Hinata duduk di atas pangkuan Sasuke yang tengah menekan-nekan tuts piano. Sesekali, jemari lentiknya ikut memainkan tuts piano itu.
"Hime" lirih Sasuke meletakkan kepalanya di bahu Hinata.
"Hn?" Gumam Hinata.Kepala Sasuke menjauh dari bahu Hinata, ia merubah posisi duduk gadis itu menjadi ke arahnya.
"A-apa yang k-kau lakukan?" Gugup Hinata saat onyx itu menatapnya begitu dalam.Jemari Sasuke mulai memainkan tuts-tuts piano itu dengan lihai.
"Aku ingin kau mendengarnya" ucap Sasuke masih tetap menatap manik amethyst itu.Hinata mengangguk pelan dengan rona menjalar di pipinya. Pinggang Hinata merasakan sentuhan lengan Sasuke saat tangan pria itu berpindah untuk menekan tuts-tuts piano.
Hinata menundukkan kepalanya, hingga akhirnya ia menatap onyx itu saat pria itu mulai bernyanyi sambil menatap dalam matanya. (Noah - Kala Cinta Menggoda).
Oh hancur dan lara
Yang dibumbung asmara
Hilanglah selera
Hilanglah segala rasaOnyx dan amethyst saling terpaku menyelami keindahan dan kehangatan masing-masing, hingga akhirnya Hinata kembali tersentak mendengar lirik selanjutnya yang dinyanyikan Sasuke dengan penuh penghayatan dengan tangan kiri pria itu menangkup pipi kirinya.
Oh izinkanlah aku mencintaimu
Atau bolehkanlah ku sekadar sayang padamu
Maafkan jika ku mencintamu
Lalu biarkanku mengharap kau sayang padaku
Izinkanlah aku mencintaimu
Bolehkanlah ku sekadar sayang padamu
Mencintamu huHinata memejamkan matanya sambil tersenyum lembut setelah Sasuke selesai bernyanyi dan memainkan pianonya.
"Hime, tatap aku" telunjuk Sasuke mengangkat dagu Hinata yang kini menatapnya.
"Izinkan aku mencintaimu, Hime" ucap pria itu lembut dan tegas.Hinata merona mendengar ucapan pria itu, tangannya merambat naik ke bahu pria itu.
"Izinkan aku, Hime. Izinkan aku mencintaimu. Berikan hatimu padaku, Hime. Be mine" ucapnya lagi jauh lebih lembut sambil menarik tubuh Hinata semakin dekat dengannya.Kedua tangan Hinata menangkup pipi tirus Sasuke, ia menatap dalam mata pria itu beberapa saat hingga akhirnya ia memejamkan matanya, mengecup sekilas bibir pria itu.
Deg
Jantung Sasuke dan Hinata saling bertalu-talu. Sasuke bahkan terkejut dengan tindakan Hinata yang tidak ia duga sama sekali, gadis itu menciumnya lebih dulu.
"Aku mengizinkanmu karena aku... juga mencintaimu" lirih Hinata merona malu atas tindakan dan pengakuannya.Sasuke mengulas senyum tulus dan bahagia, ia lantas menarik tengkuk Hinata cepat dan mulai memagut bibir gadisnya itu dengan lembut tanpa ada nafsu di dalamnya, hanya mengutarakan perasaannya saat ini. Ia tersenyum kembali saat gadisnya mulai membalas ciumannya dengan canggung dan malu-malu.
Akhirnya, mereka akhirnya mengutarakan perasaan mereka dengan sungguh-sungguh.
Sasuke memeluk erat dan lembut tubuh gadis manisnya itu, wajahnya ia tenggelamkan ke dalam surai beraroma lavender itu.
"Aku jauh lebih mencintaimu, Hime" ucap Sasuke pelan.
.
Di atas meja, terlihat beberapa lembar foto seseorang berserak.Salah satu foto itu diambil, matanya menatap penuh damba pada foto itu.
"Aku... menginginkannya" gumamnya dengan mata berkilat.
"Jika anda sangat menginginkannya, aku bisa akan membawanya, Kakashi-sama" ucap Jigen.
"Tapi... aku tidak ingin menyakitinya" gumam Kakashi meletakkan foto itu ke atas meja, onyxnya memperhatikan satu persatu foto itu.
"Hyuga Hinata" lanjutnya tersenyum dibalik masker.Ya, Kakashi entah sejak kapan mulai menginginkan Hinata. Ah, mungkin sejak ia memerintahkan Jigen memata-matai Sasuke. Tapi, ia kini malah terfokus pada gadis manis dan lembut yang sering tertangkap kamera milik Jigen dan ia menjadi candu akan gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
When Yakuza Fallin'Love
General FictionMengisahkan seorang Uchiha Sasuke, pria berdarah biru dengan darah Yakuza mengalir dalam dirinya dan keluarganya. Pria dingin, kejam, dan tak tersentuh. Namun, apakah hal itu masih berlaku saat ia bertemu dengan seorang gadis bernama Hyuga Hinata? Y...