18

1.6K 193 10
                                    

Sasuke berlari di koridor rumah sakit menggendong Hinata dengan kalang kabut.
"OROCHIMARU" teriaknya hingga wajahnya memerah disertai urat-urat menonjol di lehernya.

Semua orang yang melihat langsung menyingkir.

Srrereret

Beberapa perawat berlari membawa brankar, dari ujung koridor terlihat Orochimaru berlari saat namanya dipanggil dengan sangat kuat.
"Letakkan disini, Uchiha-sama" ucap salah satu perawat itu.

Sasuke langsung membaringkan Hinata di atas brankar, mereka kemudian mendorong brankar itu menuju IGD.
"Hinata, bertahanlah, bertahanlah" ucap Sasuke mendorong brankar sambil terus menggenggam tangan Hinata.

Sesampainya di IGD, salah satu perawat itu langsung menahan Sasuke.
"Maaf Uchiha-sama, anda tidak diperbolehkan masuk" ucap perawat itu menutup pintu.

Sasuke mengacak-acak surainya frustasi.
"ARRRGGHH" teriaknya marah.

Baru dua hari ia meninggalkan Hinata dan kejadian ini langsung menimpa Hinata.

Drap
Drap
Drap

Mikoto, Fugaku, Itachi, Naruto, dan Suigetsu terlihat berlari di koridor rumah sakit menghampiri Sasuke.
"Sasuke-kun, bagaimana ini bisa terjadi dengan Hinata-chan?" Tanya Mikoto khawatir.

Sasuke memandang tajam ke arah Naruto dan Suigetsu yang memucat pasi.
"Kaa-san, aku titip Hinata. Kalian berdua, ikut aku" ucap Sasuke meninggalkan Mikoto, Itachi, dan Fugaku tanpa menjawab pertanyaan Mikoto.
"Sasuke-" ucapan Mikoto terpotong saat Itachi menahan lengannya sambil menggeleng kepala.
"Biarkan saja, Kaa-san. Kita tidak akan bisa menghentikannya" ucap Itachi.
.
Sesampainya di mansion, tepatnya ruang bawah tanah, khusus ruang eksekusi. Terlihat Naruto, Suigetsu, dan beberapa anak buahnya duduk berlutut di lantai. Sementara itu, Sasuke membuka sebuah lemari berukuran besar yang menyimpan berbagai alat, dari yang tajam hingga senjata api.

Sasuke menggulung lengan kemeja hingga sebatas siku, kemudian mengambil sebuah cambuk berukuran besar yang terbuat dari kulit. Ia berbalik menatap semua anak buahnya.

Brak

Sasuke menutup pintu lemari itu kasar.

Tanpa mengeluarkan sepatah katapun, mereka semua membuka kemeja mereka. Terlihat tubuh mereka bergetar dengan keringat dingin.

CTAS
CTAS
CTAS
CTAS
DUAGH
DUAGH
BRUK

Entah berapa kali cambukan dan tendangan yang dilayangkan Sasuke pada satu orang hingga tersungkur memuntahkan darah.

Tak ada satu rintihan pun yang lolos dari mulut mereka yang menahan sakit karena mereka tau, jika Sasuke mendengarnya, maka pria itu akan semakin mengamuk tanpa belas kasihan.

Trap

Sasuke melempar cambuknya ke sembarang arah, melihat semua anak buahnya tersungkur dengan darah membanjiri lantai. Dengan aura gelapnya, ia keluar dari ruangan itu.

Setelah Sasuke menutup pintu dan suara langkahnya menjauh, barulah terdengar erangan menyakitkan dari mereka.
"Errggh ugh t-tubuhku r-rasanya uhuk... tidak b-bisa uhuk... uhuk... be-bergerak errghh... Sial!" Umpat Naruto.
"R-rasanya uhuk... eeergghh... t-tubuhku terpisah uhuk..." erang Suigetsu menahan sakit disekujur tubuhnya.

Erangan rasa sakit itu pun terdengar dari bawahan mereka yang juga terkapar menahan sakit.

Inilah yang akan terjadi jika mereka tidak becus dalam pekerjaan mereka. Beruntungnya, mereka tidak ditembak mati atau dimutilasi seperti yang dirasakan anak buah Uchiha itu dulu, yang membelot pada Hatake.

Bau anyir darah menyeruak ke seisi ruangan bawah tanah itu disertai erangan rasa sakit.
.
Tepat saat Sasuke tiba di rumah sakit, lebih tepatnya di depan IGD, pintu itu terbuka.
"Bagaimana keadaannya?" Tanya Sasuke tajam.
"Tenang Sasuke-sama. Hinata-san tidak mengalami luka yang benar-benar serius, hanya luka lebam pada wajahnya dan juga lebam di perutnya akibat menerima beberapa kali tendangan. Dia belum sadarkan diri, kemungkinan dia akan sadar besok" jelas Orochimaru.
"Hah..." Sasuke mengusap wajahnya kasar.
"Apa kami sudah bisa melihatnya?" Tanya Mikoto.
"Setelah dipindahkan ke ruang rawat" ucap Orochimaru memasukkan tangan kanannya ke saku jas putihnya.
"Terima kasih, Orochimaru" ucap Mikoto.
"Ha'i, doita Mikoto-sama. Kalau begitu, saya permisi" pamit Orochimaru.
.
Di ruang VVIP, Hinata terlihat terbaring lemah di atas ranjang berukuran king size dengan infus yang menancap pada tangan kirinya.
"Hinata" lirih Sasuke memegang tangan kanan Hinata dengan tangan kananya, sedangkan tangan kirinya mengelus sayang puncak kepala Hinata.

When Yakuza Fallin'Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang