Setelah acara selesai, Sasuke menarik Hinata memasuki kamarnya. Ia membuka laci dan mengambil sebuah map, menyerahkannya pada gadis itu.
"Apa ini Sasuke-kun?" Tanya Hinata mengambil map itu.
"Itu, surat resmi kita yang telah sah menikah. Maaf tidak bisa membuat acara pernikahan untuk kita, aku sedang-"
"Tidak apa, Sasuke-kun. Dimana pulpennya?" Ucap Hinata memotong ucapan pria itu yang kini tersenyum menatap dirinya.Hinata menerima pulpen yang diberikan Sasuke, ia langsung menandatangani surat.
"Sud-"Sret
BrukBelum selesai Hinata berbicara, Sasuke menarik map itu dan membawa Hinata ke tempat tidur, menindih gadis itu.
Blushh
Wajah Hinata merona hebat.
"S-Sasuke-kun" lirih Hinata.
"Akhirnya kau sah menjadi istriku, Hime" senyum Sasuke lembut menatap lekat manik amethyst istrinya itu. Hinata mengangguk malu, saat ia akan menoleh ke kiri, tangan pria itu menahannya untuk tidak berpaling darinya.
"Jadi... kau sudah siap?" Lanjutnya bertanya dengan suara berat, bahkan onyx itu terlihat berkabut.
"Eh? Siap untuk apa?" Heran Hinata.
"Siap untuk-" Sasuke langsung melumat bibir gadis itu.Deg
Mata Hinata terbelalak. Ia tau, ia tau sekarang apa maksud pria yang baru beberapa menit ini menjadi suaminya.
Hinata memukul bahu Sasuke saat ia kehabisan pasokan udara. Peka dengan situasi, Sasuke menjauhkan wajahnya dari Hinata, kini ia malah menduduki perut Hinata membuka pakaiannya.
"S-S-Sasuke-kun t-tung- KYAAAA" teriak Hinata.Kreeekk
Oh, maaf Hinata. Sasuke sudah dikuasai nafsu hingga ia harus merobek gaunmu mahalmu.
Dari balik pintu, terlihat Mikoto, Itachi mengangguk-angguk sambil terkekeh. Berbeda dengan Naruto dan Suigetsu yang ikut menguping dengan hidung mereka yang mengeluarkan darah.
"Ah... suara dari surga memang tiada tandingannya" racau Suigetsu.PLETAK
PLETAK"Ittai" rintih Naruto dan Suigetsu menatap dua jitakan dari Mikoto.
"Berisik, kembali bekerja" perintah Mikoto yang hanya bisa dituruti kedua pria yang berjalan menjauh dengan lesu itu, tapi tidak dengan otak mesum mereka.Mikoto beralih menatap anak sulungnya yang terlihat aneh.
"Ita-kun" panggil Mikoto.
"Hehehe ya Kaa-san" Itachi tertawa dengan ekspresi bodoh disertai darah mengalir dari hidungnya membuat Mikoto memekik.
"Itachi, masuk ke kamar" ucap Mikoto menatap horor anaknya yang masih menampilkan ekspresi yang memikirkan fantasi liarnya sambil berlalu pergi ke kamarnya.Mikoto menggeleng menatap anaknya yang sudah menghilang dari pandangan, ia pun segera pergi ke kamarnya untuk menemani suami tercintanya. Ah, ngomong-ngomong, suaminya sebenarnya tidak pergi mengurus bisnis, hanya menuruti Mikoto agar rencana Sasuke berjalan mulus untuk melamar mantunya itu.
.
Sasuke membuka matanya, hal yang pertama yang ia lihat adalah istrinya, Uchiha Hinata. Ia menarik gadisnya ah... wanitanya itu untuk semakin dekat dengannya. Ia menatap lekat wajah teduh istrinya yang tengah tertidur pulas. Seulas senyum lembut terbit di bibirnya kala mengingat kejadian malam panas mereka. Akhirnya ia bisa menyentuh gadis itu, selain hanya mencium, membelai wajah, mengelus kepala, dan memeluk tubuh istrinya. Ya, lagi pula mana mungkin dia menyentuh Hinata sebelum wanita itu resmi menjadi istrinya. Tidak akan dan sekarang ia bebas melakukan apa pun karena telah sah.Telunjuk bergerak menyentuh dahi gadis itu, turun ke hidung, bibir, dagu, leher, dan berhenti tepat di dada istrinya yang hanya berlapiskan selimut.
"Ugh" lenguh Hinata perlahan membuka matanya.Sasuke menjauhkan jarinya dari atas dada Hinata.
"Ohayou, Hime" bisik Sasuke seduktif di telinga Hinata.Blush
KAMU SEDANG MEMBACA
When Yakuza Fallin'Love
General FictionMengisahkan seorang Uchiha Sasuke, pria berdarah biru dengan darah Yakuza mengalir dalam dirinya dan keluarganya. Pria dingin, kejam, dan tak tersentuh. Namun, apakah hal itu masih berlaku saat ia bertemu dengan seorang gadis bernama Hyuga Hinata? Y...