Sasuke memandangi wajah teduh Hinata yang masih tidur meski jam sudah menunjukkan pukul 08.00.
"Ngh" Hinata mengerang kecil.Cup
Satu kecupan dihadiahkan Sasuke pada pipi chubby Hinata.
"Bangunlah putri tidur" bisik Sasuke di telinga Hinata.Sasuke memperhatikan mata gadisnya yang tertutup bergerak dan akhirnya terbuka dengan sayu.
"Ohayou, Hime" bisiknya lagi.
"Sasuke-kun" ucap Hinata dengan suara khas bangun tidur.
"Hn" gumam Sasuke mengelus pipi Hinata dengan ibu jarinya.
"O-ohayou mo S-Sasuke-kun" gagap Hinata merona malu saat ia sudah sadar sepenuhnya dan melihat pria itu dalam jarak yang teramat sangat dekat.
"Bangunlah, mandi, dan segera sarapan. Aku menunggu di ruang makan. Pakaianmu di lemari itu" ucap Sasuke mengecup dahi Hinata dan beranjak pergi dari kamarnya.
.
Hinata berjalan ke arah ruang makan, beberapa maid dan pria berpakaian serba yang ia temui membungkuk hormat padanya dan ia ikut membungkuk pada mereka.Risih rasanya saat orang yang lebih tua membungkuk hormat pada dirinya yang masih terlalu muda.
Sesampainya di ruang makan, ia langsung duduk berhadapan dengan Sasuke.
Saat seorang maid akan menyendokkan nasi ke dalam piring Hinata, gadis itu langsung berdiri dan menahan tangan wanita itu.
"Biar aku saja, Ba-san" ucap Hinata.
"Tapi Hinata-sama, saya-" belum selesai wanita itu berbicara, Hinata langsung memotongnya.
"Tidak apa Ba-san. Biar aku saja" ucap Hinata tersenyum melihat wanita itu.Sasuke tersenyum tipis melihat perilaku Hinata. Ah, betapa sempurnanya gadis itu untuk menyandang predikat Uchiha. Cantik, baik, lembut, keibuan, telaten, tubuhnya proporsional. Apa ia akan profesional di atas ranjang?
Pria itu langsung tersadar dan menggeleng saat pertanyaan terakhir muncul dalam pikirannya. Ah, sial!
Maid itu pun langsung membungkuk hormat membiarkan Hinata melakukan apa keinginannya.
Hinata mengambil piring, menyendokkan nasi, lauk, dan sayuran. Lalu meletakkannya di depan Sasuke. Kemudian, hal yang sama ia lakukan pada piringnya.
"Selamat makan" ucap Hinata.
"Hn" gumam Sasuke dan mereka berdua makan dalam diam.
.
Naruto, Hinata, Suigetsu, dan beberapa anak buah Sasuke mengikuti Sasuke yang berjalan keluar mansion.Hinata melihat mobil Lamborghini Gallardo Sasuke sudah terparkir rapi di halaman mansion.
"Aku ke kantor dulu. Kau di rumah. Jangan pergi kemana-mana sebelum aku pulang" ucap Sasuke melihat Hinata yang sudah berhenti di teras rumah, sedangkan ia hampir sampai di mobilnya.Pria itu berhenti sebentar, lalu berbalik menghampiri Hinata.
"Ada apa Sasuke-kun?" Tanya Hinata melihat pria itu menghampirinya.Tangan Sasuke menyentuh kepala belakang Hinata.
Cup
Pria itu mendaratkan satu kecupan singkat di dahi Hinata yang kini mematung karena tindakan tiba-tiba pria itu.
Naruto dan Suigetsu? Ah, kedua pria itu menahan suara mereka untuk tidak berteriak saat itu juga karena salah tingkah melihat Tuan mereka yang benar-benar jauh dari kata normal bagi mereka, sedangkan anak buahnya yang lain hanya bisa menahan senyum.
Tanpa mengucapkan sepatah kata atas tindakannya, ia langsung masuk ke dalam mobil dan meninggalkan Hinata bersama anak buahnya.
.
"Hinata-san, kau memberikan ramuan apa pada Sasuke-sama hingga dia seperti itu?" Tanya Suigetsu melihat Hinata yang saat ini sedang duduk di sofa membaca majalah dengan wajah merona.
"A-aku tidak melakukan apa pun pada Sasuke-kun" ucap Hinata berdiri dan pergi meninggalkan Suigetsu yang terkekeh-kekeh.
.
Di ruang kerja, Sasuke terlihat fokus membaca dan menandatangani setia dokumen. Ah, itu hanya di luarnya saja, berbeda dengan isi pikirannya sekarang.
'Apa Hinata sudah makan? Ck kenapa jam bergerak lambat? Aku bosan, aku ingin melihat Hinata. Aku harus pulang' batinnya dan langsung beranjak dari duduknya.Sial! Gadis itu benar-benar membuat pikirannya tidak bisa fokus dalam melakukan sesuatu.
Ia melangkahkan kakinya lebih lebar dan cepat menuju mobilnya.
.
Hinata berdiri memandang taman belakang mansion dengan berbinar, tempat itu sangat luas dan terdapat beberapa gazebo di taman itu.Surai indigonya yang ia gerai melambai tertiup angin, begitu juga dengan gaun peach selututnya yang ikut bergoyang akibat angin.
Ia berjalan dan berhenti tepat di tengah-tengah taman, lalu ia mulai memainkan biolanya (senorita).
Ia menggoyangkan tubuhnya sambil berjalan kecil dan sesekali memutar tubuhnya, senyum tidak pernah luntur dari bibir tipisnya dalam memainkan biolanya.
Dari dalam mansion, semua orang mendengar alunan biola saling menatap. Siapa gerangan yang sedang bermain biola? Tapi, saat mereka saling bertanya, tak ada satu pun yang tau siapa yang memainkan biola merdu itu.
Semua penghuni mansion itu berjalan menuju tempat alunan biola itu terdengar.
Betapa terkejut, terpana, dan kagumnya mereka saat mendapati nona muda mereka tengah menari di tengah taman sambil memainkan biolanya sambil tersenyum.
Gerakan gemulai dan permainan biola gadis itu membius mereka semua. Tanpa sadar, mereka yang selalu menampilkan ekspresi datar tersenyum terpesona pada Hinata yang tidak menyadari keberadaan mereka.
"Wah... Hinata-sama sangat menawan" ucap seorang maid dengan nada pelan.
"Kau benar" ucap maid yang lain.Saat Hinata selesai memainkan biolanya, mereka bertepuk tangan memuji Hinata.
Mendengarkan tepukan tangan dari belakang, Hinata langsung berbalik dengan pandang terkejut dan merona malu.
"Hinata-sama, permainan biola anda sangat mengagumkan" ucap Suigetsu yang baru tiba.
"A-ah t-terima kasih, Suigetsu-san" Hinata berucap gugup dengan rona yang setia di wajah Hinata.
"Ehem" deheman seseorang dari belakang mereka membuat mereka semua menegang.Mereka pun langsung berbalik dan membungkuk hormat pada Sasuke, lalu segera pergi dari tempat itu.
Setelah melihat mereka pergi, Sasuke langsung menghampiri Hinata yang tersenyum padanya.
"Hime, kau curang. Memainkan biola di depan mereka saat aku tidak ada" ucap Sasuke mendengus.
"Apa ada yang salah?" Tanya Hinata menatap Sasuke.
"Hn, salah karena bukan aku yang menikmatinya" ucap Sasuke mendudukkan dirinya di gazebo.
"Lalu, aku harus apa, Sasuke-kun?" Tanya Hinata lembut.
"Mainkan satu lagu untukku" perintah Sasuke.
"Ha'i, Sasuke-sama" ucap Hinata terkekeh sambil meletakkan biolanya ke atas bahunya.Ia mulai memainkan biolanya di depan Sasuke (way back home). Sesekali ia akan menatap Sasuke sambil tersenyum pada pria yang tersenyum tipis melihatnya.
Setelah selesai memainkan biolany, ia membungkuk sedikit pada Sasuke.
"Sangat... jelek sekali" ucap Sasuke datar.Ekspresi Hinata yang awalnya senang langsung luntur seketika.
"Kau menyebalkan, Sasuke-kun" ucap Hinata pergi meninggalkan Sasuke yang tertawa puas melihat Hinata marah.Ia pun segera menyusul gadisnya itu ke dalam mansion.
"Hime" panggil Sasuke pada Hinata yang duduk di sofa.
"Maafkan aku. Permainan biolanya selalu indah" lanjut Sasuke duduk di samping Hinata yang bersedekap dengan wajah menekuk.Sayang sekali, ucapan pria itu tidak pedulikan Hinata, malah gadis itu pergi begitu saja meninggalkan Sasuke yang diam mematung dengan tingkah Hinata.
"Ada apa dengannya?" Tanya Naruto tiba-tiba.
"Hn" gumam Sasuke beranjak pergi.TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
When Yakuza Fallin'Love
General FictionMengisahkan seorang Uchiha Sasuke, pria berdarah biru dengan darah Yakuza mengalir dalam dirinya dan keluarganya. Pria dingin, kejam, dan tak tersentuh. Namun, apakah hal itu masih berlaku saat ia bertemu dengan seorang gadis bernama Hyuga Hinata? Y...