Haloo, masih ada yang nunggu book ini up?
Absen hadir dulu 👉
Selamat membaca
"Jadi, udah lurusin salah paham sama Petra?" Ujar Varel di telepon sambil berbaring di atas kasur nya.
"Udah" jawab Bima di seberang sana.
Varel mengangguk mengiyakan. "Trus, dia lagi sama Lo?" Tanya Varel lagi.
"Iya, lagi di kamar gue makan eskrim"
"Anak orang jangan Lo apa-apain Bim" ujar Varel dan terdengar kekehan dari telepon.
"Kaga elah-" ujar Bima dari sana.
"Bagus deh" Varel bernafas lega.
"Kalo ga khilaf " Varel melotot kan matanya mendengar ucapan Bima.
"Anjirr" sementara sang pelaku hanya tertawa mendengar suara Varel yang kesal.
"Mau ngomong Lo sama dia?" Tanya Bima. Varel awalnya tampak berpikir lalu kemudian mengangguk.
"Hmmm, boleh deh. Kasihin hapenya " terdengar suara Petra saat Bima memberikan ponselnya.
"Halo? Kenapa Rel?" Suara Petra terdengar oleh Varel.
"Halo, Lo ga salah paham kan Ra" tanya Varel memastikan. Jujur saja dia tidak mau ada kesalahpahaman dalam pertemanan mereka.
"Awalnya sih iya" ucapan Petra membuat Varel melotot dan gagap.
"Aelah, jangan gitu. Gue ga mungkin ada apa-apa sama si Bimasakti. Cuman sebatas sahabat doang suerr" ujar Varel mencoba menjelaskan semuanya.
"Hahaha iya tau kok. Santai aja kali" Varel bernafas lega mendengar nya.
"Syukurlah" gumam Varel sambil mengelus dadanya pelan.
"MINTA DONG SAYANG!!" Suara Bima tiba-tiba terdengar begitu keras. Apa yang sedang di lakukan oleh kembaran kera ini?
"Apasih Bim, ganggu" ujar Petra yang terdengar sedikit kesal karena Bima mengganggu pembicaraan nya dengan Varel.
"Varel! Lo jangan jadi Pebinor ye" teriak Bima di samping Petra.
"Anjing! Emang pebinor apaan?" Umpat Varel sekaligus bingung dengan apa yang di maksud oleh Bima.
"Perebut bini orang!" Ujar Bima dan membuat Varel mengumpatnya dalam hati.
"Si Bangsat. Udah deh, lanjutin aja makan eskrim nya Lo berdua, gue mau ke kamar mandi dulu" ujar Varel sambil turun dari kasurnya.
"Mau solo ye?" - Bima
"Sembarangan mulut bau tai Lo. Mau pipis gue, bay!" Setelah berkata begitu, Varel langsung mematikan sambungan telepon sepihak.
Tut Tut Tut
Varel meletakan ponselnya di atas kasur begitu saja dan segera keluar menuju toilet. Dia buru-buru masuk dan mengeluarkan air mani nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AlVa [end]
RomanceTinggal di lingkungan yang sama, tentangga dan orang tua yang saling bersahabat. Tapi tidak dengan anak mereka. Varel dan Alaskar tak pernah akur. Varel yang merupakan anak bandel di sekolah, sementara Alaskar yang merupakan siswa dingin si sekolah...