Terhitung sudah tiga hari Hinata menghilang. Anak buahnya bahkan tidak bisa menemukan gadis itu.
Pria itu, Sasuke duduk berselonjor di lantai kamarnya dengan bersandar pada pinggiran tempat tidur.
Ia kacau, teramat sangat kacau. Pakaiannya sama sekali tidak ia ganti sejak tiga hari yang lalu, mandi pun tidak, makan pun tidak.Pikirannya tidak bekerja dengan semestinya, ia hanya memikirkan gadis malang itu. Bagaimana keadaannya sekarang? Pasti gadis itu ketakutan di luar sana. Ia takut gadisnya kenapa-kenapa, terlebih lagi saat mengingat gadis itu memiliki ketakutan saat bertemu orang baru.
Beberapa botol wine tergeletak di lantai kamarnya. Ia kembali mengkonsumsi minuman lucknut itu setelah beberapa bulan berhenti karena Hinata.
Beberapa kali keluarga mengetuk pintu kamarnya, tapi ia enggan membuka pun menyahut. Ia tidak ingin diganggu, yang ada emosinya akan memuncak jika ia bertemu orang lain.
.
Malam harinya, keluarga Uchiha selain Sasuke baru selesai makan malam.
"Empat hari lagi peringatan perusahaan yang ke 86 tahun" ucap Fugaku tiba-tiba.
"Ah, benar. Tunggu, empat hari lagi... ah, bertepatan dengan ulang tahun Sasuke-kun" ucap Mikoto mengingat bulan ini adalah bulan Juli.
"Jadi, maksud Kaa-san, kita akan merayakannya bersamaan dengan ulang tahun, Sasuke?" Tanya Itachi.
"Sejak dulu memang selalu seperti itu, Ita-kun" ucap Mikoto mengangguk.Ya, Uchiha Corp terbentuk tepat pada tanggal lahir Sasuke, 23 Juli.
"Aku merasa tidak yakin jika Sasuke akan datang, mengingat dia sedang tidak baik-baik saja sekarang" ucap Itachi.
"Kaa-san akan bicara padanya" jelas Mikoto diangguki Fugaku dan Itachi.
"Bagaimana keadaan Hinata-chan sekarang?" Gumam Itachi.
"Kau benar, Kaa-san juga sangat menghawatirkan Hinata-chan. Rumah ini terasa berbeda jika dia tidak ada" ucap Mikoto menunduk sedih.
"Tenanglah Kaa-san, kita pasti akan menemukannya" Itachi menggenggam tangan Mikoto.
.
Di dalam kamar dengan interior mewah, Hinata berdiri di dekat jendela, menatap langit malam penuh bintang dalam diam.
"Sasuke-kun, apa kau baik-baik saja?" Tanyanya berbisik tanpa mengalihkan tatapannya dari langit malam.Rasa khawatir menyeruak ke relung hatinya mengingat ia tidak bertemu pria Uchiha itu tiga hari ini akibat penculikan ini.
Cklek
Pintu kamarnya terbuka, menunjukkan seorang gadis cantik tersenyum lembut padanya.
"Kau belum tidur?" Tanya gadis itu, sedangkan Hinata hanya tersenyum tipis melihat gadis itu.Tangannya bergerak menutup jendela, ia berjalan menaiki tempat tidur, menarik selimut hingga menutupi hingga hidungnya.
Gadis cantik yang tengah berdiri itu hanya bisa tersenyum dengan sedikit kekehan keluar dari mulutnya, lalu ia beranjak dari kamar gadis itu.
.
Pagi itu, suasana hati Sasuke semakin memburuk saat Mikoto mengatakan akan merayakan ulang tahunnya bersamaan dengan ulang tahun perusahaan.Bagaimana bisa ia bahagia saat Hinata sedang dalam bahaya di luar sana. Ia tidak habis pikir dengan ibunya itu.
Tidak tau berapa kali ia menolak dengan kasar dan mengatakan tidak akan datang ke acara itu. Ia tidak peduli dengan acara tidak berguna itu.
"Kaa-san tidak peduli, kau harus disana pada saat acara. Jika tidak, jangan harap Kaa-san akan berbicara lagi padamu" ucapan final Mikoto tidak lagi terbantahkan oleh Sasuke.Wanita itu bergegas pergi dari kamar Sasuke, meninggalkan anaknya yang meraung frustasi.
.
Sehari sebelum acara, Mikoto terlihat sibuk mengatur dan memperhatikan para pekerja dalam mendekorasi mansion utama di lantai satu.
"Alex, aku ingin kau menaruh mawar hitam, putih, dan merah disana" ucap Mikoto.
"Ha'i, Mikoto-sama" patuh Alex, pria yang menjadi kepala dekorasi itu.
.
Sasuke duduk melamun di sofa single yang ada di kamarnya. Pria itu benar-benar seperti mayat hidup sekarang, ia tak terurus sama sekali.
"Hinata" lirihnya
.
Keesokan harinya, seorang wanita paruh baya datang menghampiri Hinata, membawa keluar dari mansion yang mengurungnya hampir seminggu.
KAMU SEDANG MEMBACA
When Yakuza Fallin'Love
General FictionMengisahkan seorang Uchiha Sasuke, pria berdarah biru dengan darah Yakuza mengalir dalam dirinya dan keluarganya. Pria dingin, kejam, dan tak tersentuh. Namun, apakah hal itu masih berlaku saat ia bertemu dengan seorang gadis bernama Hyuga Hinata? Y...