Hallo chapter sepuluh nih
Alangkah baiknya untuk vote dulu sebelum baca
Selamat membaca
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Bel istirahat berbunyi. Semua siswa berbondong-bondong keluar dari kelas menuju kantin.
Varel bergegas keluar dari kelas, berlari memasuki kantin. Perutnya sangat lapar. karena insiden tadi pagi, dia tidak sempat sarapan banyak-banyak.
Sesampainya di kantin, Varel langsung memesan makanannya.
"Nasi ayam satu" ujar Varel lalu memberikan selembar uang lima puluh ribu. Setelah mendapat kembalian, Varel segera mencari tempat duduk.
Tak lama, makanannya datang. Tanpa menunggu lama, Varel langsung melahap makanan nya.
Karena asik makan, hingga tak sadar kalau teman-teman nya sudah berada di sana, dan juga bersama Alaskar, Asep dan Bulan.
"Pelan-pelan aja makannya" Tegur Bima lalu duduk di sebelah Varel.
"Gwa biwsa gwe lawpwer bawngwet" ujar Varel dengan mulut penuh nasi dan ayam.
"Di Telen dulu ege" ujar Petra lalu duduk di samping Kenzio. Alaskar dan lainnya juga duduk di bangku dengan mereka. Alaskar duduk tepat di depan Varel.
Varel Masih belum menyadari kalau ada Alaskar di depannya. Dengan lahap dia terus memakan makanannya.
Varel lalu mengangkat wajahnya, betapa kagetnya dia saat melihat Alaskar yang juga sedang melihatnya.
"UHUKKKK.....UHUKKKK UHUKK AIR MANA AIR"
"Nih nih nih" ujar Bima sambil menyondorkan sebotol Aqua pada Varel.
Dengan rakus, Varel langsung meneguk air itu banyak-banyak. Setelah itu, baru dia bisa bernafas lega.
"Udah?" Tanya Bima sembari mengelus punggung Varel. Alaskar hanya menatap datar kedua orang itu.
"Kenapa Lo bisa di sini!" Ujar Varel ngegas, sambil menatap tajam Alaskar.
"Suka-suka gue dong" ujar Alaskar santai.
Mereka semua yang ada di sana langsung cengo. Bulan dan Asep yang kaget mendengar Jawaban Alaskar. Sementara Petra dan Kenzio yang juga kaget saat melihat kelakuan Varel. Rasanya
Seperti mereka sudah musuhan sejak lama
Bima menepuk dahinya. Kemudian berbisik ke Varel.
"Lu ngapain marah ke Alaskar, Lo lupa di sini ada yang lain?" Bisik Bima yang langsung membuat Varel membulatkan matanya. Melihat semua orang yang menatapnya penuh tanya.
"Anjirr, gue lupa" bisik Varel balik.
"Rel-" ucapan Kenzio langsung di potong oleh Bima.
"Jadi, kalian mau pesen apa?" Tanya Bima mencoba mengalihkan perhatian mereka.
"Oh iya, sampe lupa mesen" ujar Asep.
Tak lama, Kenzio dan Bulan lalu pergi pesan untuk mereka berenam.
Setelah itu, mereka semua jadi tidak ingat tentang kejadian tadi. Mungkin nanti anak ingat tapi belum tau kapan. Varel bernapas lega karna hal itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
AlVa [end]
RomanceTinggal di lingkungan yang sama, tentangga dan orang tua yang saling bersahabat. Tapi tidak dengan anak mereka. Varel dan Alaskar tak pernah akur. Varel yang merupakan anak bandel di sekolah, sementara Alaskar yang merupakan siswa dingin si sekolah...