satu | putus

122K 8.4K 1.3K
                                    

Hallo cerita baru author

Ini cerita baru aku semoga kalian suka kiw 🤍🤍

Jangan lupa vote dan komen

Happy reading....🥳🥳🥳



PLAKK

"KITA PUTUS!!" teriak seorang wanita di sebuah kafe tempat empat orang pria sedang duduk sambil menyeduh kopi mereka.

"Dengerin aku dulu, aku ga selingkuh" ujar seorang pria sambil berdiri dan menenangkan kekasihnya.

Sementara ketiga temannya hanya menonton pertengkaran mereka enggan untuk ikut campur.

"Ga selingkuh apanya, gue kemarin liat Lo jalan sama Prily anak IPA, Lo kira gue bodoh HAH!" Cewe itu langsung menampar pria di hadapannya dan pergi meninggalkan keempat orang itu.

"SEL, SELI" teriak pria itu tapi tak di gubris oleh sang pemilik nama. Varel begitu frustasi, kemarin dia hanya tak sengaja menabrak Prily dan mengantarkan ke puskesmas terdekat. Sekarang, dia malah putus sama cewenya.

"Sakit ga?" Tanya Bima sambil menaruh gelas kopinya di meja.

"Sakitlah bego" Petra di sebelah langsung memukul pelan kepala Bima.

"Biasa aja babi" kesal Bima sambil mengelus kepalanya yang tadi di pukul Petra.

"Lo nanya aneh-aneh sih, udah tau sakit pake nanya lagi" ucap Petra tak mau kalah.

"Udah-udah Lo pada kok malah ribut sih?" Kenzio cowo itu langsung menenangkan Varel yang masih syok dengan kejadian tadi.

Setelah menuntun Varel duduk, Kenzio langsung memberikan kopi kepada varel agar varel tenang.

"Lo ga pa-pah rel?" Tanya Kenzio.

"Kok gue malah di putusin sih?" Tanya Varel dengan wajah memelas air matanya hampir jatuh.

Petra sontak menyodorkan tisu ke arah varel.

"Udah gue bilang cewe itu merepotkan, egois dan ga bisa di mengerti. Makanya belajar dulu yang rajin, baru pacaran" ucap Kenzio yang kemudian menyeruput kopinya lagi.

"Tapi si Seli kece juga ya, tadi pas nampar beh......mantap" ucapan Bima langsung di hadiahkan jitakan di jidatnya oleh Petra.

"Goblok" umpat Petra saat melihat kelakuan bima yang ga ada akhlak.

"Pukul aja gue terus, pukul...... aa siap kok" ucapan Bima langsung membuat Petra ngeri dan mendorong Bima menjauh. Sementara Bima hanya cengiran.

"Udahlah balik yuk, udah mau magrib ni" ujar Kenzio dan diangguki mereka bertiga.

Akhirnya mereka bertiga pergi meninggalkan kafe dan pulang ke rumah masing-masing







*****








"Varel kamu dari mana saja nak?" Tanya Sinta melihat Varel yang baru pulang.

"Kumpul sama temen" jawab Varel sambil berjalan mendekati nyokapnya.

"Ya sudah, varel tolong bawa ini ke bunda Tea ya" Sinta lalu memberikan kotak berisi kue.

"Mami aja deh, varel capek pengen bobo" tolak Varel.

"Tolong ya sayang" karna wajah Sinta yang memelas, akhirnya Varel pasrah dan langsung pergi ke tentangnya sebelah.

Alasan kenapa Varel tak mau pergi adalah karna, dia tidak mau bertemu seseorang yang dia benci.


AlVa [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang