Hay, chapter lima belasss nih
Selamat membaca
Varel menuruni tangga ke bawah. Dia sudah siap dengan seragam. Sesampainya di bawah, terlihat ada maminya yang tengah duduk di bawah.
"Pagi mami" salam Varel. Sinta tersenyum lalu menyuruh anaknya untuk duduk dan sarapan. Varel mengangguk dan segera duduk kemudian langsung memakan makanannya dengan cepat.
"Pelan-pelan aja Varel" tegur Sinta melihat Varel yang makan terburu-buru.
"Hehehe lagi buru-buru mi" ujar Varel sambil cengiran. Pipinya kembung karna memasukan semua roti di mulutnya. Varel tidak biasa makan makanan berat seperti nasi pada pagi hari. Nanti, pencernaannya terganggu.
"Varel berangkat" ujar Varel lalu berlari keluar rumah, dia berlari melewati Raven yang baru saja bangun, karna rambutnya yang terlihat berantakan.
Raven menatap adiknya bingung. Dia lalu berjalan ke meja makan menemui Sinta.
"Mami, Varel kenapa?" Tanya Raven lalu duduk di kursi. "Ga tau, tadi katanya buru-buru" ujar Sinta sambil menaikan bahunya.
Raven hanya ber'oh'ria lalu segera sarapan.
Varel mengeluarkan motornya, kemudian memarkirkannya di depan rumah Alaskar. Dengan buru-buru, Varel masuk ke dalam rumah.
"Eh Arel, pagi-pagi udah bertamu aja" ujar Tea sambil membawa nasi goreng ke meja makan.
"Pagi bunda, Arel ke belakang ya" ujar Varel lalu berlari ke belakang. Sesampainya di sana, dia melihat Apin kucing kesayangannya sedang tengkurap sambil menggigit-gigit mainannya.
"Apin" panggil Varel lalu kemudian menaruh tasnya. Varel lalu berjalan mendekati Apin, Apin dengan segera berlari kecil menemui Varel.
Sudah seperti anak dan bapak saja.
"Varel kangen banget sama Apin. Apin udah makan belum?" Tanya Varel sambil mengelus bulu Apin.
"Meong~~ meong~~"
Oke anggap saja, Varel lagi komunikasi batin sama Apin.
"Dia udah makan" ujar Alaskar dari belakang. Ni anak kenapa datangnya ga kerasa njirr. Jadi takut kalo ni anak jelmaan setan.
"Ngagetin aja Lo njing" kesal Varel lalu kembali mengelus Apin. Alaskar hanya berdiri sembari melihat Varel.
Tak lama, Varel lalu segera berdiri saat melihat jam di ponselnya. Tanpa pamit pada Alaskar, Varel langsung berlari ke depan.
"Bunda, Varel duluan ya. Soalnya mau ada pertemuan eskul" ujar Varel lalu salam kepada Tea dan segera keluar. Varel memakai helm full face nya dan segera menaiki motor. Dengan kecepatan sedang, Varel meninggal area perumahan tersebut.
Alaskar datang ke ruang makan sambil membawa tasnya. Sesampainya di meja makan, Alaskar lalu duduk dan sarapan. Mereka sarapan nasi goreng.

KAMU SEDANG MEMBACA
AlVa [end]
RomanceTinggal di lingkungan yang sama, tentangga dan orang tua yang saling bersahabat. Tapi tidak dengan anak mereka. Varel dan Alaskar tak pernah akur. Varel yang merupakan anak bandel di sekolah, sementara Alaskar yang merupakan siswa dingin si sekolah...