16

1.7K 189 5
                                    

PRANK
"AARRGHHH" teriak seorang gadis melempar parfum kacanya.

Cklek
"SAKURA" teriak seorang wanita paruh baya.
"Aku membencimu Hyuga, AKU MEMBENCIMU" teriak Sakura memandang lantai putih yang yang sudah mencoklat.

PLAK

Sebuah tamparan melayang ke pipi Sakura.
"BISAKAH KAU DIAM? INI SEMUA SALAHMU HINGGA KITA BANGKRUT. SUDAH KAA-SAN KATAKAN UNTUK TIDAK MENGGANGGUNYA" teriak Mebuki, ibu Sakura marah.

Ya, Haruno hancur dalam beberapa jam setelah Hinata dikeluarkan dari sekolah.

Flashback on

Sakura datang ke sekolah lebih awal dari biasanya, bahkan belum ada siswa selain dia di sana.

Sesampainya di depan Mading, ia membuka tasnya, mengambil dua buah foto, menempelkan foto itu di mading. Ia mundur selangkah melihat kedua foto itu sambil menyeringai puas. Kemudian, ia pergi dari tempat itu menuju kelasnya sambil bersenandung, melupakan fakta jika CCTV mengawasi dirinya.
.
Menit demi menit, siswa mulai berdatangan dan melihat mading. Kehebohan mulai terjadi, gosip demi gosip, hinaan demi hinaan keluar dari mulut siswa maupun siswi, tidak menyangkan jika yang berada di foto itu adalah gadis lugu yang tidak pernah mereka sangka akan melakukan hal tercela. Berciuman dan masuk ke dalam mobil seorang pria.
.
Dari atap sekolah, Sakura menatap Hinata yang dilempar telur dan tomat busuk dengan menyeringai puas.
"Jalang" gumamnya.

Demikian lebar pula seringaiannya saat Hinata keluar dari sekolah. Tanpa Sakura sadari, dua orang pria memperhatikan perilaku Sakura sejak keluar dari rumah hingga menempelkan foto-foto tidak benar itu.
.
Sesampainya di rumah setelah pulang sekolah, Sakura menatap heran kerah kedua orang tuanya dengan wajah syok keluar sambil menyeret koper mereka. Ia pun langsung berlari menghampiri kedua orang tuanya.
"Kaa-san, Tou-san, ada apa ini? Kenapa kalian membawa koper? Siapa pria-pria itu?" Pertanyaan beruntun itu keluar dari mulut Sakura.
"Diamlah, ikut kami" ucap ayah Sakura dingin.
"Tapi, Tou-" ucapan Sakura terpotong oleh teriakan Kizashi.
"SUDAH KUKATAKAN DIAM DAN IKUT KAMI" teriak ayah Sakura emosi membuat gadis itu terdiam.
.
Sesampainya di depan rumah layak gubuk, Sakura memandang tidak percaya pada rumah itu.
"A-a-apa yang kita lakukan disini?" Tanya Sakura mengenyahkan pikiran negatifnya.
"Mulai sekarang kita tinggal disini" ucap Mebuki masuk ke dalam rumah kecil itu bersama Kizashi.
"K-Kaa-san bercanda, kan? Iya, kan?" Tanya Sakura memegang lengan Mebuki.
"Tidak" ucap Mebuki dingin.
"Tidak. KALIAN PASTI BOHO-"

PLAK

Satu tamparan dihadiahkan Kizashi pada pipi kiri Sakura hingga gadis itu terdiam memegang pipinya.
"TIDAK BISAKAH KAU DIAM DAN TIDAK MEMBUAT MASALAH, HAH? DASAR ANAK TIDAK BERGUNA! KARENA KAU, PERUSAHAAN KITA HANCUR! SUDAH BERAPA KALI KU INGATKAN UNTUK TIDAK MENGGANGGUNYA HYUGA ITU, HAH, SAKURA?!" teriak Kizashi membahana.
"A-a-apa?" Sakura bertanya lirih memandang Kizashi dan Mebuki.
"Brengsek" umpat Kizashi membuka pintu kamar mereka dan masuk bersama Mebuki.

Tidak, seharusnya ini tidak terjadi. Bagaimana bisa mereka bangkrut hanya karena seorang Hyuga kampungan itu? Ini tidak adil, jalang itu benar-benar harus disingkirkan dari kehidupannya.

Sakura menunduk mengepalkan tangannya erat-erat.
"Brengsek" umpatnya pelan pergi dari rumah menjijikkan itu.

Flashback off

Sakura memegang pipinya yang ditampar Kaa-sannya.
"KAA-SAN, KAU MENAMPARKU" teriak Sakura emosi.
"IYA, KAA-SAN MENAMPARMU KARENA KAU SALAH. KAU MEMBUAT HIDUP KITA HANCUR" murka Mebuki hingga wajahnya memerah.
"Cih tidak berguna" decih Sakura mengambil dompet dan handphonenya di atas meja dan keluar dari rumah kecil yang ia anggap gubuk.
"APA KATAMU? SAKURA, KEMBALI" teriak Mebuki.
.
Sakura berjalan di trotoar saat malam hari.
"Cih... Karena jalang sialan itu, aku harus menjadi gelandangan seperti ini. Sialan! Aku akan membalasmu, lihat saja Hyuga sialan! Bahkan Kaa-san sampai menamparku, dasar tidak berguna" umpat Sakura sepanjang jalan.
"Ehem" deheman seorang pria menghentikan langkah Sakura, ia melihat kearah seorang pria yang berdiri di dekat gang dengan topi menghiasi kepalanya.
"Cih" decih Sakura melanjutkan jalannya.
"Apa kau membenci seorang... Hyuga Hinata?" Tanya pria itu, menghentikan langkah Sakura.
"Apa? Kenapa memangnya? Kau mau apa?" Tanya Sakura berbalik melihat pria itu.
"Ku dengar kau ingin membalas dendam padanya" ucap pria itu, Sakura tetap diam memandang datar pria itu.
"Ingin bekerja sama? Aku juga ada urusan dengan gadis itu" lanjut pria itu.
"Ho... Apa keuntungannya untukku jika bekerja sama denganmu?" Tanya Sakura sinis.
"Apa pun yang kau mau" ucap pria itu tenang.
"Aku hanya ingin gadis itu mati" ucap Sakura santai.
"Dikabulkan" ucap pria itu membuka topinya sambil menjulurkan tangan kanannya.

Sakura menyeringai puas dan membalas uluran tangan pria yang berbalut sarung tangan hitam.
.
Hinata membantu memakaikan dasi Sasuke dengan telaten.
"Selama aku tidak di rumah, jangan coba-coba pergi sendiri tanpa pengawasan" ucap Sasuke untuk ke sekian kalinya.
"Ha'i, ha'i. Berapa lama Sasuke-kun di Hokkaido?" Tanya Hinata.
"Empat hari" jawab Sasuke diangguki Hinata.
"Baiklah, pergilah Sasuke-kun" ucap Hinata.
"Kau mengusirku?" Sasuke mendengus kesal.
"Eh? T-tidak, Sasuke-kun harus cepat jika tidak ingin ketinggalan pesawat" ucap Hinata tidak habis pikir dengan pertanyaan Sasuke.
"Hn" gumam Sasuke keluar dari kamar diikuti Hinata.

Di lantai satu, terlihat Naruto, Suigetsu, dan beberapa anak buah Sasuke menunggu pria itu.
"Kalian, jangan sampai membiarkan Hinata pergi tanpa pengawasan. Jika dia terluka sedikit saja saat aku kembali, akan ku hajar kalian" ancam Sasuke.

Naruto, Suigetsu, dan beberapa anak buahnya itu langsung membungkuk.
"Ha'i, Sasuke-sama" ucap mereka serentak.
"Hah..." Hinata mendesah malas melihat Sasuke dari belakang pria itu.

Sasuke melanjutkan jalannya diikuti Hinata.

Sesampainya di samping mobil, seorang supir langsung membuka pintu tengah untuk Sasuke.
"Jaga dirimu baik-baik. Aku tidak ingin ada hal yang tidak mengenakan sampai ke telingaku" peringatan Sasuke.
"Ha'i, Sasuke-kun" angguk Hinata patuh.
"Hn" gumam Sasuke mengecup dahi Hinata.

Blusshh

Hinata merona tindakan Sasuke.
"Khekhekhe kau masih saja gugup" kekeh Sasuke mengacak poni Hinata.
"T-tidak" ucap Hinata menunduk.
"Benarkah?" Tanya Sasuke tidak percaya.
"C-cepatlah, S-Sasuke-kun" ucap Hinata.
"Hn" gumam Sasuke tersenyum geli memasuki mobilnya.
"Hati-hati Sasuke-kun" ucap Hinata melambai pada Sasuke yang mobilnya sudah membawa pria itu keluar dari gerbang.
"Nah, Hinata-san, sebaiknya kita masuk" ucap Naruto menghampiri Hinata.
"Ha'i" Hinata berbalik memasuki mansion.
.
Sasuke menatap layar handphonenya yang menampilkan foto Hinata.
"Ku harap kau baik-baik saja selama aku pergi, Hime" lirihnya mematikan handphonenya.
"Ck" ia berdecak saat perasaan tidak enak menyeruak masuk ke hatinya.
'Tidak akan terjadi apa pun' batinnya mencoba untuk tenang.






TBC

When Yakuza Fallin'Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang