Beberapa bulan telah berlalu, kedekatan Hinata dan keluarga Sasuke semakin lama semakin erat. Bahkan, Mikoto sering mengajak Hinata untuk menginap di mansion utama untuk menemani dirinya saat suaminya keluar kota atau keluar negeri melakukan bisnis.
.
Hinata berdiri di depan mobil Sasuke. Rencananya hari sore ini, ia dan Sasuke akan berjalan-jalan ke taman. Ia terlihat mengenakan dress berwarna ungu muda di bawah lutut.Beberapa saat kemudian, Sasuke datang dengan menggunakan celana Jeans hitam dengan kaos putih dan jacket hitam.
Tampan, itulah yang Hinata pikirkan saat melihat Sasuke mendekatinya. Pria itu terlihat seperti anak muda meski umurnya hampir kepala tiga.
"Ayo" ucap Sasuke membuka pintu untuk Hinata, setelah gadis itu masuk, ia kembali menutupnya dan berjalan ke masuk ke bangku kemudi.Sesampainya di taman, Hinata terlihat menikmati pemandangan asri taman itu dan sesekali tertawa saat melihat beberapa anak sedang bermain kejar-kejaran.
Sasuke? Oh, dia hanya duduk diam di bangku taman. Memangnya kalian mengharapkan apa dari pria 26 tahun itu? Bermain istana pasir? Bermain mobil-mobil? Bermain petak umpet? Menrangkai bunga? Kheh, jangan harap. Ia jauh lebih memilih baku tembak dengan lawannya dari.kada menghabiskan waktu di taman yang tak berguna ini.
"Sasuke-kun, kemari. Bantu aku merangkai bunga ini" ucap Hinata menggerakkan tangannya memanggil Sasuke.
"Hn" gumam pria itu menghampiri gadisnya.Ahaaa... Pikirannya bertentangan dengan kenyataannya. Lagi pula, mana mungkin dia berani menolak permintaan Hinata. Apa pun akan ia lakukan demi gadisnya itu, meskipun dengan... terpaksa melakukan hal yang tidak berguna.
Pria tampan itu terlihat merangkai bunga dengan sangat serius, serius malasnya, berbeda dengan Hinata.
"Tada... Punyaku selesai, bagaimana denganmu, Sasuke-kun?" Tanya Hinata melihat rangkaian bunga Hinata.
"Umuh... Sepertinya kita mencari hal lain" lanjut Hinata menggaruk pipinya saat melihat rangkaian bunga Sasuke yang sangat wow, hancur.Saat Hinata akan mengajaknya ke tepi danau, matanya melihat penjual es krim.
"Sasuke-kun, aku ingin es krim" ucap Hinata.
"Hn" gumam Sasuke meletakkan bunga yang ia pegang begitu saja di atas tanah, ia segera pergi membeli es krim untuk Hinata.Hinata terkekeh melihat Sasuke membeli dengan wajah datar, terlebih lagi banyak wanita yang sedang mencari perhatian pria itu.
Gadis itu semakin tertawa melihat Sasuke mulai risih. Saat penjual es krim itu memberikan es krimnya, ia langsung menyambar dan meletakkan beberapa lembar uang, lalu segera pergi dari tempat lucknut itu.
Sasuke menatap kesal pada Hinata dari jarak jauh, tiba-tiba handphonenya bergetar, ia menghentikan langkahnya dan menunduk melihat handphonenya yang telah ia ambil dari saku celananya.
Hinataasih saja terkekeh melihat pria itu.
"Sasuhhhmmpppp hmmmpp" seorang pria tiba-tiba datang membekap Hinata dengan tangannya dan menariknya mundur untuk memasuki mobil.
"Hmmmpp hmmpp" gadis itu berusaha teriak memanggil Sasuke, tapi pria itu begitu kuat, ia tidak bisa melakukan perlawanan.Setelah selesai mengetik pesan, Sasuke mengangkat kepalanya.
Deg
PukTepat saat Hinata didorong masuk dengan kasar ke dalam mobil oleh seorang pria yang memakai topeng yang menutupi surai hingga lehernya, barulah ia melihat Hinata. Pria itu langsung menjatuhkan es krim yang ia pegang dan berlari sekuat tenaga dengan emosi dan jantung berdetak tak karuan karena kalut.
"HINATAAAA" terlambat, mobil itu telah pergi terlebih dahulu sebelum ia sampai di tempat itu.Deg
Deg
DegJantungnya benar-benar memompa tiga kali lipat lebih cepat sampai ia merasa sakit.
"AAARRRGGHHH HINATAAAAA" teriaknya dan langsung berlari ke mobilnya untuk mengejar mobil itu.Aksi kejar-kejaran pun terjadi di jalan raya sore itu.
Sial! Orang yang membawa Hinata, keahlian menyetirnya tidak bisa dikatakan amatir. Ia terlalu lihat dalam menghindari Sasuke.
Penculikan itu langsung berbelok ke kiri, saat Sasuke ikut belok ke kiri mobil itu sudah tak tampak lagi.
BRAK
Sasuke memukul stir dengan kuat, tangannya kemudian menarik surainya frustasi.
"AAARRGGHH AKAN KU BUNUH KAU BRENGSEEEEK" Teriak Sasuke kuat, bahkan matanya sampai memerah.
.
BRAK
PRANK
PRANKSasuke menghempaskan semua yang ada di mansion, semua anak buahnya hanya bisa diam melihat Sasuke mengamuk, termasuk Itachi, Mikoto, Naruto, Suigetsu, dan Fugaku.
Mereka sudah tau apa yang terjadi. Mereka hanya bisa berdoa untuk kebaikan Hinata, untuk Sasuke saat ini, mereka hanya bisa membiarkan Sasuke mengamuk sejadinya. Tidak ada yang bisa menghentikan emosi pria itu saat ini kecuali... Hinata.
"APA YANG KALIAN LAKUKAN DISANA, HAH? CARI HINATA SAMPAI KETEMU. JIKA DIA TIDAK KETEMU, AKAN KU BUNUH KALIAN" teriak Sasuke murka.Anak buah Sasuke dengan segera pergi dari mansion melaksanakan perintah Sasuke.
Mikoto menghampiri anak bungsunya itu.
"Sasuke-kun, hentikan nak" ucap Mikoto memeluk Sasuke.
"TENANG BAGAIMANA, KAA-SAN? HINATA DICULIK, BAGAIMANA AKU BISA TENANG" teriak Sasuke menarik surainya dalam pelukan Mikoto.
"Kau harus tenang, jika kau seperti ini, bagaimana kau bisa berpikir jernih, Sasuke-kun" ucap Mikoto mengeratkan pelukannya.
"Sasuke, fokuslah. Jangan terlalu menomorsatukan emosimu, itu tidak akan menyelesaikan masalah" ucap Itachi melihat adiknya yang benar-benar seperti orang gila.Mikoto melerai pelukannya, tangannya menangkup pipi tirus Sasuke.
"Tenanglah, nak" ucap Mikoto menatap prihatin pada Sasuke yang sangat kacau, nafasnya sangat memburu, dan matanya memerah emosi.Tap
Sasuke meletakkan tangan kanannya ke atas meja tempat guci yang sudah hancur, sedangkan tangan kiri menutup matanya, tubuhnya bergetar.
Mikoto, Fugaku, Itachi, Naruto, dan Suigetsu terkejut melihat Sasuke menangis.
"Kaa-san hiks... bagaimana aku sekarang?" Tanya Sasuke dengan nada bergetar.
"Sasu-kun" gumam Mikoto mengelus bahu Sasuke pelan.
.
Di sebuah mansion, tepatnya di dalam kamar, Hinata terlihat tidur pulas di atas tempat tidur.Seorang maid masuk ke dalam kamar itu membawa makanan, ia meletakkannya ke atas nakas, lalu segera keluar dari kamar itu.
.
Malam telah tiba, di dalam sebuah kamar, seorang wanita tersenyum puas dengan rencananya.Tiba-tiba tangan seorang pria memeluknya dari belakang.
"Kau terlihat bahagia sekali" ucap pria itu datar, tapi terlihat segaris senyum tipis di bibirnya.
"Tentu saja, rencanaku berhasil" ucap wanita mengelus tangan pria yang memeluknya dengan lembut.TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
When Yakuza Fallin'Love
General FictionMengisahkan seorang Uchiha Sasuke, pria berdarah biru dengan darah Yakuza mengalir dalam dirinya dan keluarganya. Pria dingin, kejam, dan tak tersentuh. Namun, apakah hal itu masih berlaku saat ia bertemu dengan seorang gadis bernama Hyuga Hinata? Y...