Hai, selamat datang di chapter dua puluh tiga
Selamat membaca
Sudah sebulan lebih Alaskar dan Varel menjali hubungan yang bisa di bilang "damai". Ga tau juga bakal bertahan sampai kapan. Yang jelas, dengan perubahan sikap mereka membuat keluarga dan sahabat mereka merasa sedikit adanya ketenangan.
Oh iya, Bulan dan Asep juga sudah tau tentang Alaskar dan Varel. Alaskar yang bilang, karna Bulan yang bertanya.
Sekarang mereka sedang mempersiapkan diri untuk UAS Minggu depan. Dari dua Minggu lalu, Varel terus belajar bersama dengan Alaskar. Karna, Varel sangat bodoh dalam matematika. Sementara, nilai matematika itu sangat penting.
Contoh nya sekarang ini, Varel dan Alaskar sedang belajar bersama di perpustakaan saat istirahat.
"Trus kalo yang ini? Di jumlah kan sama tiga?" Tanya Varel sambil menunjukan bukunya kepada Alaskar yang sedang membaca di sampinganya.
"Iya" kata Alaskar. Varel mengangguk lalu kembali mengerjakan soal.
Mereka sudah di berikan kisi-kisi soal atau seenggaknya materi yang mungkin keluar saat ulangan. Hal itu sudah biasa terjadi, apalagi untuk guru yang berhati mulia.
Dengan soal yang di berikan dan bantuan dari Alaskar, Varel bisa belajar minimal 55% soal yang bisa keluar di UAS nanti.
Varel sekarang lebih fokus ke matematika karna memang Varel sangat tidak bisa.
Lagian, yang membuat Varel bersemangat untuk belajar karna papinya yang mulai mendukungnya. Walau masih rada tsundere.
Lama keheningan di antara mereka. Varel yang sibuk mengerjakan beberapa soal serta Alaskar yang juga sedang membaca buku.
"Rajin amat Lo berdua" ujar Bima yang tiba-tiba datang. Di sendirian. Mungkin Petra dan Kenzio sedang makan di kantin.
"Oh, Lo nyet?" Ujar Varel lalu kembali fokus pada soalnya.
"Lagi bikin apa sih?" Tanya Bima penasaran dan langsung duduk di antara mereka berdua.
Bima lalu mendekat ke arah Varel hingga tak ada jarak antara mereka. Karena tubuh Bima yang sedikit lebih tinggi, membuat dia melihat buku Varel dari kepalanya dengan dagu di kepala Varel.
"Semangat belajarnya" ujar Bima sambil tersenyum kepada Varel. Varel balik tersenyum manis.
"Oh iya, gue mau bilang ini ke Lo" ujar Bima lalu mendekat ke telinga Varel. Varel mau mau saja lalu mulai mendengar bisikan Bima.
"Gue udah confess ke Petra" bisik Bima yang langsung membuat Varel kaget dan menatapnya.
"Serius Lo" ujar Varel yang membuat Alaskar menoleh ke arah mereka berdua.
Bima tersenyum bangga dan mengangguk mantap.
"Wih, trus di tolak apa ga di terima?" Tanya Varel membuat Bima menatap Varel malas. Tak lama, Bima lalu menyentil dahi Varel pelan, membuat Varel mendengus kesal sambil memegang dahinya dengan kedua tangannya.
"Sama aja itu" ujar Bima. "He he, jadi gimana? Di terima ga?" Tanya Varel kepo.
"Belum, masih dia pikirin" ujar Bima yang langsung mendadak lesu.
KAMU SEDANG MEMBACA
AlVa [end]
Любовные романыTinggal di lingkungan yang sama, tentangga dan orang tua yang saling bersahabat. Tapi tidak dengan anak mereka. Varel dan Alaskar tak pernah akur. Varel yang merupakan anak bandel di sekolah, sementara Alaskar yang merupakan siswa dingin si sekolah...