3

3.1K 359 15
                                    

Suigetsu memasuki ruang pribadi Sasuke dengan sebuah map biru di tangan kanannya.
"Sasuke-sama, ini data diri gadis itu" ucap Suigetsu meletakkan map itu di atas meja Sasuke.

Sasuke mematikan rokoknya, menghembuskan asap dari mulutnya hingga habis sambil mengambil map dan membacanya.
"Maaf jika lancang, Tuan. Tapi, baru kali ini aku melihat seseorang yang tidak mengenali anda" Suigetsu menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

______________________________________

Nama : Hyuga Hinata
Tempat/ Tanggal Lahir : Konoha, 27 Desember
Usia : 17 tahun
Pendidikan : Konoha Senior High School
Kasus : -
______________________________________

Suigetsu memasukkan kedua tangannya ke saku celananya.
"Dulu mereka adalah keluarga pebisnis. Suatu hari mereka berencana pergi Los Angeles, pesawat itu jatuh dan menewaskan semua penumpang, hanya gadis itu yang selamat. Rumah yang ia tempati saat ini adalah rumah pembantunya dulu yang sudah meninggal, diberikan padanya. Ah, ada satu hal lagi tentangnya di sekolah. Dia selalu dibully oleh gadis bernama Haruno Sakura. Ku dengar dulu pria yang disukai Haruno itu menyukai Hinata, jadi Haruno itu membullynya dan membencinya hingga sekarang" jelas Suigetsu.

Sasuke mendengar penjelasan Suigetsu sambil membaca semua data diri Hinata.
"Hn, keluarlah" perintah Sasuke dan Suigetsu langsung pergi dari ruangan Sasuke.

Ctek

Sasuke mencetek pemantik ke rokok yang sudah berada di mulutnya, lalu menghembuskan asap itu.
"Hyuga Hinata" ucapnya meletakkan map itu ke meja.

Tidak ia pungkiri, nama dan wajah gadis itu selalu terbayang dipikirannya dua minggu ini. Ia juga heran dengan sikapnya yang tidak menyukai kaum hawa selain ibunya. Tapi, untuk gadis manis yang satu ini, entah kenapa ia terus memikirkannya.
.
.
.
Keesokan harinya, sepulang dari cafe pukul 18.00, Hinata menyempatkan diri menyiram bunga di pekarangannya yang kecil. Beruntung rasanya hari ini cafe tutup lebih awal dan dua hari kedepan tidak akan buka.

Tanpa Hinata sadari seorang pria tengah memantaunya sejak ia pulang dari cafe hingga ia selesai menyiram bunga dan masuk ke rumahnya.
.
.
.
Sasuke dan seluruh anak buahnya siang ini tengah mengadakan acara makan-makan sebagai kesuksesan mereka menghancurkan keluarga saingan mereka hingga tak tersisa.

Juugo mengangkat sebotol wine dan gelas kecil berisi setengah wine.
"DERAJAT KITA BEDA, TETAPI HATI KITA SAMA" teriak Juugo.
"DERAJAT KITA BEDA, TETAPI HATI KITA SAMA, BERSULANG" teriak semua yang ada di dalam bar yang besar itu mengikuti ucapan Juugo dan langsung meminum wine itu.

Tat tap tap

Mendengar suara kaki melangkah memasuki bar, semua mata langsung melihat ke arah orang itu dan berdiri membungkuk hormat.
"Hahahaha tidak perlu seperti itu, aku bukan bos kalian. Duduk saja" ucap pria itu tertawa khas.
"Ha'i" ucap mereka serentak, kembali duduk dan menikmati minuman mereka.
"Yo, Teme. Bagaimana kabarmu?" Tanyanya menghampiri Sasuke yang duduk bersimpuh.
"Hn, apa kau sudah selesai dengan urusanmu, Naruto?" Tabyay Sasuke.
"Tentu, Sasuke" Naruto duduk di depan Sasuke.
"Hn" gumam Sasuke.
"Kudengar kau sedang mengincar seorang gadis" Naruto mengambil botol wine dan menuangkannya ke dalam gelas.
"Hn" gumaman itu kembali terdengar.
"Maaf jika ini menyinggungmu, Sasuke. Tapi, jika gadis itu terlibat dalam hidup kita, hidupnya akan dalam bahaya. Kau tau musuh kita banyak. Kelemahan kita adalah senjata mereka" jelas Naruto meminum wine nya, lalu meletakkan ke atas meja dan menatap Sasuke.
"Aku tau" ucap Sasuke.
.
.
.
Hinata berdiri menatap langit mendung dari jendela. Ia lalu berjalan membuka lemari dan melihat kain putih yang menutupi suatu benda, menarik kain putih itu dan terlihat sebuah biola yang masih bagus. Ia mengambilnya dan mengelus biola itu dengan senyum sendunya.

When Yakuza Fallin'Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang