, ia langsung mengganti pakaian dan ke dapur untuk memasak makan malam.

Selagi Hinata memasak, Sasuke mengirimkan pesan pada Suigetsu untuk mencari tahu keberadaan Kakashi saat ini. Saat ia melihat Hinata berbicara dengan pria itu, ia tau kalau ituadalah Kakashi.
"Sasuke-san, makan malam sudah selesai" ucap Hinata sedikit keras.
"Hn" Sasuke datang dan segera duduk di bantal duduk.
.
Setelah kepergian Sasuke, Hinata terlihat duduk melamun di atas futonnya, mengingat perkataan pria yang baru ia kenal sore tadi.
"Apa maksud pria itu?" Gumam Hinata.

Lama ia memikirkan perkataan pria itu, akhirnya ia memilih membaringkan tubuhnya, menarik selimut, dan mulai tidur.
.
Di rumah yang tergolong minimalis, Kakashi memberikan sebuah amplop pada anak buahnya yang berdiri di depannya.
"Kirimkan itu ke alamat yang sudah ku kirim lewat email padamu" ucap Kakashi.
"Ha'i, permisi Kakashi-sama" ucap pria itu mengambil amplop sambil berlalu dari tempat itu.

Setelah kepergian anak buahnya, ia duduk di sofa single, menyenderkan tubuhnya sambil memejamkan mata. Perlahan tangannya terangkat membuka masker yang menutupi wajahnya, melihat ke arah kanan, tepat ke arah sebuah cermin yang menangkap dirinya. Ia meraba wajah kirinya yang terdapat luka bakar.
"Uchiha Sasuke" geram Kakashi mengepalkan tangannya.
.
Brak

Sakura meletakkan tiga buah buku ke atas meja Hinata dengan sedikit kasar.
"Kerjakan tugasku ya, aku lelah" ucap Sakura pura-pura lesu.
"H-ha'i" lirih Hinata.

When Yakuza Fallin'Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang