8

2.4K 271 24
                                    

Hinata terbangun di atas tempat tidur sambil memegang kepalanya. Ia berusaha mendudukkan dirinya, lalu menatap ruangan yang terasa asing baginya. Tunggu, ini sepertinya bukan di rumahnya.
"Dimana aku?" Gumamnya sedikit takut.
"Kau sudah bangun?" Seorang pria tiba-tiba masuk ke dalam kamarnya.

Hinata yang melihat pria itu langsung beringsut mundur kala pria itu mendekatinya.
"S-s-siapa k-kau?" Tanya Hinata takut menatap pria bersurai jabrik di depannya.
"Ah... Maafkan aku. Namaku Namikaze Naruto, panggil saja Naruto. Saat ini kau berada di mansion Sasuke" jelas Naruto tersenyum lima jari.
"M-m-mansion S-Sasuke?" Gagap Hinata terkejut.
"Ha'i. Uhm... Untuk yang tadi... aku sungguh minta maaf karena membawa secara tiba-tiba" Naruto berucap canggung sambil mengusap lehernya.
"U-untuk apa kau membawaku ke sini Namikaze-san?" Tanya Hinata masih sedikit takut.
"Sebenarnya kami membutuhkan bantuanmu" tukas Naruto .
"B-bantuan?" Gagap Hinata.
"Hn. Kami membutuhkan bantuan, bukan, Sasuke membutuhkan bantuanmu" ucap Naruto.
"M-maaf, aku tidak bisa membantu" tolak Hinata turun dari tempat tidur dan melihat biolanya tergeletak di atas meja, lalu ia mengambilnya dan hendak melangkah pergi, namun terhenti saat Naruto berucap.
"Hinata-san, aku mohon. Sasuke saat ini sedang tidak baik-baik saja. Dia terus memanggilmu. Kami sangat khawatir padanya. Dia tidak ingin dibawa ke rumah sakit, dia hanya ingin dirimu. Ku mohon Hinata-san, bantu kami sekali ini saja. Setelah itu, kau boleh pergi" ucap Naruto panjang lebar.
"Maaf aku tidak bisa" tolak Hinata lagi keluar dari kamar.

PRANK

Suara benda pecah terdengar Hinata saat ia akan menuruni tangga.
"KELUAAAR" teriakan itu membahana ke seluruh mansion.

Ia melihat Naruto keluar terburu-buru dari kamar tadi dan masuk ke dalam kamar yang terletak di ujung lantai dua.
"Sasuke, tenangkan dirimu" ucap Naruto sedikit keras dan mampu di dengar Hinata.

Merasa penasaran, Hinata berjalan ke arah kamar itu dan beruntung pintu kamar itu tidak tertutup sepenuhnya.

Betapa terkejutnya Hinata saat mendapati Sasuke yang terbaring lemah di tempat tidur dengan beberapa pecahan piring dan makanan berserak di atas lantai.

Setelah pria itu tenang, Naruto beranjak keluar dari kamar Sasuke dan mendapati Hinata yang gelagapan saat tertangkap basah sedang memperhatikan kamar Sasuke.
"Hinata-san, kau lihatkan? Ku mohon, untuk sekali ini saja" pinta Naruto memelas.

Hinata menggigit ujung jarinya, lalu melihat ke arah kamar Sasuke.
"H-Ha'i" angguk Hinata tidak enak hati untuk menolak Naruto.

Ekspresi sedih Naruto tiba-tiba langsung berubah menjadi berbinar.
"Terima kasih, Hinata-san" senang Naruto.
"Apa... aku boleh masuk?" Tanya Hinata ragu.
"Ah, ya. Silahkan"Naruto membuka lebar pintu kamar Sasuke, membiarkan gadis itu masuk.

Hinata menatap wajah tampan Sasuke yang memerah dan berkeringat, bahkan napas pria itu terdengar memburu. Tangannya bergerak menyentuh dahi Sasuke.
"Ahk" Hinata terkejut saat merasakan suhu tubuh Sasuke yang begitu panas.
"Namikaze-san, tolong bawakan aku sebaskom air dingin, dan handuk kecil ya" ucap Hinata melihat Naruto.
"Baik, akan segera ku siapkan" Naruto langsung bergegas pergi ke dapur menyiapkan permintaan Hinata.

Beberapa saat kemudian, Naruto kembali dengan sebaskom air dingin dan handuk kecil, ia meletakkannya ke atas nakas.
"Terima kasih" ucap Hinata diangguki Naruto.

Hinata mulai memasukkan handuk kecil ke dalam air dingin itu, memerasnya, dan meletakkannya ke dahi Sasuke.

Ia terus melakukan hal yang sama beberapa kali.
"Namikaze-san, apa aku boleh memakai dapur?" Tanya Hinata.
"Tentu" ucap Naruto.

Di dapur, Hinata memperhatikan dapur dan seluruh alat memasak itu dengan berbinar. Namun ia langsung tersadar, bukan saatnya untuk mengagumi dapur mewah itu.
"Hinata-sama, apa ada yang perlu kami bantu?" Tanya salah satu maid itu dan diangguki maid yang satunya lagi.
"Ah... Tidak perlu, Ba-san" tolak Hinata halus.
"T-tapi-"
"Sungguh, tidak apa. Aku akan mengerjakannya sendiri, Ba-san" ucap Hinata memotong ucapan maid itu.

When Yakuza Fallin'Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang