15

1.7K 212 10
                                    

Hinata menggeliat kecil dalam tidurnya.
"Ugh" lenguhnya pelan, perlahan membuka mata, ia melihat Sasuke duduk di tempat tidur tengah menatap dirinya dengan pandangan dingin.
"S-Sasuke-kun" lirihnya setelah sadar sepenuhnya.

Sasuke masih tetap diam memandang dingin gadis itu. Saat gadis itu mendudukkan dirinya, tatapan dingin pria itu sama sekali tidak menghilang.

Jemari lentik Hinata ia mainkan di atas pangkuannya yang berlapis selimut, ia gugup merasa bersalah atas kejadian seminggu ini.
"M-maaf, Sasuke-kun" cicit Hinata takut.

Setelah mendengar itu, Sasuke langsung pergi begitu saja dari kamar, meninggalkan Hinata.

Hinata menatap pintu yang ditutup Sasuke dengan penuh sesal.

Beberapa saat kemudian, Sasuke kembali dengan membawa semangkuk bubur dan air hangat.

Tuk

Ia meletakkan bubur dan air hangat itu ke atas nakas.
"Makan" perintah Sasuke.

Hinata hanya bisa menuruti perintah Sasuke. Ia mengambil bubur itu, dan mulai memakannya dengan perlahan. Kepalanya sama sekali tidak ia angkat, ia makan dengan menunduk, menghindari tatapan dingin Sasuke.

Saat suapan keempat, tangannya terangkat mengusap air matanya. Ia kembali menyuapkan bubur ke mulutnya dengan bergetar.

Cukup! Pria itu tak tahan lagi, ia mengambil mangkuk bubur dari pangkuan Hinata, meletakkan ke atas nakas, ia mendudukkan dirinya di pinggiran tempat tidur.
"Kemarilah" ucap Sasuke menarik Hinata ke dalam dekapannya, detik itu juga Hinata menangis.
"Hiks... M-maaf hiks... S-Sasuke-kun hiks..." Tangis Hinata mencengkram kaos hitam pria itu.
"Ssstt... Berhentilah menangis" ucap Sasuke mengusap punggung Hinata.

Hinata menggeleng, ia menyusupkan kepalanya ke dada bidang Sasuke.
"Berjanjilah kau tidak akan membuatku khawatir lagi, Hime" lirih Sasuke. Hinata mengangguk dengan sesenggukan.
"Aku tidak mendengarnya" lanjut Sasuke.
"A-aku hiks... j-janji hiks..." Ucap Hinata.

Sasuke melerai pelukan mereka, tangannya menangkup pipi Hinata, mengusap air mata gadis itu, ia mengecup dahi yang tertutup poni itu lembut.
"Berhentilah menangis" ucap Sasuke menarik selimut, menyelimuti punggung Hinata.

Hinata mengangguk pelan, Sasuke memberikan air hangat pada Hinata.
"Berikan aku senyuman" Sasuke mengusap kepala Hinata.

"Berikan aku senyuman" Sasuke mengusap kepala Hinata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sasuke tersenyum menatap Hinata yang tersenyum.
"Habiskan buburmu, setelah ini minum obat" Sasuke mengambil bubur menyuapi Hinata.

Dari balik pintu, Mikoto dan Itachi menguping pembicaraan Sasuke dan Hinata.
"Aku benar-benar tidak menyangka kalau ini ulah Kaa-san" ucap Itachi tak habis pikir.
"Hish... Kau ini. Kaa-san juga tidak menyangka akan jadi seperti ini" ucap Mikoto sedikit menyesal, lalu ia pergi dari depan kamar Sasuke diikuti Itachi yang menggeleng melihat kelakuan ibunya itu.
.
Dua hari telah berlalu, tubuh Hinata telah kembali segar seperti semula. Ia dan Sasuke bahkan sudah kembali ke mansion milik Sasuke.

When Yakuza Fallin'Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang